HARI MINGGU PASKAH III (P)
Kis. 2:14,22-33
Mzm. 16:1,2a-5,7-8,9-10
1 Pet.1:17-21
Luk. 24:13-35
Kis. 2:14,22-33
2:14
Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara
nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua
yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
2:22
Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah
Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan
kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang
dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang
kamu tahu.
2:23
Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan
dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.
2:24
Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena
tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.
2:25
Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena
Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
2:26
Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan
diam dengan tenteram,
2:27
sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak
membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
2:28
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku
dengan sukacita di hadapan-Mu.
2:29
Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang
Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada
pada kita sampai hari ini.
2:30
Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya
dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud
sendiri di atas takhtanya.
2:31
Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan
Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang
mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan.
2:32
Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah
saksi.
2:33
Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang
dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.
1 Pet.1:17-21
1:17
Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi
semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan
selama kamu menumpang di dunia ini.
1:18
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang
kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula
dengan perak atau emas,
1:19
melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah
anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
1:20
Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan
diri-Nya pada zaman akhir.
1:21
Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara
orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu
tertuju kepada Allah
Luk. 24:13-35
24:13 Pada hari
itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama
Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem,
24:14 dan mereka
bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.
24:15 Ketika
mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri
mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.
24:16 Tetapi ada
sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
24:17 Yesus
berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu
berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.
24:18 Seorang
dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya
orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada
hari-hari belakangan ini?"
24:19 Kata-Nya
kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi
dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam
pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.
24:20 Tetapi
imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum
mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.
24:21 Padahal
kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa
Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.
24:22 Tetapi
beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta
mereka telah pergi ke kubur,
24:23 dan tidak
menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan
kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup.
24:24 Dan
beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar
yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat."
24:25 Lalu Ia
berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu,
sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!
24:26 Bukankah
Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"
24:27 Lalu Ia
menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab
Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
24:28 Mereka
mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak
meneruskan perjalanan-Nya.
24:29 Tetapi
mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami,
sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu
masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
24:30 Waktu Ia
duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu
memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
24:31 Ketika itu
terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari
tengah-tengah mereka.
24:32 Kata mereka
seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia
berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci
kepada kita?"
24:33 Lalu
bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati
kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman
mereka.
24:34 Kata mereka
itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada
Simon."
24:35 Lalu kedua
orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana
mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Keheningan,
Kesempatan Kita Mendengarkan
Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda
Gereja merenungkan Perjalanan ke Emaus para murid. Perjalanan spiritual yang
membuat mereka terbuka mata dan telinganya
atas peristiwa kebangkitan. Sepanjang jalan mereka banyak berkisah
mengenai keberadaan penyaliban Tuhan. Mereka asyik dengan diri, kecemasan,
ketakutan, dan menerangkan segala hal kepada Tuhan yang bersama dengan mereka.
Para murid tahu sebenarnya, namun karena asyik
untuk berkeluh kesah, menyatakan keberadaan mereka yang putus asa. Perasaan,
nurani, dan gerak batin mereka yang berkobar karena pernyataan dan pengajaran
Yesus mereka nafikan. Perhatian atas bisikan Tuhan itu tidak mendapatkan
perhatian yang cukup. Ketakutan yang membuat mereka menjadi lalai.
Perhatian mereka masih pada keberadaan diri dan
keadaan yang tidak menentu. Persinggahan Yesus dalam rumah mereka masih sama
saja. Ketika pemecahan roti, mereka baru tersadar. Perjumpaan yang hakiki dalam
pemecahan roti kini membuka, hati dan budi mereka. Sejatinya sejak awal mereka
merasakan, namun tidak memberikan perhatian sepenuhnya. Lewat begitu saja.
Masa pandemik ini, kita juga merasakan kegalauan,
kecemasan, dan bingung. Mau bagaimana dengan hidup harian, juga kadang terbersit
soal Ekaristi dan paguyuban umat beriman yang terputus. Kita ribet dan ribut dengan ritual, malah abai
Tuhan yang datang dan menguatkan kita. Melewatkan apa yang hakiki demi hal yang
artifisial semata.
Saudara terkasih, dalam keadaan hari-hari ini, kita
diajak oleh Tuhan untuk semakin tenang, mengambil jarak dalam banyak hal,
menepi dan menuju kepada kesunyian, sepi dalam aktifitas. Memilih untuk
berjarak dengan aktifitas kesibukan, dan keriuhrendahan duniawi selama ini. waktunya
Sabath, tidak melakukan apapun namun berdaya guna. Mendengarkan Tuhan, bukan
semata mendengar seperti kita selama ini. Mendengar itu bisa sambi lalu, namun mendengarkan itu
sepenuhnya. Memberikan indera dan hati untuk terlibat.
Dunia kita juga ikut terbantu dengan keadaan ini.
Tuhan hadir untuk menyapa kita, memberikan perhatian kepada kanan-kiri,
depan-belakang. Perhatian kepada sekeliling untuk memampukan kita untuk hening.
Di dalam keheningan, hati dan perasaan yang dominan dan bekerja. Mengurangi ranah
otak dan ratio kita yang sudah sekian lamanya menguasai dan menjajah
kemanusiaan. Kekerasan, ketergesaan, dan
persaingan ala hukum rimba saatnya untuk menyingkir. Bumi manusia bukan malah
mengadopsi hutan belantara.
Otak atau rasio tidak salah, namun perlu
keseimbangan. Menghargai karya cipta, termasuk juga bumi yang kita huni. Pemeliharaan
selain eksplorasi. Bijaksana itu ranah
hati. Sisi spiritualitas perlu
mendapatkan perhatian. Ketenangan, damai sejahtera, persatuan, dan
kelemahlembutan perlu mendapatkan tempat yang selayaknya.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar