Sabtu, 25 Januari 2020

Pertobatan dan Khabar Suka Cita


Pesta Pertobatan S Paulus Rasul (P)
Kis. 22:3-16
Mzm. 117:1,2
Mrk. 16:15-18



Kis. 22:3-16

22:3 "Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini.
22:4 Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara.
22:5 Tentang hal itu baik Imam Besar maupun Majelis Tua-tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang terdapat juga di situ dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum.
22:6 Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi aku.
22:7 Maka rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?
22:8 Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu.
22:9 Dan mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar.
22:10 Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu.
22:11 Dan karena aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik.
22:12 Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ.
22:13 Ia datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia.
22:14 Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya.
22:15 Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar.
22:16 Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan


Mrk. 16:15-18

16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
16:18 mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.



Pertobatan dan Khabar Suka Cita

Saudara terkasih, hari ini kita belajar dan merenungkan bersama Bunda Gereja mengenai Pertobatan Paulus. bagaimana Saulus yang menjadi pemuka di dalam pengejaran para pengikut Yesus yang telah bangkit itu, tiba-tiba menjadi pribadi baru bernama Paulus dan berubah untuk menjadi pembela dan penyebar iman Kekristenan, di mana sama semangat dan kuatnya ia melakukan tugas yang awalnya bertolak belakang.
Pertobatan itu ada dua segi pertam dari Allah, yang menangkap si pendosa, atau mengerakan hati si pendosa untuk berubah. Tuhan Allah menangkap Saulus di tengah perjalanan untuk mengejar anak-anak Tuhan. Bayangkan semangat untuk membinasakan, malah tertangkap dan diubah menjadi pekerja dan pelaku yang awalnya hendak ia kejar. Jika bukan karena Allah, mana mungkin Saulus, yang termasuk kalangan terpelajar, karir bagus, dan semangat muda itu  mengorbankan segalanya.
Balasan yang jauh lebih ngeri dapat ia terima, lihat dan renungkan saja bagaimana kehidupan ia selanjutnya. Ia diburu, dikejar-kejar, dan itu sangat mungkin adalah rekan atau duluny anak buahnya. Toh ia jalani dengan suka cita dan keterbukaan diri pada kehendak Allah.
Kedua, dari sisi manusia, pertobatan adalah gerak langkah, balik arah dari kedosaan menuju kepada kehidupan yang lebih baik dari hari ke hari. Tangkapan Allah mendapatkan respons, tanggapan, dan reaksi senada. Perubahan arah dan berbalik kembali kepada jalan kebenaran di dalam Tuhan. Kembali kepada kesatuan dengan Sumber Hidup.
Pilihan yang tidak mudah, di tengah arus dunia yang demikian menggoda. Tawaran yang menggiurkan atas dunia, viral, tenar, karir, atau materi. Berani tidak untuk mengabdi keada Tuhan, dan biarkan Tuhan yang memberikan semuanya. Konsekuensi logis atas kerja adalah upah, dan itu biar Tuhan yang mengatur, bukan kita yang menentukan dan menjadi pilihan apalagi prioritas kita.
Buah dari pertobatan itu bisa dirasakan, bukan semata oleh klaim kita, namun karena pernyataan dan sikap dari piahk di luar kita. Buah yang bermanfaat, berdaya guna, dan memberikan dampak bagi lingkungan terdekat minimal.
Wartakanlah Injil, khabarkanlah suka cita, dan bawa damai sejahtera. Apakah kini pembaptisan itu menjadi yang utama? Sekarang bukan yang ini, kini yang utama adalah pewartaan dan kesaksian diri, dengan keberadaan kita yang bisa menjadi teladan bagi lingkungan kita, sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kita. Khabar suka cita dari Allah itu kini menjadi tugas kita untuk disampaikan kepada seluruh dunia. Diri kita menjadi tanda dan kehadiran khabar suka cita, jika kita menebarkan kasih karunia. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar