Selasa, 23 Oktober 2018

Sikap Berjaga-jaga


Selasa Pekan Biasa XXIX (H)
Ef. 2:12-22
Mzm. 85:9-14
Luk. 12:25-38



Ef. 2:12-22

2:12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
2:17 Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat",
2:18 karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.
2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.


Luk. 12:25-38

12:35 "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
12:36 Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
12:37 Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.
12:38 Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka.



Sikap Berjaga-jaga

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan sabda Tuhan yang berkaitan dengan kesiapsediaan untuk menantikan hidup abadi. Konteks yang dipakai adalah untuk siap sedia dalam melayani majikannya. Orang upahan, konteks budaya waktu itu, budak akan selalu mengikat pinggangnya untuk melayani tuannya. Kesiapan atas tanggung jawab dan kehendak untuk menjalankan tugas dengan baik.
Tuan bisa datang kapan saja, dan bisa saja ada pegawai yang sedang tertidur, sedang berpesta, mabuk-mabukan, atau menyiksa rekannya. Sangat bisa terjadi yang demikian. Bagaimana sikap kita di dalam kondisi yang tidak pasti ini, mau memilih tetap setia, atau mau enaknya sendiri.
Tuhan mengatakan berbahagialah yang tetap setia di dalam penantian, tetap menjalankan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Tetap pada proporsi dan kondisi yang seharusnya dilakukan.
Sering kita merasa adanya peluang untuk bersikap abai, memilih bersenang-senang, memenuhi kesenangan sendiri. Ada falsafah yang meyakini, muda foya-foya, tua bahagia, dan mati masuk surga. Kondisi becanda yang tidak patut karena mana ada orang foya-foya bisa siap sedia dan bertanggung jawab. Orang yang abai akan tanggung jawab mana bisa bahagia, apalagi masuk surga. Peringatan yang baik apa yang Tuhan ajarkan. Kesiapsediaan kita bukan karena adanya pengawasan, bukan karena kita takut, namun sadar bahwa kita memang harus demikian. Sikap yang  harus dipilih dan dijalani anak-anak Tuhan yang telah menerima kasih dan kebaikan terlebih dahulu. Hidup bertanggung jawab bukan karena ketakutan  dan kecemasan, namun karena memang konsekuensi atas kasih Tuhan terlebih dahulu yang kita terima.
Berjaga-jaga bukan semata berharap surga dan khawatir atau takut neraka, namun karena kita sudah dipilih Tuhan untuk berbahagia bersama-Nya, tidak patut jika pas dijemput kita dalam kondisi yang tidak semestinya. Apa tidak malu jika ketahuan kita tidak tahu berterima kasih dan bersyukur? BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar