Rabu Biasa
Pekan XXX (H)
Ef. 6:1-9
Mzm.
145:10-14
Luk. 13:22-30
Ef. 6:1-9
6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena
haruslah demikian.
6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang
penting, seperti yang nyata dari janji ini:
6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
6:4 Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati
anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
6:5 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut
dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus,
6:6 jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati
orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan
kehendak Allah,
6:7 dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti
orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia.
6:8 Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang
merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya
dari Tuhan.
6:9 Dan kamu tuan-tuan, perbuatlah demikian juga terhadap mereka
dan jauhkanlah ancaman. Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di
sorga dan Ia tidak memandang muka.
Luk. 13:22-30
13:22 Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari
desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
13:23 Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan,
sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
13:24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah
untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak
orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
13:25 Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu
akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah
kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana
kamu datang.
13:26 Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di
hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.
13:27 Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana
kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan
kejahatan!
13:28 Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu
akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan
Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar.
13:29 Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara
dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah.
13:30 Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi
orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang
terakhir."
Keselamatan,
Berkat dan Upaya
Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk
merenungkan sabda Tuhan mengenai keselamatan. Keselamatan itu dipandang sulit,
sebagaimana ditanyakan pendengar Yesus. Jawaban Yesus juga menegaskan hal tersebut, ketika IA
menyatakan bahwa mereka harus berusaha untuk masuk pada pintu yang sesak. Semua
ingin masuk, namun pintu sesak. Jadi kalau ada yang menilai susah bisa
dipahami.
Konteks yang berbeda, dalam sabda ini juga
menyatakan bahwa ternyata Tuhan tidak demikian saja menyelamatkan orang yang
hanya mengandalkan kebersamaan fisik bersama Tuhan. Dalam firman hari ini
dinyatakan orang yang pernah makan bersama dengan Tuhan pun tidak dibukakan
pntu.
Saudara terkasih, jika kita hendak melihat konteks makan dan perilaku kekinian,
paling tidak dapat kita saksikan bagaimana sering kita menyebut nama Tuhan,
merasa telah beribadah dengan baik, namun tidak menghidupi ibadahnya itu. Kedekatan
relasional yang tidak mengubah keadaan. Kebersamaan di dalam ibadah, namun
perilaku sehari-hari masih jauh dari kehendak Tuhan.
Tuhan tentu bukan kejam dan penuh kekejian
jika menyatakan bahwa masuk Kerajaan Surga itu susah. Itu adalah berkat,
pemberian cuma-cuma dari Tuhan. Karunia yang telah melekat, namun kita sebagai
manusia juga mendapatkan tanggung jawab karena kebebasan anak-anak Allah tidak
memaksakan kehendak untuk tetap setia. Pilihan untuk berhadapan dengan Tuhan,
memilih untuk berpisah dengan Tuhan itu dimungkinkan. Inilah yang membuat orang
bisa tertutup pintu. Mengetuk sudah terlambat karena mereka asyik dengan dunia,
ketika mendapatkan panggilan, mereka telah lupa.
Kesiapsediaan sering menjadi abai karena
merasa Tuhan Mahabaik dan Mahamurah. Namun tidak juga demikian, jangan salah
bahwa berkat itu bisa lepas karena telah kita tolak, kita abaikan, dan itu
jelas tidak menyalahi kodrat Allah. berkat yang ada kita abaikan sendiri.
Ada tinbal balik antara berkat dan upaya untuk
tetap menjadi milik kita. Usaha agar kita tidak berlaku seenaknya sendiri atas
nama berkat. BD.eLeSHa.