Rabu, 01 Januari 2020

Menyimpannya dalam Hati


HARI RAYA SANTA MARIA BUNDA ALLAH (P)
Bil. 6:16-22
Mzm. 67:2-3,5,8
Gal. 4:4-7
Luk. 2:16-21




Bil. 6:16-22

6:22 TUHAN berfirman kepada Musa:
6:23 "Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, katakanlah kepada mereka:
6:24 TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
6:27 Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka."


Gal. 4:4-7

4:4 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
4:5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.
4:6 Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
4:7 Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.


Luk. 2:16-21

2:16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
2:18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.
2:19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
2:21 Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.



Menyimpannya dalam Hati

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan bagaimana Maria sebagai Bunda Allah memegang peran penting dalam terlaksananya rencana karya keselamatan Allah. pilihan kepda Perawan Maria oleh Allah tentu bukan sembarangan. Kalau dalam alam budaya Jawa ada bebet, bobot, bibit, tentu bukan berbicara diskriminasi, namun soal kualifikasi yang sangat hebat.
Kita layak belajar dan meneladan Maria. Apa saja keutamaan Maria yang luar biasa itu? Sederhana. ia  sangat sederhana, terutama dalam pola pikir. Kesederhanaannya ini membantunya cepat tanggap dan paham siapa yang hadir itu. malaikat Tuhan yang membawa warta keselamatan.
Siap sedia. Bagaimana ia siap sedia menyandang peran agung yang luar biasa. Ia harus menanggung beban dan sangat luar  biasa berat. Rajam adalah hukuman bagi gadis masa bertunangan hamil. Itu pilihan yang tidak mudah. Nyawanya ia pertaruhkan demi kehendak Allah.
Terbuka. Jawaban, terjadilah padaku menurut kehendak-Mu, jelas jawaban milik pribadi yang terbuka. Membuka diri dan hati atas kehendak Allah atas hidupnya. Ia adalah hamba yang akan menurut pada kehendak Allah bukan rancangannya sendiri.
Mendengarkan. Dalam bacaan hari ini, Maria mendengarkan apa yang para gembala nyatakan. Ia mendengarkan dengan telinga, hati, dan juga iman. Menomorsatukan kehendak Allah di atas hidupnya sendiri. Ia mendengarkan para gembala  yang membahas Anaknya itu dengan iman yang dalam.
Menyimpan dalam hati. Hal yang sangat kontekstual dalam hidup modern yang menggunakan takaran dan ukuran viral. Ini malah menyimpan semua dalam hati. Semuanya ia simpan dalam hatinya sendiri.
Ke depan, Maria sangat sering menyimpan semuanya itu sendirian. Keterbukaannya membantu ia yang sering tidak paham dan gagal mengerti  Yesus  secara  mendasar untuk tetap setia. Ketika Yesus masih kanak-kanak dan diketemukan kembali dalam Bait Allah, ketika ada isu Yesus gila, apalagi melalui jalan salib yang memedihkan. Maria menyimpannya dalam hati.
Saudara terkasih, kita patut bersyukur memiliki Tuhan Yesus yang demikian baik, memiliki Ibu Maria yang begitu rendah hati. Kita bisa belajar menuju dan menjadi pribadi yang lebih baik seturut keteladanan Maria dan terutama Yesus. Semakin mirip bukan hanya dalam pakaian atau cara beratribut, namun sikap dan sifat yang menjadi saluran rahmat dan kasih karunia.BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar