Kamis, 04 Oktober 2018

Panggilan Tuhan dan Konsekuensinya



Rabu Biasa Pekan XXVI
Ayb. 9:1-12,14-16
Mzm. 88:10b-15
Luk. 9:57-62



Ayb. 9:1-12,14-16

9:1 Tetapi Ayub menjawab:
9:2 "Sungguh, aku tahu, bahwa demikianlah halnya, masakan manusia benar di hadapan Allah?
9:3 Jikalau ia ingin beperkara dengan Allah satu dari seribu kali ia tidak dapat membantah-Nya.
9:4 Allah itu bijak dan kuat, siapakah dapat berkeras melawan Dia, dan tetap selamat?
9:5 Dialah yang memindahkan gunung-gunung dengan tidak diketahui orang, yang membongkar-bangkirkannya dalam murka-Nya;
9:6 yang menggeserkan bumi dari tempatnya, sehingga tiangnya bergoyang-goyang;
9:7 yang memberi perintah kepada matahari, sehingga tidak terbit, dan mengurung bintang-bintang dengan meterai;
9:8 yang seorang diri membentangkan langit, dan melangkah di atas gelombang-gelombang laut;
9:9 yang menjadikan bintang Biduk, bintang Belantik, bintang Kartika, dan gugusan-gugusan bintang Ruang Selatan;
9:10 yang melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak terduga, dan keajaiban-keajaiban yang tidak terbilang banyaknya.
9:11 Apabila Ia melewati aku, aku tidak melihat-Nya, dan bila Ia lalu, aku tidak mengetahui.
9:12 Apabila Ia merampas, siapa akan menghalangi-Nya? Siapa akan menegur-Nya: Apa yang Kaulakukan?
9:14 lebih-lebih aku, bagaimana aku dapat membantah Dia, memilih kata-kataku di hadapan Dia?
9:15 Walaupun aku benar, aku tidak mungkin membantah Dia, malah aku harus memohon belas kasihan kepada yang mendakwa aku.
9:16 Bila aku berseru, Ia menjawab; aku tidak dapat percaya, bahwa Ia sudi mendengarkan suaraku;

Luk. 9:57-62

9:57 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
9:58 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
9:59 Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."
9:60 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
9:61 Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
9:62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."




Panggilan Tuhan dan Konsekuensinya

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan sabda-Nya, bagaimana konsepsi pribadi kita, yang diwakili para murid, dan apa yang Tuhan kehendaki. Kita dan juga para murid berpikir untuk menjadi murid-Nya untuk mendapatkan fasilitas, memperoleh kemudahan, dan kadang juga kemewahan. Apakah demikian ikut Yesus? Tidak. Ikut DIA berarti salib.
Gambaran para murid dalam bacaan ini adalah memberikan prioritas bagi Allah dengan segala kehendak-Nya, bukan keinginan, harapan,, gambaran dan keinginan pribadi. Tuhan adalah segalanya. Melepaskan kepentingan diri, membiarkan kehendak Tuhan dan Penyelenggaraan Ilahi semata yang menguasai hidup kita.
Memprirotaskan Tuhan akan memberikan kita gerak langkah yang lebih leluasa, apa yang kita lakukan dan jalankan itu atas bimbingan Tuhan, kehendak-Nya semata yang terjadi, bukan apa yang kita inginkan. Jika demikian kita masih berkutat pada diri sendiri. Belum lepas bebas karena terikat berbagai-bagai macam.
Keterikatan itu bisa apa saja, kesenangan, hobi, keluarga, materi, atau nama diri. Dan itu bisa membuat Tuhan tersisih, kita berkonsentrasi dan fokus pada keinginan dan memenuhi hasrat kita, bukan rencana dan kehendak Tuhan.
Siapkah kita menjalankan perutusan untuk mengabarkan khabar suka cita sepenuhnya, bukan keinginan dan kerinduan kita sendiri? BD.eLeSHa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar