Selasa, 14 April 2020

Seberapa Pengenalanmu akan Tuhan?


SELASA DALAM OKTAF PASKAH (P)
Kis. 2:36-41
Mzm. 33:4-5,18-19,20,22
Yoh. 20:11-18



Kis. 2:36-41

2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
2:37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
2:39 Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
2:40 Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.


Yoh. 20:11-18

20:11 Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,
20:12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.
20:13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."
20:14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
20:15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
20:16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.
20:17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
20:18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.



Seberapa Pengenalanmu akan Tuhan?

Saudara terkasih, hari ini kita merenungkan sabda Tuhan bersama Bunda Gereja mengenai Maria Magdalena dan pengenalannya akan Tuhan. Dalam kondisi tertekan, berduka, dan kalut tentunya Maria salah terka, lupa akan apa yang sudah Tuhan Yesus sampaikan. Tidak bisa memikirkan hal lain dengan sangat jernih tentunya. Wajar kondisi tersebut terjadi. Siapa yang  siap coba.
Maria mengira Tuhan yang bangkit adalah penjaga kebun. Panggilan khas oleh Sang Guru yang membuatnya tersadar. Di sinilah peran relasi personal itu menjadi penting. Bagaimana Tuhan mengenal kita, pun sebaliknya kita mengenali Tuhan itu seperti apa. Sudut pandang,  persepsi, pengalaman, dan pengajaran sangat menentukan bagaimana kita mengenal  Tuhan. Tidak heran ada yang mengenal Tuhan sebagai pemarah. Pendendam, atau penuntut balas yang demikian keji.
Bagaimana bisa ada pengenalan Allah Mahamurah namun ada yang mengatakan Tuhan akan membalaskan? Kontradiksi, ini semua karena pengenalan, pengajaran yang kita terima. Simpulan atas peristiwa hidup yang kita alami.  Dari sanalah kita perlu mendapatkan sapaan Allah. Tuhan yang hadir, Tuhan Allah yang menyapa dan memperkenalkan diri.
Pertama-tama manusia tidak mengenal Allah. Pengajaran  membawa masukan dan pengetahuan baru sehingga manusia bisa menyapa dan memanggil Allah. Perjanjian Lama mengajarkan Allah adalah Agung, Yang Jauh dan kadang Pendendam dan Penuntut Balas. Hal yang sangat wajar dengan konteks alam hidup dan alam pikir masa itu. Gambaran dan pengenalan Allah sesuai dengan pengalaman dan hidup mereka sehari-hari.
Perjanjian Baru mengajarkan Allah Yang Hadir, Allah Yang Pemurah, Allh Penuh Kasih. Kehadiran Allah yang memperkenalkan diri, menyapa manusia, membawa kembali kepada kesatuan kasih. Itu nyata dan terbukti dengan apa yang Maria alami. Ia tidak tahu yang ada di depannya adalah Tuhan. Gambaran Maria soal Tuhan hilang karena kesedihan.
Saudara terkasih, Tuhan Mahacinta hadir untuk kembali menyatakan diri. Kita manusia gampang lupa, terlena, dan galau sehingga keberadaan Tuhan terkesampingkan. Dalam kondisi pandemi seperti ini, kita bisa jatuh pada kecemasan berlebihan. Lupa ada Allah Mahakasih. Di sanalah tempat dan ke mana kita menuju. Allah selalu hadir menyapa dan mengajak kita mengenal Allah dengan semestinya.
Kesalahan dan kekeliruan kita mengenal-Nya tidak menjadi persoalan bagi Allah. IA hadir lagi dan lagi, demi membawa anak-anak-Nya bersatu dengan-Nya. Inilah kasih Allah. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar