Rabu, 01 April 2020

Kebenaran yang Memerdekakan



Rabu Prapaskah Pekan V (U)
Dan. 3:14-20,24-25,28
Dan. 3:52,53,54,55,56
Yoh. 8:31-42




Dan. 3:14-20,24-25,28

3:14 berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: "Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?
3:15 Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?"
3:16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
3:19 Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa.
3:20 Kepada beberapa orang yang sangat kuat dari tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu
3:24 Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!"
3:25 Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!
3:28 Berkatalah Nebukadnezar: "Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, dan melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh mereka, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.

Yoh. 8:31-42

8:31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
8:33 Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"
8:34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.
8:35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah.
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
8:37 "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
8:38 Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."
8:39 Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.
8:40 Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.
8:41 Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah."
8:42 Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku



Kebenaran yang Memerdekakan
  
Saudara terkasih, hari ini kita merenungkan Sabda Tuhan mengenai kebenaran yang menyelamatkan. Dalam bacaan Injil Tuhan mengajarkan bagaimana orang-orang Yahudi yang merasa anak Abraham namun mengabaikan kehendak Allah dalam hidup mereka. Mereka tahu namun tidak mau tahu apa yang Yesus nyatakan dan katakan. Mereka enggan mendengar karena konsep dan pengetahuan mereka yang bias.
Dalam sebuah kisah motivasi diceritakan, seorang istri yang setiap hari mencela hasil cucian tetangganya yang sangat buruk. Kata negatif, si tetangga yang jorok lah, tidak pinter mencuci, atau menyalahkan sabun yang murahan. Setiap pagi suami itu mendengar penghakiman dan celaan istrinya.
Karena merasa tidak nyaman suatu hari si suami bangun lebih awal dan membersihkan jendela itu, tanpa istrinya tahu. Benar saja si istri mengatakan tetangganya sudah berkembang karena cuciannya menjadi bersih. Dengan sabar suaminya membawa istri ke jendela dan menunjukkan bagaimana jendela itulah masalahnya. Kotoran yang membuat buram jendela dan membuat istri itu salah menilai.
Saudara terkasih, pengetahuan, pengalaman, dan refleksi para imam kepala, ahli Taurat, dan  para imam sangat berpengaruh untuk bisa mengenal Yesus dengan benar dan baik. Mereka tahu kog, bahwa apa yang Yesus lakukan itu tanda-tanda Mesianik. Mereka tentu telah belajar Taurat  Musa dengan  gilang gemilang dan tahu dengan baik, bagaimana Mesias itu akan datang. Tindakan besar Yesus juga tidak sembarang orang bisa melakukan.
Menghidupkan orang mati, membuat orang lumpuh berjalan. Itu semua adalah perbuatan besar. Hingga hari ini pun tidak ada yang bisa. Apa iya ahli Taurat dan kawan-kawan itu tidak tahu? Jelas tidak mungkin. Namun karena jendela mereka kotor, jendela kusam yang digunakan untuk melihat keluar, jadi hasilnya pun demikian
Kebenaran yang memerdekakan, bagaimana menguji kebenaran itu, mencapai kebenaran dengan segala daya upaya. Ketika kebenaran membawa kepada kemerdekaan. Pemahaman yang keliru, bias, dan tidak jernih bisa membuat kita tersesat, dengan demikian tidak lagi merdeka. Terbelenggu di dalam kesalahan dan sangat mungkin kesesatan pula.
Saudara terkasih, Tuhan mengajak kita selalu mengupayakan kebenaran sehingga mampu mengenal siapa Tuhan yang sesungguhnya. Menghilangkan kerak dan pengotor yang menghalangi hati kita untuk mengenal Tuhan Yang Sejati. Upaya terus menerus di dalam Tuhan. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar