Jumat, 21 Desember 2018

Perjumpaan yang Menyelamatkan


Jumat Khusus Adven (U)
Zef. 3:14-18
Mzm. 33:2-3,11-12,20-21
Luk. 1:39-45



Zef. 3:14-18

3:14 Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bertempik-soraklah, hai Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem!
3:15 TUHAN telah menyingkirkan hukuman yang jatuh atasmu, telah menebas binasa musuhmu. Raja Israel, yakni TUHAN, ada di antaramu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi.
3:16 Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
3:18 seperti pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela



Zef. 3:14-18

1:39 Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda.
1:40 Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.
1:41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus,
1:42 lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.
1:43 Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
1:44 Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.
1:45 Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.




Perjumpaan yang Menyelamatkan

Saudara  terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan peristiwa ajaib, luar biasa, dan benar-benar karya Allah yang hadir. Dua perempuan mengandung dengan cara tidak biasa, pertama seorang manula yang sudah lewat usia. Kedua, perempuan, gadis muda belia, belum menikah lagi. Keduanya jelas simbol atas hadirnya Allah dan rencana-Nya di sana.
Kedatangan Maria yang mengunjungi Elisabet adalah sebuah peristiwa lain yang tidak biasa. Maria berkunjung karena khabar suka cita, di mana ia didatangi Roh Kudus. Pun Elisabet juga mengandung dengan cara luar biasa. Toh lebih besar suka citanya daripada kesedihan dan kekhawatirannya.
Perjumpaan yang membawa suka cita secara luar biasa mendalam. Bayi yang di dalam kandungan pun bereaksi dengan yang sama. Suka cita karena kedatangan bayi Yesus.
Maria dan Elisabet saling berbagi khabar bahagia, maka bayi yang di dalam kandunganpun bersuka cita. Mereka memuliakan Allah dan saling melengkapi di dalam memuliakan Allah.
Saudara terkasih, kita pun diajak untuk mau saling mengunjungi, ada sarana dan prasarana yang makin maju dan modern, di mana itu membantu jika yang disampaikan adalah hal-hal positif, membangun, dan merencanakan kebaikan, sering kita jatuh pada hal yang buruk karena asyik dengan hal yang remeh temeh, hal negatif, dan sejenisnya. Adanya sarana dan kemajuan dipakai untuk kejahatan dan keburukan. Padahal seharusnya bisa dimanfaatkan untuk hal yang baik, memudahkan, dan menjembani kesulitan yang mungkin ada.
Perjumpaan itu sangat membantu, apalagi jika berjumpa dengan Tuhan dan kasih karunia-Nya. Bertemu dengan kebaikan yang membantu kita untuk bertumbuh dan berkembang di dalam Tuhan dan sesama. Buat apa coba jika pertemuan dan perjumpaan itu tidak saling memperkembangkan, mengarhkan semakin mengenal diri dan Tuhan?
Kita diajak untuk semakin mengenal diri sendiri dan mengenal Tuhan, sehingga semakin mengasihi. Perlu kita memohon agar semakin banyak perjumpaan di dalam kebaikan daripada sebaliknya. Jika tidak sempat berjumpa, bisa diatasi dengan alat komunikasi, pun itu harus berbagi kebahagiaan dan kebaikan. Kebaikan yang perlu dibagikan, bukan malah disimpan untuk diri sendiri.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar