Pw.
S. Yohanes Maria Vianney, Im. (P)
Yer.
31:31-34
Mzm.
51:12-13,14-15,18-19
Mat.
16:13-23
Yer.
31:31-34
31:31 Sesungguhnya, akan
datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru
dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,
31:32 bukan seperti
perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku
memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir;
perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa
atas mereka, demikianlah firman TUHAN.
31:33 Tetapi beginilah
perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah
firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya
dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi
umat-Ku.
31:34 Dan tidak usah lagi
orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah
TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman
TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa
mereka.
Mat.
16:13-23
16:13 Setelah Yesus tiba di
daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang,
siapakah Anak Manusia itu?"
16:14 Jawab mereka: "Ada
yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula
yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
16:15 Lalu Yesus bertanya
kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
16:16 Maka jawab Simon
Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
16:17 Kata Yesus kepadanya:
"Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan
itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
16:18 Dan Aku pun berkata
kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan
jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
16:19 Kepadamu akan Kuberikan
kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan
apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
16:20 Lalu Yesus melarang
murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun bahwa Ia Mesias.
16:21 Sejak waktu itu Yesus
mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan
menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan
ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
16:22 Tetapi Petrus menarik
Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah
menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
16:23 Maka Yesus berpaling
dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan
bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa
yang dipikirkan manusia."
Yohanes
Maria Vianney
Santo Pelindung Pastor Paroki ini lahir pada
tanggal 8 Mei 1786 di desa Dardily, Lyon-Perancis. Ayahnya Mateus Vianney, seorang
petani miskin. Ibunya seorang yang taat beragama. Masyarakat setempat kagum dan
suka pada mereka karena cara hidup mereka yang benar-benar mencerminkan
kebiasaan hidup Kristiani. Semenjak kecil Yohanes sudah terbiasa dengan kerja
keras dan doa yang tekun berkat teladan orang tuanya. Dibandingkan kelima orang
saudaranya, ia memang trampil dan rajin bekerja namun lamban dan bodoh. Ia baru
bisa membaca pada usia 18 tahun.
Pada usia 20 tahun, ayahnya dengan berat hati
mengizinkan dia masuk Seminari di desa tetangganya, Ecully. Ini bukan karena
ayahnya tidak mengizinkan ia menjadi imam, namun karena soal kemampuan anaknya
yang memang memprihatinkan. Ia mengalami kesulitan besar selama pendidikannya. Hampir
semua mata pelajaran terutama Bahasa Latin, sangat sulit dipahami. Ia rajin
berziarah ke Louveser untuk berdoa dengan St. Fransiskus Regis agar terbantu
dalam studinya. Studi di seminari tinggi juga tidak lebih ringan, setiap ujian
harus ia ulang. Rektor tidak bisa mengeluarkannya karena calon imam ini sangat
saleh. Akhirnya ia ditahbiskan pada tahun 1815.
Ia meskipun ditahbiskan tidak boleh melayani
sakramen pengakuan dosa karena dipandang mampu memberikan bimbingan rohani. Selain
itu ia dipandang tidak mampu berkarya di paroki kota, akhirnya ia di tempatkan
di paroki desa yang bernama Ars. Ars sebuah
desa terbelakang dan terpencil.
Pada 8 Februari 1818, ia menyadari karyanya di
Paroki Ars. Meskipun ia tahu kemampuannya, namun ia juga tahu dengan baik
bagaimana kualitas umatnya. Ia sadar Allah-lah Gembala itu, ia hanya alat-Nya. Dari
sanalah ia memotivasi umat sehingga paroki itu tumbuh dan berkembang. Orang dari
tempat lain, termasuk dari kota-kota terdekat datang untuk mengikuti misa dan
mendengarkan kotbah dari imam saleh dan sederhana ini. di ruang pengakuan ia
denga tulus dan rendah hati membimbing
umat yang memohon nasihat.
Ia meninggal 3 Agustus 1859. Diangkat menjadi santo
oleh Paus Pius XI.
Saudara terkasih, hari ini Injil mengajarkan kita
untuk mengenal Tuhan Yesus sebagai Mesias, bukan kata orang, namun karena
kesadaran dan pengetahuan kita. Karya penyelamatan-Nya yang besar bagi hidup
kita. Mesias yang memberikan kepada kita anugerah keselamatan yang sejati. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar