Rabu, 31 Agustus 2016

Penyembuhan Mertua Petrus


Rabu Biasa Pekan XXII (H)
1 Kor. 3:1-9
Mzm. 33:12-13,14-15,20-21
Luk. 4:38-44



1 Kor. 3:1-9

3:1 Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus.
3:2 Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya.
3:3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
3:4 Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
3:5 Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya.
3:6 Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
3:7 Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.
3:8 Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.


Luk. 4:38-44

4:38 Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia.
4:39 Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itu pun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka.
4:40 Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Ia pun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka.
4:41 Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah Anak Allah." Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias.
4:42 Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka.
4:43 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus."
4:44 Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.



Penyembuhan Mertua Petrus

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan bagaimana Yesus memilki kuasa menyembuhkan. Penyembuhan kali ini pada mertua Petrus. Penyembuhan itu hendak menyajikan bahwa Yesus itu memiliki kuasa yang besar termasuk untuk menyembuhkan.
Setan pun mengenal siapa Yesus itu. Yesus sebagai Mesias. Pengenalan dan pengakuan serta penyembuhan ini membuat orang Kapernaum menghendaki Yesus tinggal di sana. Keinginan orang Kapernaum ini pun tidak membuat Yesus menghentikan karya-Nya, sebagaimana penolakan kehadiran-Nya sebagaimana di Nazarerth.
Yesus justru memberikan penyadaran bahwa tugas-Nya bukan hanya untuk di satu tempat. Perutusan Yesus tidak bisa dibatasi karena Ia menjalani kehendak Allah Bapa yang mengutus-Nya.
Saudara terkasih, kita sering tergoda dan merasa puas padahal itu adalah gangguan untuk menghambat langkah perutusan kita. Kita digoda untuk senang dan tidak beranjak lebih jauh. Misalnya kita dipuji dan diharapkan karena masih dibutuhkan, apa sikap kita? Kita bisa terlena dan tidak beranjak. Jika Yesus demikian, tentu pewartaan-Nya masih terbatas dan belum bisa lebih luas dan menyeluruh. BD.eLeSHa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar