Pw. S.
Fransiskus de Sales UskPujG (P)
1 Sam.
24:3-21
Mzm. 57:2,3-4,6,11
Mrk.
3:13-19
1 Sam.
24:3-21
24:3 Kemudian Saul mengambil tiga ribu orang yang terpilih dari
seluruh orang Israel, lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya di gunung batu
Kambing Hutan.
24:4 Ia sampai ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana ada
gua dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat, tetapi Daud dan
orang-orangnya duduk di bagian belakang gua itu.
24:5 Lalu berkatalah orang-orangnya kepada Daud: "Telah tiba
hari yang dikatakan TUHAN kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke
dalam tanganmu, maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Maka
Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam.
24:6 Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah
memotong punca Saul;
24:7 lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: "Dijauhkan
TUHANlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku,
kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang
diurapi TUHAN."
24:8 Dan Daud mencegah orang-orangnya dengan perkataan itu; ia
tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul. Sementara itu Saul telah
bangun meninggalkan gua itu hendak melanjutkan perjalanannya.
24:9 Kemudian bangunlah Daud, ia keluar dari dalam gua itu dan
berseru kepada Saul dari belakang, katanya: "Tuanku raja!" Saul
menoleh ke belakang, lalu Daud berlutut dengan mukanya ke tanah dan sujud
menyembah.
24:10 Lalu berkatalah Daud kepada Saul: "Mengapa engkau
mendengarkan perkataan orang-orang yang mengatakan: Sesungguhnya Daud
mengikhtiarkan celakamu?
24:11 Ketahuilah, pada hari ini matamu sendiri melihat, bahwa
TUHAN sekarang menyerahkan engkau ke dalam tanganku dalam gua itu; ada orang
yang telah menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu
karena pikirku: Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang
diurapi TUHAN.
24:12 Lihatlah dahulu, ayahku, lihatlah kiranya punca jubahmu
dalam tanganku ini! Sebab dari kenyataan bahwa aku memotong punca jubahmu
dengan tidak membunuh engkau, dapatlah kauketahui dan kaulihat, bahwa tanganku
bersih dari pada kejahatan dan pengkhianatan, dan bahwa aku tidak berbuat dosa
terhadap engkau, walaupun engkau ini mengejar-ngejar aku untuk mencabut
nyawaku.
24:13 TUHAN kiranya menjadi hakim di antara aku dan engkau, TUHAN
kiranya membalaskan aku kepadamu, tetapi tanganku tidak akan memukul engkau;
24:14 seperti peribahasa orang tua-tua mengatakan: Dari orang
fasik timbul kefasikan. Tetapi tanganku tidak akan memukul engkau.
24:15 Terhadap siapakah raja Israel keluar berperang? Siapakah
yang kaukejar? Anjing mati! Seekor kutu saja!
24:16 Sebab itu TUHAN kiranya menjadi hakim yang memutuskan antara
aku dan engkau; Dia kiranya memperhatikannya, memperjuangkan perkaraku dan
memberi keadilan kepadaku dengan melepaskan aku dari tanganmu."
24:17 Setelah Daud selesai menyampaikan perkataan itu kepada Saul,
berkatalah Saul: "Suaramukah itu, ya anakku Daud?" Sesudah itu dengan
suara nyaring menangislah Saul.
24:18 Katanya kepada Daud: "Engkau lebih benar dari pada aku,
sebab engkau telah melakukan yang baik kepadaku, padahal aku melakukan yang
jahat kepadamu.
24:19 Telah kautunjukkan pada hari ini, betapa engkau telah
melakukan yang baik kepadaku: walaupun TUHAN telah menyerahkan aku ke dalam
tanganmu, engkau tidak membunuh aku.
24:20 Apabila seseorang mendapat musuhnya, masakan dilepaskannya
dia berjalan dengan selamat? TUHAN kiranya membalaskan kepadamu kebaikan ganti
apa yang kaulakukan kepadaku pada hari ini.
24:21 Oleh karena itu, sesungguhnya aku tahu, bahwa engkau pasti
menjadi raja dan jabatan raja Israel akan tetap kokoh dalam tanganmu.
Mrk.
3:13-19
3:13 Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil
orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya.
3:14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk
diutus-Nya memberitakan Injil
3:15 dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan.
3:16 Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang
diberi-Nya nama Petrus,
3:17 Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang
keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh,
3:18 selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas,
Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot,
3:19 dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.
Pemuridan,
Rendah Hati, dan Lemah Lembut
Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merayakan Perayaan Wajib S.
Fransiskus de Sales. Seorang Pujangga Gereja yang rendah hati dan lemah lembut
sebagai jiwa karya kasihnya. Dalam bacaan Injil kita juga patut merenungkan
mengenai pemuridan, yang bercorak, beserta. Menyertai Yesus. Menyertai berarti bersama dengan Yesus sepenuhnya,
selalu dalam dan bersama Yesus.
Selain menyertai, ini dari pihak murid dan tentunya
kita, dari pihak Yesus yang patut kita renungan dan jadikan pelajaran adalah,
bahwa sebelum memanggil para murid Yesus berdoa. Menyiapkan dengan penuh
pertimbangan, dan bahkan di dalam doa.
Para murid bukan orang yang luar biasa, cerdik
pandai, sempurna, namun orang-orang biasa, bahkan dalam konteks waktu itu bukan
siapa-siapa. Nelayan, jelas bukan orang terpandang, bahkan pemungut cukai. Bagaimana
mereka yang biasa saja itu dipanggil Tuhan untuk menyertai Tuhan. Hadir dan
bersama dengan Yesus ke manapun Yesus mengabarkan khabar suka cita.
Kesediaan untuk hadir, bersama, dan kemudian
dibentuk dan diubah sesuai dengan kehendak Tuhan. Kehendak-Nya bukan keinginan
sendiri yang menjadi kemudi atas hidup dan panggilan manusiawi kita.
Saudara terkasih, kita bisa belajar pula pemuridan
dalam diri Santo Fransiskus dari Sales, bagaimana ia yang berpendidikan gemilang
menjadi gembala. Hidupnya terancam bahaya karena di dalam kota yang memiliki
pemahaman berbeda. Ia dengan setia membuat pembelaan dan pengajaran mengenai
Iman Katolik yang baik dan benar. Pamflet-pamflet ia tempelkan di tempat
strategis. Begitu banyak orang kembali kepada pangkuan Bunda Gereja, itu
sebabnya ia ditahbiskan uskup.
Pujangga Gereja ini pula yang berpikir penerbitan
atau surat khabar adalah sarana kattekese. Evangelisasi melalui media massa. Kini,
sangat mungkin internet dan media sosial menjadi sarana pewartaan.
Salah satu keunggulan pendakwah ala Frandes adalah
kelemahlembutan dan kerendahan hati, sebagaimana Yesus dan Gereja ajarkan. Ini menjadi
dasar pelayanan yang menggugah pendengarnya untuk kembali dalam naungan Bunda
Gereja.
Saudara terkasih, pemuridan selain hadir, juga
setia di dalam melihat rencana dan bentukan Tuhan dengan jalan-Nya. Kehendak-Nya
yang menjadi petunjuk arah, menjadi pengendali, dan menjadi yang utama. Sering dalam
hidup kita salah fokus karena kita tidak hadir dan bersama Tuhan di dalam hidup
harian kita. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar