HARI RAYA SANTA MARIA BUNDA ALLAH (P)
Bil. 6:16-22
Mzm. 67:2-3,5,8
Gal. 4:4-7
Luk. 2:16-21
Bil. 6:16-22
6:22 TUHAN berfirman kepada Musa:
6:23 "Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya:
Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, katakanlah kepada mereka:
6:24 TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan
memberi engkau kasih karunia;
6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi
engkau damai sejahtera.
6:27 Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas
orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka."
Gal. 4:4-7
4:4 Tetapi setelah genap waktunya, maka
Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada
hukum Taurat.
4:5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang
takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.
4:6 Dan karena kamu adalah anak, maka
Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya
Abba, ya Bapa!"
4:7 Jadi kamu bukan lagi hamba,
melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh
Allah.
Luk. 2:16-21
2:16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat
dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam
palungan.
2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya,
mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
2:18 Dan semua orang yang mendengarnya
heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.
2:19 Tetapi Maria menyimpan segala
perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu
sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan
mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
2:21 Dan ketika genap delapan hari dan
Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh
malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
Menyimpannya
dalam Hati
Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda
Gereja merenungkan bagaimana Maria sebagai Bunda Allah memegang peran penting
dalam terlaksananya rencana karya keselamatan Allah. pilihan kepda Perawan
Maria oleh Allah tentu bukan sembarangan. Kalau dalam alam budaya Jawa ada bebet, bobot, bibit, tentu bukan
berbicara diskriminasi, namun soal kualifikasi yang sangat hebat.
Kita layak belajar dan meneladan Maria. Apa saja
keutamaan Maria yang luar biasa itu? Sederhana. ia sangat sederhana, terutama dalam pola pikir. Kesederhanaannya
ini membantunya cepat tanggap dan paham siapa yang hadir itu. malaikat Tuhan
yang membawa warta keselamatan.
Siap sedia. Bagaimana ia siap sedia menyandang
peran agung yang luar biasa. Ia harus menanggung beban dan sangat luar biasa berat. Rajam adalah hukuman bagi gadis
masa bertunangan hamil. Itu pilihan yang tidak mudah. Nyawanya ia pertaruhkan
demi kehendak Allah.
Terbuka.
Jawaban, terjadilah padaku menurut
kehendak-Mu, jelas jawaban milik pribadi yang terbuka. Membuka diri dan
hati atas kehendak Allah atas hidupnya. Ia adalah hamba yang akan menurut pada
kehendak Allah bukan rancangannya sendiri.
Mendengarkan.
Dalam bacaan hari ini, Maria mendengarkan apa yang para gembala nyatakan. Ia mendengarkan
dengan telinga, hati, dan juga iman. Menomorsatukan kehendak Allah di atas
hidupnya sendiri. Ia mendengarkan para gembala
yang membahas Anaknya itu dengan iman yang dalam.
Menyimpan dalam
hati. Hal yang sangat kontekstual dalam hidup modern yang menggunakan
takaran dan ukuran viral. Ini malah menyimpan semua dalam hati. Semuanya ia
simpan dalam hatinya sendiri.
Ke depan, Maria sangat sering menyimpan semuanya
itu sendirian. Keterbukaannya membantu ia yang sering tidak paham dan gagal
mengerti Yesus secara mendasar untuk tetap setia. Ketika Yesus masih
kanak-kanak dan diketemukan kembali dalam Bait Allah, ketika ada isu Yesus
gila, apalagi melalui jalan salib yang memedihkan. Maria menyimpannya dalam
hati.
Saudara terkasih, kita patut bersyukur memiliki
Tuhan Yesus yang demikian baik, memiliki Ibu Maria yang begitu rendah hati. Kita
bisa belajar menuju dan menjadi pribadi yang lebih baik seturut keteladanan
Maria dan terutama Yesus. Semakin mirip bukan hanya dalam pakaian atau cara
beratribut, namun sikap dan sifat yang menjadi saluran rahmat dan kasih
karunia.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar