Kamis
Biasa Pekan III (H)
2
Sam. 7:18-19,24-29
Mzm.
132:1-2,3-5,11,12,13-14
Mrk.
4:21-25
2
Sam. 7:18-19,24-29
7:18 Lalu masuklah raja Daud
ke dalam, kemudian duduklah ia di hadapan TUHAN sambil berkata: "Siapakah
aku ini, ya Tuhan ALLAH, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku
sampai sedemikian ini?
7:19 Dan hal ini masih kurang
di mata-Mu, ya Tuhan ALLAH; sebab itu Engkau telah berfirman juga tentang
keluarga hamba-Mu ini dalam masa yang masih jauh dan telah memperlihatkan
kepadaku serentetan manusia yang akan datang, ya Tuhan ALLAH
7:24 Engkau telah mengokohkan
bagi-Mu umat-Mu Israel menjadi umat-Mu untuk selama-lamanya, dan Engkau, ya
TUHAN, menjadi Allah mereka.
7:25 Dan sekarang, ya TUHAN
Allah, tepatilah untuk selama-lamanya janji yang Kauucapkan mengenai hamba-Mu
ini dan mengenai keluarganya dan lakukanlah seperti yang Kaujanjikan itu.
7:26 Maka nama-Mu akan
menjadi besar untuk selama-lamanya, sehingga orang berkata: TUHAN semesta alam
ialah Allah atas Israel; maka keluarga hamba-Mu Daud akan tetap kokoh di
hadapan-Mu.
7:27 Sebab Engkau, TUHAN semesta
alam, Allah Israel, telah menyatakan kepada hamba-Mu ini, demikian: Aku akan
membangun keturunan bagimu. Itulah sebabnya hamba-Mu ini telah memberanikan
diri untuk memanjatkan doa ini kepada-Mu.
7:28 Oleh sebab itu, ya Tuhan
ALLAH, Engkaulah Allah dan segala firman-Mulah kebenaran; Engkau telah
menjanjikan perkara yang baik ini kepada hamba-Mu.
7:29 Kiranya Engkau sekarang
berkenan memberkati keluarga hamba-Mu ini, supaya tetap ada di hadapan-Mu untuk
selama-lamanya. Sebab, ya Tuhan ALLAH, Engkau sendirilah yang berfirman dan
oleh karena berkat-Mu keluarga hamba-Mu ini diberkati untuk selama-lamanya.
Mrk.
4:21-25
4:21 Lalu Yesus berkata
kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah
gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.
4:22 Sebab tidak ada sesuatu
yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia
yang tidak akan tersingkap.
4:23 Barangsiapa mempunyai
telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
4:24 Lalu Ia berkata lagi:
"Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur
akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu.
4:25 Karena siapa yang
mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun
juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
Kembangkanlah
Diri dan akan Ditambahkan Terus
Saudara terkasih, hari ini, kita belajar bersama
Bunda Gereja untuk merenungkan mengembangkan dan menggunakan kemampuan,
talenta, berkat itu dengan bijaksana dan penuh dengan rasa syukur. Tuhan Allah menciptakan kita adalah baik
adanya. Tuhan Allah menghendaki kita adalah sebagai baik, bukan sebagai yang
sebaliknya. Oleh karena itu diperlengkapilah dengan segala sesuatu yang baik
pula.
Kita diciptakan baik adanya, unik, dan memiliki
pula kelemahan. Tuhan Allah Sang Maha Pencipta memunyai maksud dan kehendak
dari itu. Manusia diharapkan untuk setia di dalam kelebihan dan di dalam
kekurangannya mereka akan bekerja sama dan mengembangkan diri bersama dengan
yang lain. Ini adalah kehendak Allah yang perlu kita camkan di dalam hidup
bersama.
Dalam bacaan Injil kita belajar dari firman Tuhan,
bagaimana Tuhan menyatakan meletakan lampu itu
pada alasnya, sehingga memberikan penerangan yang lebih luas. Tidak menempatkan
lampu pada tempat yang tersembunyi, jika demikian untuk apa. Tidak ada daya
gunanya. Malah sia-sia.
Dalam Injil yang sama Tuhan juga menyatakan,
bagaimana orang yang tidak mengembangkan diri, tidak mau meningktkan kapasitas
pribadi, maka tidak akan ada nilai tambah lain lagi yang dimiliki. Hal yang
sebenarnya adalah logis, ini adalah konsekuensi logis. Sama sekali tidak ada
yang aneh. Mana ada tanpa usaha mendapatkan hasil.
Barang siapa mempunyai kepadanya akan diberi. Hal yang
berkaitan dengan kemarin-kemarin, orang iri, dengki, dan kemudian menebarkan
fitnah. Mereka, model demikian itu jelas tidak akan berkembang. Fokus pada yang
tidak dimiliki, bukan apa yang dipunyai dan dikembangkan. Berkat kasih karunia
Tuhan setiap orang itu sama. Memang berbeda-beda dalam bentuk dan jenisnya. Itu
untuk dikembangkan demi kebersamaan, bukan hanya demi kepentingan diri sendiri.
Apa yang ada itu digunakan Tuhan untuk memberikan
pembelajaran, kita diajar untuk mau mengembangkan diri dan kemudian mau
berbagi. Pernyataan bagi yang tidak memiliki akan diambil, ya jelas karena
memang mereka tidak mau memperkembangkan diri. Fokus mereka salah dan keliru,
menempatkan lampu pada bawah meja, bukan
di atas tatakan yang semestinya. Mengapa bisa demikian? Berbagai sebab dan
alasan sangat mungkin. Yang perlu adalah mengembangkan dan menggunakan dengan
semestinya, bukan sebaliknya. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar