Kamis, 16 April 2020

Kenali dan Jadi Saksi dengan Harapan dan Suka Cita


KAMIS DALAM OKTAF PASKAH (P)
Kis. 3:11-26
Mzm. 8:2,5,6-7,8-9
Luk. 24:35-48



Kis. 3:11-26

3:11 Karena orang itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes, maka seluruh orang banyak yang sangat keheranan itu datang mengerumuni mereka di serambi yang disebut Serambi Salomo.
3:12 Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata: "Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri?
3:13 Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan.
3:14 Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu.
3:15 Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi.
3:16 Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.
3:17 Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpin kamu.
3:18 Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita.
3:19 Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan,
3:20 agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus.
3:21 Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.
3:22 Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu.
3:23 Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita.
3:24 Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini.
3:25 Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah dengan nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati.
3:26 Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu."


Luk. 24:35-48

24:35 Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
24:36 Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!"
24:37 Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu.
24:38 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu?
24:39 Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."
24:40 Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka.
24:41 Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?"
24:42 Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.
24:43 Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.
24:44 Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."
24:45 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
24:46 Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,
24:47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.
24:48 Kamu adalah saksi dari semuanya ini.



Kenali dan Jadi Saksi dengan Harapan dan Suka Cita

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja belajar dan merenungkan firman-Nya mengenai pengenalan Allah dan tugas perutusan atas kebangkitan. Lagi dan lagi pemahaman para murid terkacaukan. Rasio mereka yang  ketakutan dan cemas membuat mereka tidak mengenali Yesus. Upaya Yesus terus menerus memperkenalkan diri masih saja gagal. Mereka malah menaggap Yesus sebagai hantu. Hantu dan Tuhan memang mirip.
Tuhan hadir mereka masih tidak percaya, tidak mau tahu, dan akhirnya Yesus meminta ikan asin. Pembuktian mentok ketika hantu jelas tidak makan, apalagi ikan asin. Ternyata selera humor Tuhan tinggi juga. Bayangkan jika  pemarah, murid-murid akan dikemplang mungkin. Pembuktian menggunakan bahasa dan kebiasaan manusia.
Pengenalan Tuhan itu bukan hanya satu kali lho. Berkali ulang, demi memenuhi hasrah bebal manusiawi kita. Pun dengan keberadaan kita, jatuh bangun dalam dosa dan kelemahan yang sama. Mengaku beriman namun mudah putus asa. Merasa Tuhan tidak hadir ketika mengalami duka. Padahal ketika suka lupa ada Tuhan. Pernahkah Tuhan marah?
Usai pengenalan diri dengan susah payah dan murid paham siapa yang di depan mereka, Tuhan memberikan tugas perutusan. Mereka diminta untuk  menjadi saksi kebangkitan. Mereka yang tahu dengan mata kepala itu adalah saksi hidup. Tuhan hadir tahap demi tahap. Bahasa manusia, pengetahuan dan kesadaran manusia, bukan dengan cara Allah yang jelas manusia akan kesulitan.
Saudara terkasih, tugas kesaksian itu adalah harapan dan suka cita. Dalam masa pandemi ini banyak narasi pesimis, kecemasan berlebihan yang sering tidak berdasar, politis yang haus kekuasaan. Ekonomi yang digambarkan begitu suram. Relasi manusiawi yang dirusak. Toh sejatinya banyak hal baik, orang menjadi lebih peduli kesehatan. Mau cuci tangan dengan lebih baik, padahal biasanya sangat abai. Mau berolah raga karena terpaksa untuk mengisi waktu. Hal-hal positif yang biasanya jauh dari kebiasaan.
Kesaksian itu  perlu diwujudkan dalam hidup yang penuh suka cita. Bayangkan anak-anak Tuhan namun hanya cemberut, menekuk muka, bagaimana bisa bersaksi mengenai kasih, karunia, dan harapan. Wajah dan bahasa tubuh juga harus selaras dan mempertunjukkan optimisme yang diperlihatkan dengan suka cita. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar