Sabtu, 30 Agustus 2014

Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku



Hari Minggu Biasa Pekan XXII
Minggu, 31 Agustus 2014,
Yer. 20:7-9
Rm. 12:1-2
Mat. 16:21-27


Yer. 20:7-9
20:7 Engkau telah membujuk aku, ya TUHAN, dan aku telah membiarkan diriku dibujuk; Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari, semuanya mereka mengolok-olokkan aku.
20:8 Sebab setiap kali aku berbicara, terpaksa aku berteriak, terpaksa berseru: "Kelaliman! Aniaya!" Sebab firman TUHAN telah menjadi cela dan cemooh bagiku, sepanjang hari.
20:9 Tetapi apabila aku berpikir: "Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya", maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup

Rm. 12:1-2
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Mat. 16:21-27
16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
16:24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
16:25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
16:26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
16:27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya


Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku
Saudara terkasih, Tuhan Yesus memberikan harapan kepada kita untuk, menyangkal diri, memanggul salibnya,  dan mengikuti Aku. Tiga tahap perjalanan rohani kita untuk dapat berbahagai di dalam DIA.
Menyangkal diri, apa yang dikehendaki Tuhan Yesus ialah, apa yang kita jalani, kita pilih, kita inginkan, kita rindukan, dan kita rencana ialah apa yang terbaik dari Tuhan. Kehendak, kerinduan, harapan, dan apapun yang ada di dalam kita kita kesampingkan dan menomor satukan Tuhan dan DIA terlebih dahulu. Tuhan menjadi segalanya atas apapun di dunia ini. Kita hanyalah manusia yang hina, lemah, dan tidak berdaya, namun DIA mengulurkan tangan kasih-Nya untuk menyelamatkan kita, menguatkan kita, dan membimbing kita untuk semakin sempurna seperti yang DIA kehendaki. Kita sepenuhnya berorientasi kepada-Nya. Apapun yang kita lakukan demi DIA, di dalam DIA, dan bersama DIA.
Memanggul Salib, berarti bahwa apapun yang harus kita jalani perlu kita sadari sebagai rencana Tuhan. Rencana Tuhan yang perlu kita panggul dengan setia. Memanggul Salib berarti kita ikut serta merasakan apa yang Tuhan rasakan ketika kita khianati dan berdarah-darah mennagung dosa kita dengan salib yang pedih. Bukan dosa DIA yang dia panggul namun dosa kita. Ketika kita memanggul salib itu, karena kesalahan dan dosa kita sendiri. Memanggul salib juga menyadari rencana Tuhan di dalam hidup kita. Rencana Tuhan bukan nasib, bukan takdir yang tidak terubahkan. Tuhan penuh kebaikan dan cinta kasih. Rencana-Nya indah bagi kita dan hidup kita, ketika kita memanggul dan membawa salib kita dengan sikap rendah hati, terbuka, dan penuh kepasrahan.

Mengikuti Aku, langkah ketiga ialah mengikuti Tuhan. Apa yang direncanakan Tuhan kita turuti, kita ikuti, kita jalani dengan penuh kesadaran. Kesadaran sebagai hamba Tuhan yang tidak berdaya. Ketidakberdayaan kita hanya membuat kita semakin lemah ketika kita terpisah dengan DIA. Kesatuan di dalam DIA yang akan memberikan kita manusia lemah ini menjadi berdaya. Apapun yang kita lakukan, apappun yang kita usahakan, apapun yang kita rencanakan kalau tidak mengikuti-Nya merupakan kesia-siaan semata. Di dalam DIA lah semuanya mungkin.BD.eLeSHa.

Bersyukur di dalam Tuhan sebagai pengembangan diri

Sabtu Biasa, 30 Agustus 2014
1 Kor. 1:26-31
Mat. 25:14-30


1 Kor. 1:26-31

1:26 Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.
1:27 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,
1:28 dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,
1:29 supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.
1:30 Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.
1:31 Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.

Mat. 25:14-30

25:14 "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
25:15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
25:16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
25:17 Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.
25:18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
25:19 Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
25:20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
25:22 Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
25:23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
25:24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
25:25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25:27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
25:28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
25:29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."


Saudara terkasih, Injil hari ini mengajarkan kepada kita akan kesiapsediaan. Siap sedia ketika Tuhan datang dalam kemuliaan. Kedatangannya membawa penghakiman, penghakiman yang akan menentukan kita termasuk yang berbahagia ataukah masuk ke dalam kelompok yang terpisah dari kasih kuasa Allah yang begitu mengasihi kita. Perumpamaan tentang pengembangan talenta. Talenta di sini dapat kita maknai sebagai berkat dan kemampuan kita pribadi yang telah dikaruniakan Allah bagi kita. Kemampuan kita, talenta kita, bakat kita merupakan berkat personal yang telah Tuhan anugerah, dan Tuhan Allah menghendaki dari kita untuk mengembangkannya.
Pengembangan itu juga dinyatakan di dalam Bacaan Pertama, bagaimana Allah memberikan anugerah terhadap orang yang sederhana dan “biasa-biasa” saja. Sering kita berlaku minder terhadap keadaan kita yang biasa-biasa saja. Apakah yang kita lakukan terhadap berkat itulah yang akan menjadi nilai tambah kita di hadapan Allah. Rasa syukur sebagai gambaran pengembangan diri kita dan minder serta mengeluhkan keterbatasan kita sebagai ungkapan tidak menerima diri sebagai anugerah Tuhan yang luar biasa.

Saudara terkasih, Tuhan Allah menciptakan kita sebagai pribadi luar biasa, unik, citra Diri-Nya sendiri. Betapa indah dan luar biasanya kita, sudah layak dan sewajarnya apabila kita bersyukur dan bersukacita atas berkat itu.BD.eLeSHa.

Jumat, 29 Agustus 2014

Kerendahan Hati, Keberanian, dan Kebenaran sebagai Jati Diri

Jumat, 29 Agustus 2014, Pw. Wafatnya S. Yohanes Pembaptis
Yer. 1:17-19
Mar. 6:17-29

Yer. 1:17-19

1:17 Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka!
1:18 Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini.
1:19 Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."
Mar. 6:17-29

6:17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.
6:18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"
6:19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat,
6:20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.
6:21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea.
6:22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!",
6:23 lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!"
6:24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!"
6:25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!"
6:26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya.
6:27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.
6:28 Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.
6:29 Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.


Saudara terkasih, gambaran  kematian Yohanes Pembaptis oleh Markus merupakan gambaran kematian Yesus pada waktunya. Bagaimana Herodias harus menggunakan tipu muslihat karena takut reaksi orang, demikian juga ahli-ahli kitab dan Farisi membunuh Yesus. Kegamangan Herodes, juga dialami oleh Pilatus, kesalahan mengenali Yesus sebagai Yohanes, juga merupakan gambaran yang hendak diajarkan Markus untuk melihat dan membedakan Yesus sebagai Pribadi yang dinanti-nantikan sehingga kita tidak  salah menilai siapa Yesus.
Saudara terkasih, dendam, sakit hati, dan persoalan kebenaran yang diusik memang menjadi penyakit sepanjang sejarah hidup manusia. Bagaimana pemenggalan kepala Yohanes secara manusiawi karena sakit hati Herodias atas kritikan Yohanes Pembaptis terhadap mereka, Herodias dan Herodes. Sakit hati itu dirasakan akan sembuh dengan membunuh siapa yang telah mengungkit kebenaran yang tidak dilakukan.
Saudara terkasih apa yang dilakukan Yohanes Pembaptis yang berani menyatakan kebenaran meskipun itu terhadap penguasa sekalipun, itu pantas menjadi teladan bagi kita. Kebenaran mengatasi segalanya,  bahkan akhirnya ialah nyawanya sendiri. Nyawa sebagai taruhan di dalam menjalankan karya dan perutusannya. Tokoh besar yang rendah hati, membuka dan menyiapkan jalan bagi Tuhan Yesus. Seorang pembuka jalan yang rendah hati dan terbuka atas kehendak Allah bagi karya dan kedudukannya.

Kerendahan hati, keberanian, dan kebenaran sebagai bagian dari jati diri Yohanes Pembaptis. Perlu kiranya menjadi bagian yang integral bagi hidup kita pula.BD.eLeSHa.

Kamis, 28 Agustus 2014

Berjaga-jagalah

Kamis, 28 Agustus 2014, Pw. St. Agustinus
1 Kor.1:1-9
Mat. 24:42-51

1 Kor.1:1-9

1:1 Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Sostenes, saudara kita,
1:2 kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita.
1:3 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
1:4 Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus.
1:5 Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan,
1:6 sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu.
1:7 Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karunia pun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus.
1:8 Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus.
1:9 Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.


Mat. 24:42-51

24:42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.
24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
24:44 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."
24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
24:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
24:48 Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya:
24:49 Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk,
24:50 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya,
24:51 dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.

Saudara terkasih, Injil hari ini mengajarkan kepada kita arti dan konsekuensi kelengahan dan kesiapsediaan. Kelengahan sering menjadikan kita lupa segalanya. Lupa tanggung jawab, lupa tugas, lupa displin, lupa kewajiban, melalaikan hal yang kecil sekalipun. Penyebab kelalaianpun beranekaragam, dapat karena kebiasaan, karena tidak pernah dibina sejakkecil untuk bertanggung jawab, karena meremehkan banyak hal, karena kebiasaan menunda-nunda.
Saudara terkasih, zaman modern ini kesiap-siapkan kita mudah teralihkan dengan hal yang remeh dan karena keasyikan kita bermain-main dengan hobby kita. Karena gila kerja, suatu hari eksekutif muda harus mengakhiri sisa hidupnya di rumah sakit jiwa. Suatu hari istrinya sedang mandi dan diminta menjaga puteranya yang masih balita. Asyik kerja menjadikan dia lupa semuanya. Saat istrinya minta mengecek kondisi puteranya dia sama sekali tidak mendengar karena headset menemani kerjanya. Apa yang terjadi? Rumah itu terbakar karena anaknya menyalakan kompor tanpa dia tahu. Istri dan anaknya tidak terselamatkan, dia selamat karena bantuan tetangganya. Hari-hari ini eksekutif tersebut selalu memainkan kotak korek api dan menyatakan seandainya...berulang-ulang di rumah sakit jiwa. Kelengahannya, ketidaksiapannya membawa akibat luar biasa.

Hari ini Gereja memperingati St. Agustinus, seorang pemikir besar Gereja yang berangkat dari seorang pendosa. Hidup di dalam kedosaan bahkan memiliki anak di luar nikah. Doa ibunya Santa Monika yang luar biasa, dan pengalamannya yang bertemu anak-anak yang bermain pasir di tepi laut menggugah dia untuk menyadari kesalahan pemahaman imannya. “Nak apa yang kamu lakukan,” saat melihat anak kecil membuat sumur di pantai dan memindahkan air laut ke sumur kecilnya. Aku manusia berotakkecil yang hendak memindahkan Tuhan Allah Yang Begitu Besar di dalam otakku?BD.eLeSHa.

Rabu, 27 Agustus 2014

Belas Kasih Tuhan, Sungguh Nyata

Rabu, 27 Agustus 2014, Pw. S. Monika
2Tes 3:6-10, 16-18
Luk. 7:11-17


2Tes 3:6-10, 16-18

3:6 Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami.
3:7 Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu,
3:8 dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun di antara kamu.
3:9 Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti.
3:10 Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan
3:16 Dan Ia, Tuhan damai sejahtera, kiranya mengaruniakan damai sejahtera-Nya terus-menerus, dalam segala hal, kepada kamu. Tuhan menyertai kamu sekalian.
3:17 Salam dari padaku, Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri. Inilah tanda dalam setiap surat: beginilah tulisanku.
3:18 Kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kamu sekalian!

Luk. 7:11-17

7:11 Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.
7:12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
7:13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
7:14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
7:15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
7:16 Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya."
7:17 Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.


Saudara terkasih, Gereja pada hari ini merayakan Perayaan Wajib Santa Monika, seorang pendoa luar biasa. Mendoakan suami dan puteranya hingga puluhan tahun. Tangis dan air mata selalu mendampingi kehidupan Monika yang menyaksikan tindakan putra dan suaminya yang sangat jauh dari harapannya. Keputusasaan bukan menjadi bagian hidupnya, bertekun di dalam melayani keluarga dengan setia, dan kesetiaan di dalam berdoa, berdoa mohon kekuatan Tuhan agar menyentuh hati suami dan anaknya. Sebelum meninggal suaminya menyatakan diri untuk dibaptis. Puteranya yang sungguh dikasihinya, pada akhirnya menjadi tokoh besar Gereja, Agustinus.
Saudara terkasih, Injil hari ini mengajarkan kepada kita. Rahmat Tuhan Allah bisa hadir kapan saja. Cerita Santa Monika mengajarkan iman seorang ibu yang membantu lewat doa bagi keluarganya, pada perikop ini berbeda. Kemurahan Tuhan dinyatakan tanpa adanya iman dari pihak manusia yang mendahuluinya. Kemurahan Tuhan sebagai wujud cinta kasih-Nya yang besar tidak mengandaikan iman dari manusia. Berbeda dengan cerita penyembuhan hamba seorang perwira, yang terlebih dahulu adanya iman dari bapak anak tersebut. Di sini berbeda. Kemurahan Tuhan Allah dinyatakan begitu saja.
Saudara terkasih bacaan pertama memberikan keteladanan kepad kita untuk tekun di dalam berusaha dan bekerja. Keteladanan yang diberikan Rasul Paulus dengan tekun bekerja agar kitapun tidak hanya enak-enakan bergantung kepada siapapun. Bekerja untuk mendapatkan apa yang menjadi kebutuhan hidup kita. Berpangku tangan dan mendahkan tangan bukan jiwa Paulus yang layak kita ikuti. Keteladanannya sungguh berarti bagi kehidupan modern yang sering banyak memberikan jaminan dan subsidi. Jaminan dan subsidi yang banyak dimanfaatkan orang untuk bergantung dan malas-malasan. Bukan menyalahkan subsidi dan jaminan yang ada, namun mentalitas menadahkan tangan yang perlu dibenahi. BD.eLeSHa.



Selasa, 26 Agustus 2014

Bersihkanlah Hatimu.....

Selasa Biasa, 26 Agustus 2014
2 Tes 2:1-3,13-17
Mat.23:23-26


2 Tes.2: 1-3,13-17
2:1 Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara,
2:2 supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba.
2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
2:13 Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai.
2:14 Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita.
2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
2:16 Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita,
2:17 kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang baik.

Mat.23:23-26
23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
23:24 Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan.
23:25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.
23:26 Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih

Saudara terkasih pesan Tuhan Yesus hari ini merupakan kelanjutan bacaan hari kemarin. Tuhan Yesus menyatakan mengenai tindakan Farisi dan ahli-ahli Kitab. Perbuatan yang lebih mengedepankan ritual dan hukum-hukum semata namun melupakan makna dasar kehidupan yang jauh lebih penting.
Keadilan dan belas kasihan jauh lebih penting bagi Yesus, namun itu justru yang dikejar-kejar oleh Farisi dan ahli Kitab Suci ialah persepuluhannya yang tidak jarang menindas dan menekan kaum miskin tanpa peduli. Sering pula kita di dalam kehidupan ini juga lebih mementingkan ritual, ibadat, berlari-lari ikut novena di sana di sini, ziarah ke mana-mana, sedang keluarga telantar. Selalu banyak mengadakan aktivitas menggereja yang luar biasa sibuk, anak dan pasangan kekurangan waktu dan memprotesnya. Kegiatan itu memang baik namun perlu adanya keseimbangan dan tidak justru menjauhkan cinta kasih, belas kasihan, dan keadilan.
Saudara terkasih, apa yang nampak di luar bersih dan baik itu tidak cukup. Kedalaman, hati, dan jiwa yang bersih menjadi penuntun kehidupan. Pribadi yang santun, baik, lembut, namun dipenuhi tipu muslihat dan kebohongan demi kepentingannya, seperti buah kedondong, itu masih perlu perjuangan. Yesus menghendaki kita untuk menata bagian dalam kita, hati kita, jiwa kita agar bersih terlebih dahulu, maka bagian luar itu akan ikut bersih. Kalau kita mencuci gelas bagian luar, bisa saja bagian dalam itu tidak tersentuh, jauh berbeda kalau kita membersihkan bagian dalamnya, otomatis kita akan malu dan merasa aneh kalau bagian luarnya tidak ikut kita lap, minimal. Pasti akan ikut bersih. Saat kita mengelap dan mencuci saja bagian luar bisa saja kita berfikir praktis, toh tidak tampak oleh orang lain.BD.eLeSHa.


Senin, 25 Agustus 2014

Hidup Beriman Nyata Di Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Senin Biasa, 25 Agustus 2014
2 Tes. 1:1-5, 11-12
Mat. 23:13-22


2 Tes.1:1-5, 11-12

1:1 Dari Paulus, Silwanus dan Timotius, kepada jemaat orang-orang Tesalonika di dalam Allah Bapa kita dan di dalam Tuhan Yesus Kristus.
1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
1:3 Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu,
1:4 sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita:
1:5 suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu.
1:11 Karena itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu,
1:12 sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.


Mat. 23:13-22

23:13 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.
23:14 [Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.]
23:15 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.
23:16 Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat.
23:17 Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?
23:18 Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.
23:19 Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu?
23:20 Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya.
23:21 Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang diam di situ.
23:22 Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.


Saudara terkasih, kali ini kita melihat ketegasan Yesus yang selalu saja direcoki oleh Farisi. Sikap Farisi ialah orang yang memegang teguh tradisi, pelaku ibadat sesuai dengan hukum secara ketat dan mendetail. Kaum Farisi banyak bersinggungan dengan pewartaan Yesus yang lebih banyak dan cenderung membawa angin segar dengan lebih menekankan kepada makna dan penghayatan dibandingkan tindakan yang tidak diikuti dengan penerapan di dalam tindak nyata.
Kehidupan beriman dan beragama bukan sebatas melakukan ritual semata, dan ketika sudah melakukan dengan baik A hingga Z dan selesai. Hal itu tidak buruk namun belum cukup. Banyak orang berlomba-lomba menjadikan pengikut agama kepercayaan lain untuk mengikuti iman dan kepercayaannya, namun pemeliharaan dan kehidupan beriman selanjutnya tidak diperhatikan.
Saudara terkasih, saat ada saudara pemeluk agama lain masuk kepada kelompok kita, kita mengucap syukur kepada Tuhan ada satu domba yang tersesat dan ditemukan. Namun sudahkah kita memiliki niat saja untuk membantu perkembangan iman saudara tersebut?
Demikian pula ketika ada saudara kita meninggalkan imannya yang sama dengan kita, apa yang terjadi dan kita lakukan, menyesali, menghujat, dan mengutuk. Namun sudahkah kita memberikan keteladanan yang cukup untuk menjadikan saudara kita nyaman dengan agama kita? Sudahkah kita membantu dan memelihara iman kita dan saudara kita tersebut?

Saudara terkasih, Tuhan Yesus menyatakan kesedihannya yang mendalam bagi ahli kitab dan Farisi yang memiliki sifat-sifat tersebut. Munafik, menghalangi orang untuk berpikir berbeda, tidak pernah memberikan kesaksian, menuntut orang sedangkan mereka tidak melakukan, Tuhan sedih dan mengetahui risiko akan sikap demikian, oleh karena itu Tuhan Yesus menyatakannya dengan nada tegas tersebut.BD.eLeSHa.  

Sabtu, 23 Agustus 2014

Engkaulah Mesias

24 Agustus 2014, Minggu Biasa ke XXI
Yes. 22:19-22
Rm. 11: 33-36
Rm. 11: 33-36

Yes. 22:19-22

22:19 Aku akan melemparkan engkau dari jabatanmu, dan dari pangkatmu engkau akan dijatuhkan.
22:20 Maka pada waktu itu Aku akan memanggil hamba-Ku, Elyakim bin Hilkia:
22:21 Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya dan ikat pinggangmu akan Kuikatkan kepadanya, dan kekuasaanmu akan Kuberikan ke tangannya; maka ia akan menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan bagi kaum Yehuda.
22:22 Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
22:23 Aku akan memberikan dia kedudukan yang teguh seperti gantungan yang dipasang kuat-kuat pada tembok yang kokoh; maka ia akan menjadi kursi kemuliaan bagi kaum keluarganya


Rm. 11: 33-36

11:33 O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!
11:34 Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya?
11:35 Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya?
11:36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!

Rm. 11: 33-36
16:13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"
16:14 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
16:15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
16:16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
16:17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
16:18 Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
16:20 Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun bahwa Ia Mesias

Saudara terkasih, Tuhan menanyakan kepada para murid siapakah DIA itu? Aneka jawaban dikemukakan. Ada yang mengenal sebagai Elia, Yohanes Pembaptis, dan Yeremia. Petrus sebagai pioner memang terpilih dan menyatakan “Engkaulah Mesias,” pewahyuan Allah menggunakan mulut Petrus.
Pertanyaan itu sampai saat ini, masih berlaku. Namun dalam konteks dan pemaknaan yang sesuai dengan zaman dan keadaan kekinian. Kita akan mudah menjawab dan mengatakan “Tuhan, Mesias, dan Penyelamat” namun benarkah demikian di dalam hati dan penghayatan, atau hanya otak dan sebatas pengetahuan semata? Kita dapat mengatakan dengan lantang Yesus sebagai Mesias, karena pernah belajar, membaca, atau diberitahu.
Penting dan mendasar ialah pemahaman dan penghayatan akan pengakuan itu dalam hati dan teraplikasi di dalam kehidupan nyata. Bagaimana kehidupan bersama dengan sesama, tetangga, keluarga? Ibadatnya, hidup rohani, dan kepedulian akan penderitaan yang lain.
Bagaimana orang yang menyatakan diri sebagai orang beriman kepada Mesias, namun kalau misa lebih memilih di luar dengan berbagai alasan, Tuhan dinomor sekian kan karena memiliki “penguat” yang lain. Orang modern, ekonomi kuat, memiliki banyak kemudahan teknologi cenderung mengabaikan Tuhan karena merasa mampu sendiri.

Beranikah kita menyatakan,”Engkaulah Mesias...” dan itu di dalam kehidupan nyata dan dalam hati, bukan semata pengetahuan kognisi. Berani menanggung risiko sebagai pengikut Kristus yang kadang tersingkir dan terisolasi dalam berbagai bidang, beranikah kita, atau “mengalahkan” Tuhan demi jabatan dan kekuasaan dunia ini?BD.eLeSHa

Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

Sabtu Biasa, 23 Agustus 2014
Yeh.43:1-7
Mat. 23:1-12

Yeh. 43:1-7
43:1 Lalu dibawanya aku ke pintu gerbang, yaitu pintu gerbang yang menghadap ke sebelah timur.
43:2 Sungguh, kemuliaan Allah Israel datang dari sebelah timur dan terdengarlah suara seperti suara air terjun yang menderu dan bumi bersinar karena kemuliaan-Nya.
43:3 Yang kelihatan kepadaku itu adalah seperti yang kelihatan kepadaku ketika Ia datang untuk memusnahkan kota itu dan seperti yang kelihatan kepadaku di tepi sungai Kebar, maka aku sembah sujud.
43:4 Sedang kemuliaan TUHAN masuk di dalam Bait Suci melalui pintu gerbang yang menghadap ke sebelah timur,
43:5 Roh itu mengangkat aku dan membawa aku ke pelataran dalam, sungguh, Bait Suci itu penuh kemuliaan TUHAN.
43:6 Lalu aku mendengar Dia berfirman kepadaku dari dalam Bait Suci itu -- orang yang mengukur Bait Suci itu berdiri di sampingku --
43:7 dan Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, inilah tempat takhta-Ku dan inilah tempat tapak kaki-Ku; di sinilah Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel untuk selama-lamanya dan kaum Israel tidak lagi akan menajiskan nama-Ku yang kudus, baik mereka maupun raja-raja mereka, dengan persundalan mereka atau dengan mayat raja-raja mereka yang sudah mati;


Mat. 23:1-12
23:1 Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya:
23:2 "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
23:3 Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
23:4 Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.
23:5 Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang;
23:6 mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat;
23:7 mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi.
23:8 Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara.
23:9 Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.
23:10 Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias.
23:11 Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.
23:12 Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

Saudara terkasih, Tuhan kita, Tuhan yang dekat oleh karena itu kita dianjurkan dan dapat memanggil-Nya sebagai BAPA. Bapa Yang Baik Hati, Bapa yang mengasihi kita dengan luar biasa dan tanpa batas. Bapa itu memiliki sifat melindungi, mengayomi, mengusahakan yang terbaik bagi anak-anaknya, mengasihi dengan sepenuh hati, dan banyak kebaikan lainnya. Bapa yang mengasihi bukan Bapa yang Pemarah dan Penghukum.
Yesus juga mengajarkan kepada kita sebagai saudara satu sama lain, di dalam pergaulan dan persaudaraan. Satu saudara, kalau ada yang satu sedang mengalami sakit, menderita tentu semua akan ikut merasakan dan ikut berempati, memberikan diri untuk membantu dan mengulurkan tangan untuk meringankan saudaranya tersebut.
Di dalam karya dan kerja satu sama lain ialah saling melayani. Melayani dalam arti bukan perbudakan namun memberikan diri sebagai bentuk cinta kasih. Terbesar merupakan pelayan, dan bukan seperti dunia dan kebiasaan manusiawi yang begitu gemar untuk memperbudak dan memperalat orang lain.
Pelayanan satu sama lain sebagai pengabdian penuh cinta kasih. Bukan pelayanan yang berisi pamrih dan menuntut balasan, bukan memperalat dan memanfaatkan pihak lain sebagai obyek dan harus melayani dengan penuh tekanan.

Barang siapa meninggikan diri akan direndahkan dan barang siapa merendahkan diri akan ditinggikan. Kritik Tuhan akan sikap munafik dan gemar menggunakan topeng. Tuhan menghendaki kita untuk apa adanya. Apa yang dikatakan dan diperbuat sebagai satu kesatuan. Kebanyakan masa ini adanya perbedaan antara perkataan dan perbuatan. Satu perkataan dan perbuatan menunjukkan kualitas dan nilai pribadi yang menjiwainya.BD.eLeSHa

Jumat, 22 Agustus 2014

"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu, dan Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

Jumat, 22 Agustus, Pw, Santa Maria Ratu
Yeh. 37:1-14
Mat. 22:34-40

Yeh. 37:1-14
37:1 Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang.
37:2 Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering.
37:3 Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!"
37:4 Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN!
37:5 Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali.
37:6 Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."
37:7 Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain.
37:8 Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas.
37:9 Maka firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali."
37:10 Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar.
37:11 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang.
37:12 Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel.
37:13 Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya.
37:14 Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN."

Mat. 22:34-40
22:34 Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
22:35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."


Saudara terkasih, bacaan kita hari ini menunjukkan kasih Tuhan Allah yang begitu besar dan tak terbatas. Tuhan menghendaki kita mengamalkan salib di dalam memenuhi “hukum”. Hukum cinta kasih yang agung itu oleh Tuhan dijadikan dasar atas cinta kita. Salib terdiri atas dua pilir, horisontal dan vertikal.
Mengasihi Tuhan Allah melebihi apapun merupakan kesiap sedia kita untuk sepenuhnya bergantung kepada-Nya, mengabdi kepada-Nya dengan sepenuh hati dan budi, mengasihi-Nya melebihi apapun, karena Dia terlebih dahulu mencintai kita.
Kasih yang sama diminta dari kita untuk sesama kita. Mengasihi Tuhan Allah tanpa mengasihi sesama adalah omong kosong. Pribadi yang menyatakan mengasihi sesamanya, tanpa mengasihi Tuhan Allah juga hanya isapan jempol semata.
Keseimbangan menjadi faktor penting di dalam perintah mengenai cinta kasih ini. Banyak orang yang begitu mengasihi Tuhan Allah dengan banyak berbuat amal, karya sosial, ibadat macam-macam, namun melalaikan anak,istri-suami, bukan hal demikian yang Tuhan kehendaki. Sebaliknya, pilihan orang demi keluarga, demi karir, demi ekonomi mengalahkan Tuhan, banyak alasan dikemukakan untuk membenarkan pilihannya, Tuhan kan tahu apa yang terjadi, Tuhan Mahabaik akan mengampuni hamba-Nya yang sibuk toh juga untuk keluarga, begitu banyak alasan untuk pembenar dan rasionalisasi ketidakseimbangan.

Saudara terkasih, kesimbangan ini juga berkaitan dengan keteladanan Tuhan Allah dalam masa penciptaan di mana Tuhan mengambil waktu untuk beristirahat, dan itulah waktu kita untuk Tuhan. Bekerja dan bersyukur seiring sejalan seperti hukum cinta kasih ini. BD.eLeSHa.

Kamis, 21 Agustus 2014

Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.


Kamis, 21 Agustus 2014, Pw. St. Pius X, Paus
Yeh.36:23-28
Mat. 22:1-14


Yeh.36:23-28
36:23 Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar yang sudah dinajiskan di tengah bangsa-bangsa, dan yang kamu najiskan di tengah-tengah mereka. Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, demikianlah firman Tuhan ALLAH, manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.
36:24 Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu.
36:25 Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.
36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
36:27 Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.
36:28 Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu dan kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu

Mat. 22:1-14
22:1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
22:3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.
22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
22:5 Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya,
22:6 dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.
22:7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
22:8 Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.
22:9 Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.
22:10 Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.
22:11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.
22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
22:13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

Saudara terkasih, Injil hari ini menyatakan keselamatan itu menjadi milik semua orang. Keyakinan itu dapat kita yakini dari perikopa di atas yang menyatakan bahwa semua diundang ke dalam pesta. Syarat atas keikiutsertaan di dalam pesta kemuliaan Tuhan ialah adanya kesiapsediaan kita, yang dilambangkan dalam bacaan di atas dengan pakaian yang pantas. Undangan sudah disebarkan sebagai gambaran kasih Allah yang tak terbatas, namun perlu ada respons dan tanggapan yang sebanding untuk memperoleh keselamatan tersebut.
Perjamuan dan pesta sebagai gambaran kemuliaan Allah. Pertama-tama, undangan yang ditolak adalah para nabi yang diutus untuk membawa kepada kesatuan dengan Tuhan Allah, namun yang terjadi ialah penolakan. Orang yang diundang tidak mau datang.
Orang-orang sibuk dengan urusan masing-masing gambaran dari perutusan Yohanes Pembaptis dan Yesus, bahkan hingga hari ini, kita terlalu sibuk dengan urusan kita dan sering melalaikan undangan Tuhan. Kebaikan Tuhan Allah kita balas dengan semena-mena. Menghina satu sama lain, sibuk dengan smartphone, alat komunikasi, padahal sedang berkomunikasi dengan Tuhan saat berdoa ataupun di gereja. Lebih berat bekerja dari pada Misa dan ibadat di gereja. Alasan capek dan tidur atau rekreasi dibanding bersama-sama saudara seiman untuk beribadat. Tuhan sudah tahu kog, setiap ditanya mengapa tidak berdoa. Seribu alasan dikemukan saat diundang Tuhan.

Tuhan Allah tidak bisa mengkhianati cinta-Nya dengan membatalkan atau membatasi kasih-Nya yang selalu besar itu. Undangan perlu tanggapan. Tanggapan layak untuk mendapatkan kesatuan kasih di dalam Tuhan Allah di dalam Kerajaan Surga. Keselamatan merupakan rahmat yang dari Allah juga membutuhkan tanggapan kita yang semestinya. Respons yang menjadi kehendak Allah ialah mengasihi Tuhan, dan mengasihi sesama sebagaimana diri sendiri.BD.eLeSHa.