Minggu, 28 Agustus 2016

Monika

Pw. S. Monika (P)
1 Kor. 1:26-31
Mzm. 33:12-13,18-19,20-21
Luk. 7:11-17



1 Kor. 1:26-31

1:26 Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.
1:27 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,
1:28 dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,
1:29 supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.
1:30 Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.
1:31 Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."


Luk. 7:11-17

7:11 Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.
7:12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
7:13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
7:14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
7:15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
7:16 Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya."
7:17 Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.



Monika

Saudara terkasih, Monika ibu Santo Agustinus dari Hippo, adalah seorang ibu teladan. Iman dan cara hidupnya yang terpuji patut dicontoh oleh ibu-ibu Kristen terutama mereka yang anaknya tersesat oleh berbagai ajaran dan bujukan dunia yang menyesatkan. Riwayat hidup Monika terpaut erat dega hidup anaknya Santo Agustinus yang terkenal bandel sejak masa mudanya. Monika lahir di Tagaste, Afrika Utara dari sebuah keluarga Kristen yang saleh dan beribadat. Ketia berusia 20 tahun, ia menikah dengan Patrisius, seorang pemuda kafir yang cepat panas hatinya.
Dalam kehidupan bersama Patrisius, monika mengakami tekanan batin yang hebat. Patrisius dana anaknya Agustinus sangat menyakitkan bagi batin Monika, Patrisius mencemooh usaha keras mendidikan anaknya agar  menjadi pemuda yang berbudi luhur. Bertahun-tahun ia sabar menerima keadaan itu dan ia tetap berdoa dan yakin kepada Tuhan. Pada akhir hidupnya, Patrisius baru bertobat dan minta dipermandikan. Monika sungguh bahagia dan mengalami rahmat Tuhan pada saat-saat kritis suaminya.
Pada waktu usia 18 tahun, Agustinus menempuh pendidikan di Kartago. Cara hidupnya semakin menggelisahkan ibunya. Apalagi Agustinus memilih memeluk Manekeisme. Ia pun hidup dengan perempuan di luar pernikahan dan melahirkan seorang anak. Ia pergi ke Italia untuk menghindari ibunya.
Ia tetap mendampingi hingga ke Roma ataupun Milan. Ia bertemu dengan Uskup Ambrosius yang membawa Agustinus akhirnya bertobat. Pelajaran berharga bahwa doa seorang ibu bersama Tuhan akan menggubah hati anak sekeras apapun.BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar