Senin, 13 April 2020

Kebangkitan, Rekayasa, dan Hoak


SENIN DALAM OKTAF PASKAH (P)
Kis. 2:14,22-32
Mzm. 16:1-2a,5,7,9-10,11
Mat. 28:8-15




Kis. 2:14,22-32

2:14 Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
2:22 Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.
2:23 Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.
2:24 Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.
2:25 Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
2:26 Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram,
2:27 sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
2:28 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu.
2:29 Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini.
2:30 Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya.
2:31 Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan.
2:32 Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.


Mat. 28:8-15

28:8 Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus.
28:9 Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.
28:10 Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
28:11 Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
28:12 Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu
28:13 dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.
28:14 Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa."
28:15 Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini



Kebangkitan, Rekayasa, dan Hoak

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan betapa konspirasi, rekayasa, dan menyembunyikan kebenaran itu akan susah. Rekayasa lain akan diperlukan untuk menutupi fakta yang kemudian tersingkap. Penyaliban Yesus jelas penuh dengan rekayasa dan tipu muslihat. Melibatkan banyak pihak yang sangat susah untuk bisa disembunyikan terus, apalagi itu adalah Mesias.
Peran Yudas Iskariot di dalam kisah itu menjadi masalah, ketika ia mengembalikan uang yang telah diterima. Jelas bisa membuka mulut. Toh ia bunuh diri antara menyesal, frustasi, ataupun malu. Entahlah, yang jelas telah ada upaya, rekayasa, dan konspirasi. Bagaimana orang-orang yang melihat penyaliban dan adanya kejadian luar biasa lainnya? Bagaimana membungkam sekian banyak orang?
Mereka tentu akan takut mengenai kebangkitan. Lagi-lagi mencoba mengelabuhi dengan menjaga makam itu. Alasan mereka adalah jika para murid mencuri mayat dan mengatakan Tuhan bangkit. Logis tidak ketika mereka ketakutan, dan juga dikejar-kejar kog berani mencuri mayat lagi. Toh itu terjadi, karena panik orang bisa berbuat apa saja yang tidak masuk akal.
Ketika kebangkitan benar-benar terjadi, paling mudah adalah menyuap penjaga makam. Pernyataan dan pengumumkan itu tugas imam kepala dan kaum Farisi. Mereka banyak akal dan cara untuk itu. Dan rekayasa mereka tetap berhasil dalam konteks tertentu hingga hari ini. Masih banyak orang yang mengharapkan kehadiran Mesias. Berarti kehadiran Mesias belum terjadi.
Ada pula anggapan yang disalib bukan Yesus. Namun orang lain. jika tidak disalib, tentu Yesus juga tidak bangkit. Toh orang atau kelompok yang meyakini yang disalib orang lain, tidak bisa memberikan rincian kapan Yesus wafat, mengapa, dan di mana. Korban rekayasa tentu akan bisa terjadi hingga akhir zaman.
Saudara terkasih, hoax, khabar bohong, mengubah persepsi, suap, dan menyembungikan kebenaran atau sebagian kebenaran akan selalu terjadi hingga kapanpun. Perkembangan teknologi, khususnya teknologi komunikasi membawa pengaruh sangat besar. Penyebaran khabar bohong atau setengah data sangat mudah dan bahkan murah.
Iman membantu kita memahami realitas dengan lebih mudah. Kebijaksanaan diperlukan untuk membantu memilah dan memilih. Di dalam Tuhan semua menjadi lebih mudah. BD.eleSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar