Pw.
S. Monika (P)
1
Kor. 1:26-31
Mzm.
33:12-13,18-19,20-21
Luk.
7:11-17
1
Kor. 1:26-31
1:26 Ingat saja,
saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran
manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh,
tidak banyak orang yang terpandang.
1:27 Tetapi apa yang bodoh
bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa
yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,
1:28 dan apa yang tidak
terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak
berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,
1:29 supaya jangan ada
seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.
1:30 Tetapi oleh Dia kamu
berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia
membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.
1:31 Karena itu seperti ada
tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam
Tuhan."
Luk.
7:11-17
7:11 Kemudian Yesus pergi ke
suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia,
dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.
7:12 Setelah Ia dekat pintu
gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal
ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
7:13 Dan ketika Tuhan melihat
janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya:
"Jangan menangis!"
7:14 Sambil menghampiri
usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata:
"Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
7:15 Maka bangunlah orang itu
dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
7:16 Semua orang itu
ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar
telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat
umat-Nya."
7:17 Maka tersiarlah kabar
tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.
Monika
Saudara terkasih, Monika ibu Santo Agustinus dari
Hippo, adalah seorang ibu teladan. Iman dan cara hidupnya yang terpuji patut
dicontoh oleh ibu-ibu Kristen terutama mereka yang anaknya tersesat oleh
berbagai ajaran dan bujukan dunia yang menyesatkan. Riwayat hidup Monika
terpaut erat dega hidup anaknya Santo Agustinus yang terkenal bandel sejak masa
mudanya. Monika lahir di Tagaste, Afrika Utara dari sebuah keluarga Kristen
yang saleh dan beribadat. Ketia berusia 20 tahun, ia menikah dengan Patrisius,
seorang pemuda kafir yang cepat panas hatinya.
Dalam kehidupan bersama Patrisius, monika mengakami
tekanan batin yang hebat. Patrisius dana anaknya Agustinus sangat menyakitkan
bagi batin Monika, Patrisius mencemooh usaha keras mendidikan anaknya agar menjadi pemuda yang berbudi luhur. Bertahun-tahun
ia sabar menerima keadaan itu dan ia tetap berdoa dan yakin kepada Tuhan. Pada akhir
hidupnya, Patrisius baru bertobat dan minta dipermandikan. Monika sungguh
bahagia dan mengalami rahmat Tuhan pada saat-saat kritis suaminya.
Pada waktu usia 18 tahun, Agustinus menempuh
pendidikan di Kartago. Cara hidupnya semakin menggelisahkan ibunya. Apalagi Agustinus
memilih memeluk Manekeisme. Ia pun hidup dengan perempuan di luar pernikahan
dan melahirkan seorang anak. Ia pergi ke Italia untuk menghindari ibunya.
Ia tetap mendampingi hingga ke Roma ataupun Milan. Ia
bertemu dengan Uskup Ambrosius yang membawa Agustinus akhirnya bertobat. Pelajaran
berharga bahwa doa seorang ibu bersama Tuhan akan menggubah hati anak sekeras
apapun.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar