Jumat, 24 Januari 2020

Pemuridan, Rendah Hati, dan Lemah Lembut



Pw. S. Fransiskus de Sales UskPujG (P)
1 Sam. 24:3-21
Mzm. 57:2,3-4,6,11
Mrk. 3:13-19



1 Sam. 24:3-21

24:3 Kemudian Saul mengambil tiga ribu orang yang terpilih dari seluruh orang Israel, lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya di gunung batu Kambing Hutan.
24:4 Ia sampai ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana ada gua dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat, tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian belakang gua itu.
24:5 Lalu berkatalah orang-orangnya kepada Daud: "Telah tiba hari yang dikatakan TUHAN kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam.
24:6 Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah memotong punca Saul;
24:7 lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: "Dijauhkan TUHANlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN."
24:8 Dan Daud mencegah orang-orangnya dengan perkataan itu; ia tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul. Sementara itu Saul telah bangun meninggalkan gua itu hendak melanjutkan perjalanannya.
24:9 Kemudian bangunlah Daud, ia keluar dari dalam gua itu dan berseru kepada Saul dari belakang, katanya: "Tuanku raja!" Saul menoleh ke belakang, lalu Daud berlutut dengan mukanya ke tanah dan sujud menyembah.
24:10 Lalu berkatalah Daud kepada Saul: "Mengapa engkau mendengarkan perkataan orang-orang yang mengatakan: Sesungguhnya Daud mengikhtiarkan celakamu?
24:11 Ketahuilah, pada hari ini matamu sendiri melihat, bahwa TUHAN sekarang menyerahkan engkau ke dalam tanganku dalam gua itu; ada orang yang telah menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.
24:12 Lihatlah dahulu, ayahku, lihatlah kiranya punca jubahmu dalam tanganku ini! Sebab dari kenyataan bahwa aku memotong punca jubahmu dengan tidak membunuh engkau, dapatlah kauketahui dan kaulihat, bahwa tanganku bersih dari pada kejahatan dan pengkhianatan, dan bahwa aku tidak berbuat dosa terhadap engkau, walaupun engkau ini mengejar-ngejar aku untuk mencabut nyawaku.
24:13 TUHAN kiranya menjadi hakim di antara aku dan engkau, TUHAN kiranya membalaskan aku kepadamu, tetapi tanganku tidak akan memukul engkau;
24:14 seperti peribahasa orang tua-tua mengatakan: Dari orang fasik timbul kefasikan. Tetapi tanganku tidak akan memukul engkau.
24:15 Terhadap siapakah raja Israel keluar berperang? Siapakah yang kaukejar? Anjing mati! Seekor kutu saja!
24:16 Sebab itu TUHAN kiranya menjadi hakim yang memutuskan antara aku dan engkau; Dia kiranya memperhatikannya, memperjuangkan perkaraku dan memberi keadilan kepadaku dengan melepaskan aku dari tanganmu."
24:17 Setelah Daud selesai menyampaikan perkataan itu kepada Saul, berkatalah Saul: "Suaramukah itu, ya anakku Daud?" Sesudah itu dengan suara nyaring menangislah Saul.
24:18 Katanya kepada Daud: "Engkau lebih benar dari pada aku, sebab engkau telah melakukan yang baik kepadaku, padahal aku melakukan yang jahat kepadamu.
24:19 Telah kautunjukkan pada hari ini, betapa engkau telah melakukan yang baik kepadaku: walaupun TUHAN telah menyerahkan aku ke dalam tanganmu, engkau tidak membunuh aku.
24:20 Apabila seseorang mendapat musuhnya, masakan dilepaskannya dia berjalan dengan selamat? TUHAN kiranya membalaskan kepadamu kebaikan ganti apa yang kaulakukan kepadaku pada hari ini.
24:21 Oleh karena itu, sesungguhnya aku tahu, bahwa engkau pasti menjadi raja dan jabatan raja Israel akan tetap kokoh dalam tanganmu.


Mrk. 3:13-19

3:13 Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya.
3:14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil
3:15 dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan.
3:16 Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus,
3:17 Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh,
3:18 selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot,
3:19 dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.



Pemuridan, Rendah Hati, dan Lemah Lembut

Saudara terkasih, hari ini kita bersama  Bunda Gereja merayakan Perayaan Wajib S. Fransiskus de Sales. Seorang Pujangga Gereja yang rendah hati dan lemah lembut sebagai jiwa karya kasihnya. Dalam bacaan Injil kita juga patut merenungkan mengenai pemuridan, yang bercorak, beserta. Menyertai Yesus. Menyertai  berarti bersama dengan Yesus sepenuhnya, selalu dalam dan bersama Yesus.
Selain menyertai, ini dari pihak murid dan tentunya kita, dari pihak Yesus yang patut kita renungan dan jadikan pelajaran adalah, bahwa sebelum memanggil para murid Yesus berdoa. Menyiapkan dengan penuh pertimbangan, dan bahkan di dalam doa.
Para murid bukan orang yang luar biasa, cerdik pandai, sempurna, namun orang-orang biasa, bahkan dalam konteks waktu itu bukan siapa-siapa. Nelayan, jelas bukan orang terpandang, bahkan pemungut cukai. Bagaimana mereka yang biasa saja itu dipanggil Tuhan untuk menyertai Tuhan. Hadir dan bersama dengan Yesus ke manapun Yesus mengabarkan khabar suka cita.
Kesediaan untuk hadir, bersama, dan kemudian dibentuk dan diubah sesuai dengan kehendak Tuhan. Kehendak-Nya bukan keinginan sendiri yang menjadi kemudi atas hidup dan panggilan manusiawi kita.
Saudara terkasih, kita bisa belajar pula pemuridan dalam diri Santo Fransiskus dari Sales, bagaimana ia yang berpendidikan gemilang menjadi gembala. Hidupnya terancam bahaya karena di dalam kota yang memiliki pemahaman berbeda. Ia dengan setia membuat pembelaan dan pengajaran mengenai Iman Katolik yang baik dan benar. Pamflet-pamflet ia tempelkan di tempat strategis. Begitu banyak orang kembali kepada pangkuan Bunda Gereja, itu sebabnya ia ditahbiskan uskup.
Pujangga Gereja ini pula yang berpikir penerbitan atau surat khabar adalah sarana kattekese. Evangelisasi melalui media massa. Kini, sangat mungkin internet dan media sosial menjadi sarana pewartaan.
Salah satu keunggulan pendakwah ala Frandes adalah kelemahlembutan dan kerendahan hati, sebagaimana Yesus dan Gereja ajarkan. Ini menjadi dasar pelayanan yang menggugah pendengarnya untuk kembali dalam naungan Bunda Gereja.
Saudara terkasih, pemuridan selain hadir, juga setia di dalam melihat rencana dan bentukan Tuhan dengan jalan-Nya. Kehendak-Nya yang menjadi petunjuk arah, menjadi pengendali, dan menjadi yang utama. Sering dalam hidup kita salah fokus karena kita tidak hadir dan bersama Tuhan di dalam hidup harian kita. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar