Senin, 24 Desember 2018

Kerendahhatian Maria


Sabtu Khusus Adven (U)
1 Sam. 1:24-28
1 Sam. 2:1.4-5,6-7
Luk. 1:45-56



1 Sam. 1:24-28

1:24 Setelah perempuan itu menyapih anaknya, dibawanyalah dia, dengan seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur, lalu diantarkannya ke dalam rumah TUHAN di Silo. Waktu itu masih kecil betul kanak-kanak itu.
1:25 Setelah mereka menyembelih lembu, mereka mengantarkan kanak-kanak itu kepada Eli;
1:26 lalu kata perempuan itu: "Mohon bicara tuanku, demi tuanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini dekat tuanku untuk berdoa kepada TUHAN.
1:27 Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan TUHAN telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya.
1:28 Maka aku pun menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada TUHAN." Lalu sujudlah mereka di sana menyembah kepada TUHAN.



Luk. 1:45-56

1:46 Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan,
1:47 dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
1:48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
1:49 karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.
1:50 Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.
1:51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;
1:52 Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;
1:53 Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
1:54 Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,
1:55 seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."
1:56 Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya



Kerendahhatian Maria

Saudara terkasih, pekan akhir menjelang Natal. Kita diajak untuk merenungkan kualitas orang-orang sekitar Yesus. Keluarga Inti Yesus, yang akan mendidik-Nya secara nyata di dalam dunia. Yesus sebagai Anak Allah dan Anak Manusia sepenuhnya ini akan hidup di tengah dunia, diasuh manusia utuh di dalam dunia, dan itu memerlukan kualitas yang berbeda.
Maria, perawan berkualitas telah menyatakan kesanggupannya. Perjumpaan dengan Yesus memberinya kualitas lebih, karena Yesus, Maria menjadi semakin memberikan jaminan mutu yang berbeda. Bagaimana mungkin mengasuh Putera Allah jika ianya tidak memiliki hal-hal istimewa.
Bagaimana ia demikian fasih mengutip ungkapan para nabi masa lalu sebagai bagian hidupnya. Ia bukan semata mengutip, mengungkapkan, dan menyatakan itu sebagai sebuah doa yang mendalam karena adanya bagian utuh, pengalaman pribadi, dan perasaan mendalam yang ia katakan di dalam doanya.
Ia yang memang rendah hati tersebut memberikan sebuah inspirasi bahwa di dalam Tuhan itu baik adanya. Tuhan yang melawat umat-Nya itu hendak membawa keselamatan dengan konsekuensi yang jelas harus ditanggung. Manusia perlu kualitas-kualitas tertentu. Bagaimanapun ada sikap tanggung jawab yang harus dimiliki, bukan seenaknya saja mau selamat tanpa mau susah payah mengupayakannya.
Keselamatan itu dari Allah, namun ada gerak, upaya, dan kehendak untuk menuju ke sana agar ada tanggapan yang sepadan. Upaya manusiawi itu harus ada, meskipun bahwa itu bukan usahanya pribadi dan yang utama. Keselamatan itu dari Allah dan manusia menjawab dengan sepatutnya. Ada gerak selaras di antara keduanya. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar