MINGGU BIASA PEKAN II (H)
Yes. 49:3,5-6
Mzm. 40:2,4ab, 7-8a,8b-9,10
1 Kor. 1:1-3
Yoh. 1:29-34
Yes. 49:3,5-6
49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel,
dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
49:5 Maka sekarang firman TUHAN, yang membentuk aku sejak dari
kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan
supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya -- maka aku dipermuliakan di mata TUHAN,
dan Allahku menjadi kekuatanku --, firman-Nya:
49:6 "Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku,
untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel
yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi
bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."
1 Kor. 1:1-3
1:1 Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul
Kristus Yesus, dan dari Sostenes, saudara kita,
1:2 kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan
dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua
orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus,
yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita.
1:3 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan
dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
Yoh. 1:29-34
1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya
dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
1:30 Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku
akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum
aku.
1:31 Dan aku sendiri pun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi
untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada
Israel."
1:32 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah
melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya.
1:33 Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku
untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat
Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan
membaptis dengan Roh Kudus.
1:34 Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah
Anak Allah."
IA-lah
Sang Anak Domba Allah
Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan kesaksian
Yohanes Pembaptis sebagaimana dituangkan oleh Yohanes. Minggu kemarin, kita
merenungkan pembaptisan Tuhan dengan penulis Injil yang berbeda. Kini kesaksian
Yohanes mengenai pernyataan dan sapaan Yohanes Pembaptis sangat mengena dan
mendalam. IA-lah Sang Anak Domba Allah.
Pernyataan dan penunjukan kepada Yesus itu
dimaklumkan kepada para muridnya. Konsekuesi manusiawi ia akan kehilangan para
murid, demi ia menyatakan jati diri Yesus. Pilihan yang luar biasa dilakukan
Yohanes Pembaptis dan memang itu yang dilakukan. YB sebagai pembuka jalan,
sebagai pemula dan pengantara sehingga Yesus sebagai Mesias datang dan siap
berkarya. IA harus semakin besar dan aku semakin kecil.
Pilihan dan pernyataan mendalam mengenai Anak Domba
Allah, ia adalah guru yang mengantar muridnya menemukan Sang Anak Domba Allah. Kesaksian
karena pernyataan Allah kepadanya. Yohanes Pembaptis mengenali jati diri Yesus
karena ia mendapatkan inspirasi dari Allah langsung. Ia rela kehilangan murid
dan nama besar yang memang bukan haknya. Ia mengantar kepada Keselamatan yang
Sejati, bukan malah menjadi penghalang.
Saudara terkasih, kita di dalam hidup kita sebagai
apapun itu mendapatkan tanggung jawab, tugas perutusan untuk sampai kepada
Tuhan Allah Mahacinta. Kita sampai kepada Allah baik pribadi ataupun komunal,
bersama dengan yang lain. Dan itu yang sering kita lupakan. Hidup di dalam
dunia orang sering berperilaku dunia, yang penting aku, orang lain jangan. Dunia
bisnis, persaingan tidak sehat, cenderung menyingkirkan orang lain, demi diri
sendiri. Saling singkir dan sikut adalah paradigma dunia, dan kadang berlaku
dalam hidup beriman. Keselamatan terkotak-kotak dan keakuan masing-masing.
Dalam konteks lebih khusus, bagaimana kita bersikap
dan mengulurkan tangan kepada siapa, apakah masih terpolarisasi
Gereja-NonGereja, atau malah pengikut Tuhan atau tidak. Lha miris hanya tidak
mau ikut kegiatan lingkungan kemudian tidak ada yang mau melayani. Ini mengantar
kepada Allah atau malah menjadi batu sandungan?
Sering kita salah bersikap, salah dalam memilih,
salah dalam melakukan tindakan, karena kita abai akan siapa Yesus dan siapa
kita. Kadang kita merasa segalanya dan melupakan Yesus dan peran-Nya dalam
hidup kita. Yohanes mengisahkan Yohanes Pembaptis dengan begitu elok dan indah.
Kesederhanaan dan kerendahan hati, mengantar muridnya dan dunia hingga hari ini
kepada Sang Anak Domba Allah.
Keselamatan sudah kita terima, bagaimana kita
menanggapi keselamatan itu? Menerima dan mempertahankan, kemudian juga membawa
semakin banyak orang ke hadapan Allah untuk mendapatkan keselamatan pula. Kapasitas
masing-masing, bukan malah merasa tidak memiliki atau malah berlebihan merasa
mempunyai tanggung jawab. Bersama Tuhan dengan rendah hati. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar