Jumat, 03 April 2020

Perbuatan Baik Belum Tentu Diapresiasi Baik


Jumat Prapaskah Pekan V (U)
Yer. 20:10-13
Mzm. 18:2-3a,3b-4,5-6,7
Yoh. 10:31-42



Yer. 20:10-13

20:10 Aku telah mendengar bisikan banyak orang: "Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Kita mau mengadukan dia!" Semua orang sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh: "Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!"
20:11 Tetapi TUHAN menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku akan tersandung jatuh dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil, suatu noda yang selama-lamanya tidak terlupakan!
20:12 Ya TUHAN semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.
20:13 Menyanyilah untuk TUHAN, pujilah TUHAN! Sebab ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.



Yoh. 10:31-42

10:31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.
10:32 Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"
10:33 Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah."
10:34 Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?
10:35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah -- sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan --,
10:36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?
10:37 Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku,
10:38 tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa."
10:39 Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka.
10:40 Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ.
10:41 Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: "Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar."
10:42 Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.




Perbuatan Baik Belum Tentu Diapresiasi Baik

Saudara terkasih, hari ini kita bersama  Bunda Gereja belajar dan merenungkan firman Tuhan mengenai perbuatan baik dan sikap penerimaannya. Apa salah Tuhan, ketika berbuat baik dalam banyak hal, namun malah akan dilempari batu? Mereka menjawab bukan soal perbuatan baik, namun mengenai hujatan pada Allah. Hal yang jauh berbeda sebenarnya.
Cukup menarik, ketika mereka tahu dengan baik, apa yang Yesus lakukan itu adalah kebaikan. Apa iya bisa sekaligus baik dan menghujat Allah? Sangat tidak mungkin bukan? Kebaikan  dengan menghujat Allah bisa sekaligus berlangsung. Berarti ada yang salah, ada yang keliru di dalam salah satunya. Apa kesalahan itu pada pemaknaan atas hujat Allah atau perbuatan baik oleh Yesus?
Keduanya perlu mendapatkan telaah dan ujian sehingga benar-benar bisa dilihat secara obyektif. Perbuatan baik. Bagaimana Yesus menyembuhkan orang yang pendarahan puluhan tahun. Jelas ini adalah kebaikan. Pun memberi makan pada ribuan orang. Yang lumpuh bisa berjalan, yang tuli bisa mendenngar. Orang buta bisa melihat, bahkan orang mati hidup kembali. Jelas tidak akan ada yang bisa mengatakan itu bukan kebaikan.
Menghujat Allah. Siapa yang mengatakan Yesus menghujat Allah? Orang Yahudi. Mereka elit, bukan orang kebanyakan. Mereka sangat terganggu kepentingan mereka. Kritikan oleh Yesus tidak bisa mereka bantah sama sekali. Perilaku yang tidak adil, memaksakan kehendak atas nama agama, dan juga munafik dalam hidup mereka.
Mereka marah, namun menggunakan kedok agama, Yahwe atau Allah sebagai legitimasi atas perilaku kemarahan mereka. Paham kog Yesus tidak salah dalam banyak  hal, namun mereka juga enggan terganggu status elit mereka.
Hal yang sama juga terjadi kog dalam hari-hari hidup kita. Bagaimana perbuatan baik itu sering dicurigai, dikatakan sebagai kristenisasi, bahkan membuat gedung gereja saja dicurigai. Apapun menjadi masalah, karena konsep, pemahaman, dan pola pikir curiga, terganggu kepentingannya jelas lebih kuat dulu.
Saudara terkasih, perbuatan baik belum tentu diterima dengan semestinya. Yesus sendiri saja ditolak, dicurigai, karena mereka telah memiliki konsep tersendiri. Apakah Tuhan berhenti untuk berbuat baik? Tidak. Tuhan Yesus adalah Mahabaik, yang tidak bisa menghianati diri-Nya dengan berbuat tidak baik.
Kita juga seharusnya dan selayaknya berbuat baik kepada sesama. Itu semua adalah konsekuensi logis atas kebaikan yang sudah kita peroleh dari Allah.Tanpa melihat dan mempertimbangkan apa yang menjadi tanggapan sesama. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar