Jumat, 17 Januari 2020

Kasih Karunia, di Antara Doa dan Usaha


Pw. S. Antonius Abbas (P)
1 Sam. 8:4-7,10-22
Mzm.89:16-17,18-19
Mrk. 2:1-12



1 Sam. 8:4-7,10-22

8:4 Sebab itu berkumpullah semua tua-tua Israel; mereka datang kepada Samuel di Rama
8:5 dan berkata kepadanya: "Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang raja atas kami untuk memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa lain."
8:6 Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel, maka berdoalah Samuel kepada TUHAN.
8:7 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka
8:10 Dan Samuel menyampaikan segala firman TUHAN kepada bangsa itu, yang meminta seorang raja kepadanya,
8:11 katanya: "Inilah yang menjadi hak raja yang akan memerintah kamu itu: anak-anakmu laki-laki akan diambilnya dan dipekerjakannya pada keretanya dan pada kudanya, dan mereka akan berlari di depan keretanya;
8:12 ia akan menjadikan mereka kepala pasukan seribu dan kepala pasukan lima puluh; mereka akan membajak ladangnya dan mengerjakan penuaian baginya; senjata-senjatanya dan perkakas keretanya akan dibuat mereka.
8:13 Anak-anakmu perempuan akan diambilnya sebagai juru campur rempah-rempah, juru masak dan juru makanan.
8:14 Selanjutnya dari ladangmu, kebun anggurmu dan kebun zaitunmu akan diambilnya yang paling baik dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawainya;
8:15 dari gandummu dan hasil kebun anggurmu akan diambilnya sepersepuluh dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawai istananya dan kepada pegawai-pegawainya yang lain.
8:16 Budak-budakmu laki-laki dan budak-budakmu perempuan, ternakmu yang terbaik dan keledai-keledaimu akan diambilnya dan dipakainya untuk pekerjaannya.
8:17 Dari kambing dombamu akan diambilnya sepersepuluh, dan kamu sendiri akan menjadi budaknya.
8:18 Pada waktu itu kamu akan berteriak karena rajamu yang kamu pilih itu, tetapi TUHAN tidak akan menjawab kamu pada waktu itu."
8:19 Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus ada raja atas kami;
8:20 maka kami pun akan sama seperti segala bangsa-bangsa lain; raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang."
8:21 Samuel mendengar segala perkataan bangsa itu, dan menyampaikannya kepada TUHAN.
8:22 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah permintaan mereka dan angkatlah seorang raja bagi mereka." Kemudian berkatalah Samuel kepada orang-orang Israel itu: "Pergilah, masing-masing ke kotanya.


Mrk. 2:1-12

2:1 Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah.
2:2 Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka,
2:3 ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang.
2:4 Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.
2:5 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"
2:6 Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya:
2:7 "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?"
2:8 Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?
2:9 Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan?
2:10 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" -- berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu --:
2:11 "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
2:12 Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita lihat."



Kasih Karunia, di Antara Doa dan Usaha

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan kasih karunia Allah yang memerlukan doa dan usaha dari pihak manusia. Allah mengaruniakan  banyak hal kepada manusia. Manusia selayaknya menanggapi itu dengan positif, bukan hanya duduk diam semata. Gerak, usaha, dan langkah menyambutnya.
Beberapa hal menarik dalam bacaan hari Injil hari ini. Bagaimana kuasa Yesus ternyatakan dengan perbuatan nyata. Kembali Yesus mengembalikan kemanusiaan. Konsep doa yang membuat penyakit, lumpuh, kusta, dan kesurupan. Kali ini menemukan faktualisasi. Yesus mengampuni dosa si lumpuh dan menjadikannya pulih dan bisa berjalan. Mengangkat tilamnya dan pulang. Dosa diampuni, sembuh, dan itu adalah kuasa Allah semata yang mampu melakukannya.
Upaya tidak kenal lelah ditampilkan dalam bacaan kali ini. Mereka memasukkan si sakit melalui atap. Bisa dibayangkan bagaimana susahnya membawa si lumpuh ke atap, membongkar atap, dan kemudian menurunkannya. Ini usaha luar biasa, sekaligus upaya kerendahan hati untuk mendapatkan kesembuhan.
Dua sikap yang sangat diperlukan, bahwa ada usaha, ada pula doa yang memberikan daya dan kekuatan untuk bisa melakukan apapun. Kadang kita menjadi lemah dan tidak kuat berusaha karena mengabaikan doa. Menghadapi kesulitan sedikit sudah mengeluh dan malah kadang menuding Tuhan diam saja. Doa dan usaha perlu terus menerus, bukan semata ketika menginginkan sesuatu saja. Apalagi lupa bersyukur dan kebanyakan keluhan.
Saudara terkasih, hari ini kita juga merayakan Perayaan Santo Antonius Abbas. Ia pribadi saleh yang menyerahkan hidupnya pada kasih karunia Allah. Pedoman iman dan percaya membawanya kepada penghayatan iman yang lebih dalam. Orang tuanya termasuk keluarga kaya yang meninggal ketika Antonius berusia 20 tahun. Harta warisan itu ia tinggalkan dan malah mengikuti Yesus.
Antonius pergi ke gurun dan menjadi pertapa. Keinginannya makin dekat dan erat pada Tuhan dengan meditasi dan mati raga. Kepercayaan pada Tuhan menjadi kekuatannya di dalam menghadapi godaan setan yang membuatnya semakin percaya kepada Tuhan.
Pertapa yang sangat kuat bermatiraga ini mengenal godaan dan rayuan setan yang ia jadikan nasihat pada orang yang memohon nasihat kepadanya. Godaan yang tidak akan pernah berkurang, namun dengan iman yang kuat dan bersama Tuhan mampu diatasi. BD.eLeSHa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar