Selasa, 23 Agustus 2016

Kemunafikan

Selasa Biasa Pekan XXI (H)
2 Tes. 2:1-3,13-17
Mzm. 96:10,11-12a,12b-13
Mat. 23:23-26



2 Tes. 2:1-3,13-17

2:1 Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara,
2:2 supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba.
2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga!
2:13 Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai.
2:14 Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita.
2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
2:16 Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita,
2:17 kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang baik.


Mat. 23:23-26

23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
23:24 Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan.
23:25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.
23:26 Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.


Kemunafikan

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan bagaimana kemunafikan itu merajai kehidupan kita. Sering kita mengurus dan memikirkan hal-hal yang kecil namun mengaibakan hal-hal yang besar. Memikirkan dan meramaikan hal yang tidak penting namun melupakan hal yang esensial dan penting. Hal ini sedang menjadi gaya hidup sebagian besar bangsa ini.
Bagaimana orang bisa bermusuhan dan bertikai hanya karena perbedaan hal yang sangat sepele. Berbeda dalam hal-hal yang remeh temeh bisa menjadi perkelahian antarsekolah atau antarkampung. Kemanusiaan kita sering dikalahkan oleh kepenrtingan pilihan parpol misalnya.
Saudara terkasih, Yesus memberikan ilustrasi bagaiamana orang mencuci pinggan dan cawan dengan bersih namun bagian luarnya, sedang bagian dalamnya adalah isinya hasil rampasan. Aspek keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan bukan menjadi bahan pertimbangan, malah mempertimbangkan hal yang remeh temeh.

Apa yang perlu  menjadi prioritas adalah menjaga keadilan. Di mana keadilan bagi semua orang tidak pandang bulu dan kepentingan sendiri. Sering kita memikirkan keakuan dan kelompok. Belas kasihan menjadi barang mahal karena mengatasnamakan pembangunan. Kemanusiaan dikalahkan oleh hukum sebatas prosedural. Bagaimana prosedur sering menjadi panglima, sedang manusia itu disingkirkan. Kesetiaan menjadi barang mahal dan langka karena banyaknya tawaran dunia yang menjanjikan kemewahan dan ketenaran tanpa mau kerja keras dan usaha. Jalan pintas memberikan janji manis namun melupakan kesetiaan. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar