Pw.
S. Alfonsus Maria de Liguori, UskPujG (P)
Yer.
28:1-17
Mzm.
119:29,43,79,80,95,102
Mat.
14:13-21
Yer.
28:1-17
28:1 Dalam tahun itu juga,
pada permulaan pemerintahan Zedekia, raja Yehuda, dalam bulan yang kelima tahun
yang keempat, berkatalah nabi Hananya bin Azur yang berasal dari Gibeon itu
kepadaku di rumah TUHAN, di depan mata imam-imam dan seluruh rakyat:
28:2 "Beginilah firman
TUHAN semesta alam, Allah Israel: Aku telah mematahkan kuk raja Babel itu.
28:3 Dalam dua tahun ini Aku
akan mengembalikan ke tempat ini segala perkakas rumah TUHAN yang telah diambil
dari tempat ini oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang diangkutnya ke Babel.
28:4 Juga Yekhonya bin
Yoyakim, raja Yehuda, beserta semua orang buangan dari Yehuda yang dibawa ke
Babel akan Kukembalikan ke tempat ini, demikianlah firman TUHAN! Sungguh, Aku
akan mematahkan kuk raja Babel itu!"
28:5 Lalu berkatalah nabi
Yeremia kepada nabi Hananya di depan mata imam-imam dan di depan mata seluruh
rakyat yang berdiri di rumah TUHAN itu,
28:6 kata nabi Yeremia:
"Amin! Moga-moga TUHAN berbuat demikian! Moga-moga TUHAN menepati
perkataan-perkataan yang kaunubuatkan itu dengan dikembalikannya
perkakas-perkakas rumah TUHAN dan semua orang buangan itu dari Babel ke tempat
ini.
28:7 Hanya, dengarkanlah
hendaknya perkataan yang akan kukatakan ke telingamu dan ke telinga seluruh
rakyat ini:
28:8 Nabi-nabi yang ada sebelum
aku dan sebelum engkau dari dahulu kala telah bernubuat kepada banyak negeri
dan terhadap kerajaan-kerajaan yang besar tentang perang dan malapetaka dan
penyakit sampar.
28:9 Tetapi mengenai seorang
nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi itu digenapi,
maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh TUHAN."
28:10 Kemudian nabi Hananya
mengambil gandar itu dari pada tengkuk nabi Yeremia, lalu mematahkannya.
28:11 Berkatalah Hananya di
depan mata seluruh rakyat itu: "Beginilah firman TUHAN: Dalam dua tahun
ini begitu jugalah Aku akan mematahkan kuk Nebukadnezar, raja Babel itu, dari
pada tengkuk segala bangsa!" Tetapi pergilah nabi Yeremia dari sana.
28:12 Maka sesudah nabi
Hananya mematahkan gandar dari pada tengkuk nabi Yeremia, datanglah firman
TUHAN kepada Yeremia:
28:13 "Pergilah
mengatakan kepada Hananya: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah mematahkan
gandar kayu, tetapi Aku akan membuat gandar besi sebagai gantinya!
28:14 Sebab beginilah firman
TUHAN semesta alam, Allah Israel: Kuk besi akan Kutaruh ke atas tengkuk segala
bangsa ini, sehingga mereka takluk kepada Nebukadnezar, raja Babel; sungguh,
mereka akan takluk kepadanya! Malahan binatang-binatang di padang telah
Kuserahkan kepadanya."
28:15 Lalu berkatalah nabi
Yeremia kepada nabi Hananya: "Dengarkanlah, hai Hananya! TUHAN tidak
mengutus engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta.
28:16 Sebab itu beginilah
firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi. Tahun ini
juga engkau akan mati, sebab engkau telah mengajak murtad terhadap TUHAN."
28:17 Maka matilah nabi
Hananya dalam tahun itu juga, pada bulan yang ketujuh.
Mat.
14:13-21
14:13 Setelah Yesus mendengar
berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan
perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia
dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.
14:14 Ketika Yesus mendarat,
Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh
belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
14:15 Menjelang malam,
murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari
sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli
makanan di desa-desa."
14:16 Tetapi Yesus berkata
kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka
makan."
14:17 Jawab mereka:
"Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
14:18 Yesus berkata:
"Bawalah ke mari kepada-Ku."
14:19 Lalu disuruh-Nya orang
banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu,
Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu
dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya
membagi-bagikannya kepada orang banyak.
14:20 Dan mereka semuanya
makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang
sisa, dua belas bakul penuh.
14:21 Yang ikut makan
kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
Alfonsus
Maria de Liguori
Alfonsus Maria de Liguori lahir di sebuah kota
dekat Napoli, Italia, pada tanggal 27 September 1696. Ia meninggal dunia di Nocera
pada 1 Agustus 1787. Alfonsus berasal dari sebuah keluarga bangsawan Kristen
yang saleh. Orangtuanya, Joseph de Liguori dan Ana Cavelieri mendidik ia dengan
baik dalam iman dan caraa hidup Kristiani. Ayahnya berpangkat Laksamana dalam jajaran militer kerajaan
Napoli. Oleh karena itu tidaklah mengherankan apabila Alfonsus memperoleh
pendidikan ala militer dengan disiplin yang tegas. Maksudnya agar ia terbiasa
dengan pola hidup yang keras dan tidak manja.
Sejak kecil Alfonsus sudah menunjukkan bakat-bakat
yang luar biasa. Tak terbayangkan bahwa ia dalam usianya begitu muda, 16 tahun
sudah memperoleh gelar doktor hukum dari Universitas Napoli dengan predikat
Magna cum Laude. Karyanya sebagai seorang ahli hukum dimulainya dengan menjadi
pengacara. Ia selalu menang dalam setiap kasus yang ia bela. Karenanya ia
mendapatkan banyak penghargaan dari orang yang ia tolong.
Pada tahun 1723, ia dimintai tolong untuk membela
satu perkara besar. Untuk itu ia berusaha keras mengumpulkan dan meneliti berbagai
data tentang perkara itu. Kesalahan kecil membuatnya kalah oleh pengacara
lawan. Ia keluar ruang sidang dengan muka pucat
pasi dan shock berat. Ia mengurung diri selama tiga hari atas
kekalahannya itu.
Penemuan di balik kekalahannya tersebut adalah
penemuan baru untuk menjalani hidup bakti. Ia menemukan diri untuk berbakti kepada
Tuhan dan sesama usai berdoa di depan Tabernakel. Ia menemukan ketenangan batin
setiap kali berdoa di sana.
Orangtuanya kecewa dan tidak mau bertemu lagi
dengannya, sebuah biara juga menolak karena soal kesehatan, seorang uskup
meluluskan permohonannya dan menjadi seorang calon imam praja. Masa itu umat
kurang menghargai imam karena cara hidupnya yang sangat buruk.
Alfonsus ditahbiskan menjadi imam pada 1726. Imam muda
ini begitu cepat terkenal di kalangan umat karena kotbahnya yang menarik dan
mendalam. Karyanya ia baktikan bagi pemuda-pemuda gelandangan di kota Napoli. Ia
berusaha mengumpulkan mereka untuk memberi pelajaran agama dan bimbingan
rohani.
Pada tahun 1729, ia menjadi imam kapelan di sebuah
kolose yang khusus mendidik calon imam misionaris. Di sana ia berkenalan dengan
Pater Thomas Falciola, seorang imam yang memberi inspirasi dan dorongan membentuk
tarekat religius. Tarekat yang diberinya nama Sanctissimi Redemptoris, dan mengabdikan diri di bidang pewartaan
Injil kepada orang desa di pedusunan.
Pada usia 66 tahun ia ditahbiskan menjadi uskup di Agata.
Ia menulis buku teologi moral yang sangat bermanfaat hingga hari ini. karena
sakit-sakitan ia memohon pengunduran diri hingga akhirnya baru pada usia 80
tahun diizinkan mendur. Pada tahun 1787 pada usia 91 tahun meninggal di Pagani dekat Napoli Italia.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar