Pesta S.
Stefanus, Martir Pertama (M)
Kis.
6:8-10
Mzm.
30:3c-4,6,8a,16b, 17
Mat.
10:17-22
Kis.
6:8-10
6:8 Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan
mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.
6:9 Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang
disebut jemaat orang Libertini -- anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang
dari Kirene dan dari Aleksandria -- bersama dengan beberapa orang Yahudi dari
Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus,
6:10 tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang
mendorong dia berbicara.
Mat.
10:17-22
10:17 Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan
menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah
ibadatnya.
10:18 Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa
dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang
tidak mengenal Allah.
10:19 Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan
bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan
dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga.
10:20 Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu;
Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.
10:21 Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian
juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang
tuanya dan akan membunuh mereka.
10:22 Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku;
tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
Saudara terkasih, hari ini tidak sama dengan
hari kemarin. Sukacita dan kegembiraan hari kemarin karena Kelahiran Yesus
Kristus, seolah sirna seketika dengan tragedi iman Pembunuhan Diakon Stefanus
yang dirayakan Gereja hari ini.
Satu-satunya sumber informasi terpercaya tentang Stefanus adalah Kisah
Para Rasul bab 6 dan 7. Di dalamnya Stefanus ditampilkan sebagai orang beriman
yang kokoh dan penuh Roh Kudus dan salah satu orang yang diangkat oleh
Keduabelasan untuk memangku jabatan diakon atau pelayan meja, barangkali
sebagai pengurus rumah tangga jemaat. Ia, seorang Kristen Yahudi yang tinggal
di Yerusalem dan bisa berbahasa Yunani. Ia pandai berpolemik dan sangat radikal
dalam pandangannya mengenai tradisi-tradisi dan lembaga-lembaga Yahudi. Ketika
berada di hadapan Sanhendrin, ia dengan tegas membantah semua tuduhan kaum
Farisi dan membela karya misionernya di antara orang-orang Yahudi. Pembelaannya
diperkuat dengan mengutip kata-kata Kitab Suci yang melukiskan kebaikan hati
Yahweh kepada Israel dan ketidaksetiaan Israel sebagai "bangsa terpilih"
kepada Yahweh. Oleh karena itu, ia diseret ke luar tembok kota Yerusalem dan
dirajam sampai mati oleh pemimpin-pemimpin Yahudi yang tidak mampu melawan
hikmatnya yang diilhami Roh Kudus.
Senjata utama untuk melawan musuhnya ialah cintanya akan Tuhan.
Cinta itu demikian kuat mendorongnya untuk bersaksi tentang Kristus meskipun ia
harus menghadapi perlawanan yang kejam dari musuh-musuhnya. Bahkan sampai saat
terakhir hidupnya di dalam penderitaan sekian hebatnya, ia masih sanggup
mengeluarkan kata-kata pengampunan ini: "Tuhan, janganlah dosa ini Engkau
tanggungkan kepada mereka itu."
Laporan tentang pembunuhan Stefanus itu menyatakan bahwa Saulus
(yang kemudian menjadi Paulus, Rasul bangsa kafir) hadir di sana dan memberi
restu terhadap pembunuhan itu. Namun apa yang terjadi atas Saulus di kemudian
hari? Sebagai pahala besar bagi Stefanus ialah bahwa Saulus musuhnya yang utama
serta penghambat ulung Gereja, bertobat dan menjadi Paulus, Rasul terbesar bagi
kaum kafir. Stefanus mati sebagai martir, kira-kira pada tahun 34.Imankatolik.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar