Senin
Pekan Paskah II (P)
Kis.
4:23-31
Mzm.
2:1-3,4-6,7-9,
Yoh.
3:1-8
Kis.
4:23-31
4:23 Sesudah dilepaskan
pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka
menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua
kepada mereka.
4:24 Ketika teman-teman mereka
mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya:
"Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala
isinya.
4:25 Dan oleh Roh Kudus
dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa
rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?
4:26 Raja-raja dunia
bersiap-siap dan para pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang
Diurapi-Nya.
4:27 Sebab sesungguhnya telah
berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa
dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau
urapi,
4:28 untuk melaksanakan
segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan
kehendak-Mu.
4:29 Dan sekarang, ya Tuhan,
lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu
keberanian untuk memberitakan firman-Mu.
4:30 Ulurkanlah tangan-Mu
untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh
nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus."
4:31 Dan ketika mereka sedang
berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh
Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani
Yoh.
3:1-8
3:1 Adalah seorang Farisi
yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.
3:2 Ia datang pada waktu
malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang
sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat
mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak
menyertainya."
3:3 Yesus menjawab, kata-Nya:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali,
ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
3:4 Kata Nikodemus
kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua?
Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
3:5 Jawab Yesus: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh,
ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
3:6 Apa yang dilahirkan dari
daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
3:7 Janganlah engkau heran,
karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
3:8 Angin bertiup ke mana ia
mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia
datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang
lahir dari Roh."
Menuju
kepada Terang
Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda
Gereja merenungkan sabda-Nya mengenai kelahiran baru. Belajar dari Nikodemus,
seorang tokoh Yahudi, terpelajar, dan juga pribadi beriman mendalam dalam
tradisi dan agama Yahudi. Ia mau datang kepada Yesus untuk belajar kembali. Ada
hal yang sangat indah sebagai simbol, ia datang pada malam hari. Konteks waktu
tentu ini gelap, agar tidak banyak orang tahu.
Spiritual hendak memberikan bagaimana kekegelapan
datang kepada Terang. Si penghuni kegelapan memerlukan Terang dalam hidupnya. Nikodemus
bukan orang biasa. Mau datang, berarti ada yang lebih luar biasa lagi.
Kedatangan kepada Yang Maha, karena ia juga tidak sembarangan. Point penting
bagi hidup beriman.
Kelahiran kembali. Pembicaraan yang membuat kedua
pihak, Terang dan gelap menemukan titik temu. Lagi-lagi hal luar biasa yang
diperlihatkan oleh kedua tokoh kita, terutama Yesus. Nikodemus tentu saja
bingung, bagaimana ia orang tua bisa lahir kembali. Pandangan masa lalu, orang
lama, dan konsep diri sebagai mana lahiriahnya sendiri.
Yesus membawa Nikodemus kepada pribadi baru,
kelahiran dalam Roh, pembaptisan untuk
menjadi pribadi baru. Anak-anak Allah yang sudah menerima kasih karunia sebagai
pribadi baru. Lahir sebagai pribadi yang berbeda karena martabat Illahiah di
dalam hidupnya. Kemarin, Yesus mengembuskan Roh Kudus bagi para murid. Hal yang
sama sebagai bahan pembicaraan dan pengajaran bagi Nikodemus.
Saudara terkasih, kita sebagai anak-anak Allah, anak-anak Gereja
mengalami dua kali kelahiran. Terlahir dari ibu kita masing-masing secara
biologis, medis, itu berkaitan dengan darah dan silsilah duniawi. Kelahiran
badan fisik kita. Kita juga terlahir dari Bunda Gereja, ketika kita masuk
sebagai anggota jemaat Allah dalam Gereja, pembaptisan dan adanya nama baru di
depan nama kita.
Apakah hanya cukup adanya nama dengan penuangan air
hidup kita sudah bermakna? Tentu tidak cukup demikian. Ada hal yang lebih dalam lagi dari itu semua. Bagaimana
kita menjadi utusan-utusan Tuhan Allah yang mampu mengemban amanat. Kita diutus
untuk membawa damai sejahtera. Dapat kita cek, apakah sudah mampu demikian,
atau malah sebaliknya. Jika hidup kita tidak lebih baik dari yang lama atau orang
lain yang tidak mengenal Yesus, ya buat apa? Standart tinggi menjadi anak-anak
Allah, bukan biasa-biasa saja. Sedikit-sedikit ngamuk, menyalahkan sana-sini,
merasa paling benar, baik, dan suci, lha sama juga masih dalam kegelapan. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar