MINGGU
BIASA PEKAN XIX (H)
Keb.
18:6-9
Mzm.
33:1,12,18-19,20,22
Ibr.
11:1-2,8,19
Luk.
12:35-40
Keb.
18:6-9
18:6 Malam itu telah
diberitahukan lebih dahulu kepada nenek moyang kami, supaya mereka benar-benar
insaf akan sumpah yang mereka percayai lalu mendapat hati.
18:7 Maka umat-Mu
mengharapkan baik keselamatan orang benar maupun kebinasaan para musuh.
18:8 Sebab dengan apa telah
Kauhukum para lawan, dengan itupun telah Kaumuliakan kami, setelah kami
Kaupanggil.
18:9 Diam-diam anak-anak suci
dari orang yang baik mempersembahkan korban dan sehati membebankan kepada
dirinya kewajiban ilahi ini: orang-orang suci sama-sama akan mengambil bagian
baik dalam hal-hal yang baik maupun dalam bahaya. Dalam pada itu sebelumnya
sudah mereka dengungkan lagu-lagu pujian para leluhur.
Ibr.
11:1-2,8,19
11:1 Iman adalah dasar dari
segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita
lihat.
11:2 Sebab oleh imanlah telah
diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.
11:8 Karena iman Abraham
taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya
menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang
ia tujui.
11:19 Karena ia berpikir,
bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang
mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
Luk.
12:35-40
12:35 "Hendaklah
pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
12:36 Dan hendaklah kamu sama
seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan,
supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
12:37 Berbahagialah
hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka
duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.
12:38 Dan apabila ia datang
pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian,
maka berbahagialah mereka.
12:39 Tetapi ketahuilah ini:
Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan
rumahnya dibongkar.
12:40 Hendaklah kamu juga
siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan."
Kewaspadaan
Saudara terkasih Minggu ini, kita diajak untuk
merenungkan bagaimana kewaspadaan dalam arti berkaitan dengan kedatangan Anak
Manusia. Kedatangan Tuhan itu tidak ada yang tahu, dan itu perlu kesiapsediaan
kita. Sikap manusia itu bisa seenaknya atau serius dalam mempersiapkan saatnya
Tuhan.
Penggambaran kesiapan itu seumpama penjaga yang
menanti tuannya pulang. Mereka tentu tidak ingin ketahuan sedang tertidur, atau
bahkan sedang bermabuk-mabukan ketika tuannya pulang bukan? Berjaga dengan
sungguh-sungguh dan ketika tuannya mengetuk dengan sigap ia bisa membukakan
pintu kemudian melayani.
Yesus juga memberikan gambaran kedua, seumpama tuan
rumah yang tahu waktunya maling hendak membongkar rumahnya, tentu akan
berjaga-jaga. Mana ada orang yang mempersilakan maling memasuki rumahnya.
Saudara terkasih, apa yang Tuhan kehendaki dalam
hidup kita ialah, kita mempersiapkan diri ketika Anak Manusia datang menjemput
kita. Tentu kita tidak ingin pas dijemput sedang tidak siap, atau malah sedang
bergelimang dosa bukan? Kita inginnya dijemput Tuhan dalam kondisi yang terbaik
bukan. Apa artinya? Kita setiap hari melakukan yang terbaik di dalam hidup ini.
Tidak ada pengandaian, tidak ada esok
atau nanti, dan tidak ada kata sebentar Tuhan. Siapkah kita kalau Anak Manusia
menghampiri dan menjemput kita? BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar