Sabtu, 27 Oktober 2018

Tanda-tanda dan Pengalaman


Jumat Biasa Pekan XXIX (H)
Ef. 4:1-6
Mzm. 24:1-6
Luk. 12:54-59



Ef. 4:1-6

4:1 Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.
4:2 Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
4:3 Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:
4:4 satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,
4:5 satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,
4:6 satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.


Luk. 12:54-59

12:54 Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat, segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi.
12:55 Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi.
12:56 Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini?
12:57 Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?
12:58 Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara.
12:59 Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas."




Tanda-tanda dan Pengalaman

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk mengerti kehendak Tuhan dari kebiasaan, pengalaman, dan kemampuan membaca tanda-tanda alam. Ada orang yang membaca awan akan adanya hujan, adanya hewan yang turun dari gunung berapi akan adanya letusan, atau perbintangan yang akan mengantar mereka pada tujuan dan arah tertentu.
Dalam bacaan hari ini Tuhan menghendaki orang yang memiliki kepekaan dan kemamuan di dalam melihat fenomena alam ini juga menghayati dan mengerti kehendak dan apa yang menjadi rencana Tuhan. Salah satu yang Tuhan kehendaki adalah mengenai hidup damai.
Apa yang mereka lakukan  justru sebaliknya, mereka malah memilih untuk menjadi kompor atau provokasi dalam bahasa hari ini bagi hidup bersama mereka. Perilaku mereka, kemampuan mereka, dan pengalaman mereka tidak digunakan sebagaimana mestinya. Mereka malah menuduh Yesus dan berbuat  buruk bagi apa yang Yesus tawarkan.
Mereka melakukan itu karena mereka takut dan iri kalau kedudukan mereka terdesak dan kalah pamor. Apa yang mereka pikirkan hanya soal diri mereka sendiri dan keberadaan mereka saja.
Apa yang kita miliki itu anugerah Tuhan, selayaknya kita kembalikan kepada Tuhan. Memberikan kepada Tuhan dan sesama itu konsekuensi bukan karena hakatau kewajiban. Konsekuensi atas apa yang kita miliki berasal dari-Nya semata. Sering kita abai karena sifat tamak kita.
Memilih untuk memperbesar perselisihan dan pertikaian, padahal persaudaraan tidak demikian. Apa yang Tuhan kehendaki adalah damai sejahtera dan cinta kasih tanpa syarat/ BD.eleSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar