PESTA
PEMBAPTISAN TUHAN (P)
Yes.
42:1-4,6-7
Mzm.
29:1-2,3ac-4,9b-10
Kis.
10:34-38
Mat.
3:13-17
Yes.
42:1-4,6-7
42:1 Lihat, itu hamba-Ku yang
Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh
Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
42:2 Ia tidak akan berteriak
atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan.
42:3 Buluh yang patah
terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan
dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.
42:4 Ia sendiri tidak akan
menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di
bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.
42:6 "Aku ini, TUHAN,
telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku
telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia,
menjadi terang untuk bangsa-bangsa,
42:7 untuk membuka mata yang
buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan
orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.
Kis.
10:34-38
10:34 Lalu mulailah Petrus
berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah
tidak membedakan orang.
10:35 Setiap orang dari
bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran
berkenan kepada-Nya.
10:36 Itulah firman yang Ia
suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai
sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang.
10:37 Kamu tahu tentang
segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah
baptisan yang diberitakan oleh Yohanes,
10:38 yaitu tentang Yesus
dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa,
Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang
yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia
Mat.
3:13-17
3:13 Maka datanglah Yesus
dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
3:14 Tetapi Yohanes mencegah
Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang
kepadaku?"
3:15 Lalu Yesus menjawab,
kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah
sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun
menuruti-Nya.
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus
segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat
Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
3:17 lalu terdengarlah suara
dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah
Aku berkenan”.
Inilah
Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku Berkenan.
Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja
merenungkan peristiwa pembaptisan Tuhan. Ini sejarah faktual yang terjadi. Pembaptisan
Yohanes Pembaptis adalah ciri pertobatan. Mempertobatkan orang yang berdosa
untuk menjadi pribadi beriman. Mengapa Yesus dibaptis, padahal Yesus sebagai
Putera Allah tidak berdosa? Layak kita merenungkan lebih dalam beberapa hal
sebagai berikut;
Pernyataan dan pertanyaan Yohanes kepada Yesus,
bagaimana seharusnya Yesus yang membaptis Yohanes bukan sebaliknya, Yesus
datang kepada Yohanes untuk dibaptis. Ada kerendahan hati, dan juga menjaga
tradisi. Mereka adalah lakon sejarah yang sudah dinubuatkan sejak ribuan tahun
oleh nabi-nabi. Sejarah terpenuhi dengan
rendah hati dan keterbukaan rencana Allah oleh para pelakunya.
Jauh lebih penting dari penggenapan sejarah dan
nubuat para nabi adalah betapa Yesus dan Yohanes melakukan kehendak Allah
sebagai bagian utama hidup keduanya. Mereka tidak berjalan dan melakukan apapun
karena keinginan sendiri. Semua dalam rangka kehendak Allah. Perutusan mereka
adalah karena kehendak Allah semata.
Pembaptisan Tuhan, ketika IA dibaptis setelah semua
orang, memberikan penjelasan, bagaimana IA solider atas keberadaan manusia yang
jatuh ke dalam kuasa dosa. Artinya, bukan Yesus yang berdosa, namun manusia
yang berdosa. Untuk mengetahui hal yang terbaik adalah masuk dalam pengalaman
manusiawi. Menerima diri dibaptis, adalah upaya Tuhan untuk menyelami hidup
manusia seutuhnya.
Suara dari langit dan merpati. Gambaran pemakluman siapa Yesus. Jati diri Yesus
sebagai Anak Allah dinyatakan secara publik di depan Yohanes Pembaptis dan para
murid. Selama ini Yohanes yang menyuarakan itu dan kini peneguhan oleh Allah
sendiri.
Merpati, sebagai simbol kehadiran Allah itu lembut,
halus, menggeser Allah yang keras, api sebagaimana Musa, atau angin dan
sejenisnya yang digambarkan keras dan kuat. Hal baru telah datang dan itu
dinyatakan secara luas.
Saudara terkasih, dalam hidup kita, sering kita
terjebak oleh paradigma, terjebak oleh label, gambaran, simpulan, dan tafsiran
sesuai dengan pengalaman, pengetahuan, serta rekaman-rekaman masa lalu kita. Di
dalam Tuhan itu semua diperbarui. Apa yang kita lakukan, respons, tanggapan,
dan aksi-reaksi kita adalah kasih dan karena kehendak Allah. Di sanalah peran
bimbingan Roh Kudus menjadi penting. Pribadi baru di dalam Tuhan yang mampu
hidup dengan kasih yang lembut, rendah hati, dan berbela rasa.
Bela rasa itu perwujudan dari pembaptisan dan iman
yang ada dalam diri kita masing-masing. Hidup sehari-hari yang berdasar pada
iman dan pembatisan, merayakan Sakramen, menghidupi itu dalam hidup dengan suka
cita dan damai sejahtera bersama saudara di tengah dunia.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar