Senin, 01 Agustus 2016

Alfonsus Maria de Liguori

Pw. S. Alfonsus Maria de Liguori, UskPujG (P)
Yer. 28:1-17
Mzm. 119:29,43,79,80,95,102
Mat. 14:13-21



Yer. 28:1-17

28:1 Dalam tahun itu juga, pada permulaan pemerintahan Zedekia, raja Yehuda, dalam bulan yang kelima tahun yang keempat, berkatalah nabi Hananya bin Azur yang berasal dari Gibeon itu kepadaku di rumah TUHAN, di depan mata imam-imam dan seluruh rakyat:
28:2 "Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Aku telah mematahkan kuk raja Babel itu.
28:3 Dalam dua tahun ini Aku akan mengembalikan ke tempat ini segala perkakas rumah TUHAN yang telah diambil dari tempat ini oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang diangkutnya ke Babel.
28:4 Juga Yekhonya bin Yoyakim, raja Yehuda, beserta semua orang buangan dari Yehuda yang dibawa ke Babel akan Kukembalikan ke tempat ini, demikianlah firman TUHAN! Sungguh, Aku akan mematahkan kuk raja Babel itu!"
28:5 Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya di depan mata imam-imam dan di depan mata seluruh rakyat yang berdiri di rumah TUHAN itu,
28:6 kata nabi Yeremia: "Amin! Moga-moga TUHAN berbuat demikian! Moga-moga TUHAN menepati perkataan-perkataan yang kaunubuatkan itu dengan dikembalikannya perkakas-perkakas rumah TUHAN dan semua orang buangan itu dari Babel ke tempat ini.
28:7 Hanya, dengarkanlah hendaknya perkataan yang akan kukatakan ke telingamu dan ke telinga seluruh rakyat ini:
28:8 Nabi-nabi yang ada sebelum aku dan sebelum engkau dari dahulu kala telah bernubuat kepada banyak negeri dan terhadap kerajaan-kerajaan yang besar tentang perang dan malapetaka dan penyakit sampar.
28:9 Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh TUHAN."
28:10 Kemudian nabi Hananya mengambil gandar itu dari pada tengkuk nabi Yeremia, lalu mematahkannya.
28:11 Berkatalah Hananya di depan mata seluruh rakyat itu: "Beginilah firman TUHAN: Dalam dua tahun ini begitu jugalah Aku akan mematahkan kuk Nebukadnezar, raja Babel itu, dari pada tengkuk segala bangsa!" Tetapi pergilah nabi Yeremia dari sana.
28:12 Maka sesudah nabi Hananya mematahkan gandar dari pada tengkuk nabi Yeremia, datanglah firman TUHAN kepada Yeremia:
28:13 "Pergilah mengatakan kepada Hananya: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah mematahkan gandar kayu, tetapi Aku akan membuat gandar besi sebagai gantinya!
28:14 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Kuk besi akan Kutaruh ke atas tengkuk segala bangsa ini, sehingga mereka takluk kepada Nebukadnezar, raja Babel; sungguh, mereka akan takluk kepadanya! Malahan binatang-binatang di padang telah Kuserahkan kepadanya."
28:15 Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya: "Dengarkanlah, hai Hananya! TUHAN tidak mengutus engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta.
28:16 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi. Tahun ini juga engkau akan mati, sebab engkau telah mengajak murtad terhadap TUHAN."
28:17 Maka matilah nabi Hananya dalam tahun itu juga, pada bulan yang ketujuh.

                                                                                
Mat. 14:13-21

14:13 Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.
14:14 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
14:15 Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa."
14:16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."
14:17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
14:18 Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."
14:19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.
14:20 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.
14:21 Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.


Alfonsus Maria de Liguori

Alfonsus Maria de Liguori lahir di sebuah kota dekat Napoli, Italia, pada tanggal 27 September 1696. Ia meninggal dunia di Nocera pada 1 Agustus 1787. Alfonsus berasal dari sebuah keluarga bangsawan Kristen yang saleh. Orangtuanya, Joseph de Liguori dan Ana Cavelieri mendidik ia dengan baik dalam iman dan caraa hidup Kristiani. Ayahnya berpangkat  Laksamana dalam jajaran militer kerajaan Napoli. Oleh karena itu tidaklah mengherankan apabila Alfonsus memperoleh pendidikan ala militer dengan disiplin yang tegas. Maksudnya agar ia terbiasa dengan pola hidup yang keras dan tidak manja.
Sejak kecil Alfonsus sudah menunjukkan bakat-bakat yang luar biasa. Tak terbayangkan bahwa ia dalam usianya begitu muda, 16 tahun sudah memperoleh gelar doktor hukum dari Universitas Napoli dengan predikat Magna cum Laude. Karyanya sebagai seorang ahli hukum dimulainya dengan menjadi pengacara. Ia selalu menang dalam setiap kasus yang ia bela. Karenanya ia mendapatkan banyak penghargaan dari orang yang ia tolong.
Pada tahun 1723, ia dimintai tolong untuk membela satu perkara besar. Untuk itu ia berusaha keras mengumpulkan dan meneliti berbagai data tentang perkara itu. Kesalahan kecil membuatnya kalah oleh pengacara lawan. Ia keluar ruang sidang dengan muka pucat  pasi dan shock berat. Ia mengurung diri selama tiga hari atas kekalahannya itu.
Penemuan di balik kekalahannya tersebut adalah penemuan baru untuk menjalani hidup bakti. Ia menemukan diri untuk berbakti kepada Tuhan dan sesama usai berdoa di depan Tabernakel. Ia menemukan ketenangan batin setiap kali berdoa di sana.
Orangtuanya kecewa dan tidak mau bertemu lagi dengannya, sebuah biara juga menolak karena soal kesehatan, seorang uskup meluluskan permohonannya dan menjadi seorang calon imam praja. Masa itu umat kurang menghargai imam karena cara hidupnya yang sangat buruk.
Alfonsus ditahbiskan menjadi imam pada 1726. Imam muda ini begitu cepat terkenal di kalangan umat karena kotbahnya yang menarik dan mendalam. Karyanya ia baktikan bagi pemuda-pemuda gelandangan di kota Napoli. Ia berusaha mengumpulkan mereka untuk memberi pelajaran agama dan bimbingan rohani.
Pada tahun 1729, ia menjadi imam kapelan di sebuah kolose yang khusus mendidik calon imam misionaris. Di sana ia berkenalan dengan Pater Thomas Falciola, seorang imam yang memberi inspirasi dan dorongan membentuk tarekat religius. Tarekat yang diberinya nama Sanctissimi Redemptoris, dan mengabdikan diri di bidang pewartaan Injil kepada orang desa di pedusunan.

Pada usia 66 tahun ia ditahbiskan menjadi uskup di Agata. Ia menulis buku teologi moral yang sangat bermanfaat hingga hari ini. karena sakit-sakitan ia memohon pengunduran diri hingga akhirnya baru pada usia 80 tahun diizinkan mendur. Pada tahun 1787 pada usia 91 tahun  meninggal di Pagani dekat Napoli Italia.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar