HARI
MINGGU BIASA XXIV (H)
Yes.
50:5-9a
Mzm.
116:1-2,3-4,5-6,8-9
Yak.2:14-18
Mrk.
2:14-18
Yes.
50:5-9a
50:5 Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak
memberontak, tidak berpaling ke belakang.
50:6 Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku,
dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan
mukaku ketika aku dinodai dan diludahi.
50:7 Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat
noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku
tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.
50:8 Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang
berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku
beperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku!
50:9 Sesungguhnya, Tuhan ALLAH menolong aku; siapakah yang berani
menyatakan aku bersalah? Sesungguhnya, mereka semua akan memburuk seperti
pakaian yang sudah usang; ngengat akan memakan mereka.
Yak.2:14-18
2:14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan,
bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman
itu menyelamatkan dia?
2:15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan
kekurangan makanan sehari-hari,
2:16 dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan,
kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak
memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?
2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak
disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan
padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku
imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari
perbuatan-perbuatanku."
Mrk.
2:14-18
8:27 Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke
kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada
murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku ini?"
8:28 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis,
ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para
nabi."
8:29 Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah
Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!"
8:30 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan
memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia.
8:31 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak
Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam
kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.
8:32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus
menarik Yesus ke samping dan menegor Dia.
8:33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya
Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan
memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan
manusia."
8:34 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan
berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus
menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
8:35 Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan
kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan
karena Injil, ia akan menyelamatkannya.
Siapakah
AKU?
Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk
merenungkan pengenalan kita akan pribadi Yesus. Yesus bertanya kepada para
murid, menurut orang, siapa Yesus itu? Aneka jawaban mereka nyatakan, ada yang
mengatakan sebagai Elia, nabi yang terdahulu, Yohanes Pembaptis, dan itu adalah
juga jawaban yang mungkin kita berikan. Beragam pengenalan kita.
Lebih dalam Yesus kemudian mempertanyakan Siapakah
Dia kalau para murid mengerti dan mengenal-Nya? Petrus sebagi wakil para murid
menyatakan dengan lantang “Engkau Mesias Putera Allah,” sangat mantab, berbeda
beberapa waktu kemudian dalam peristiwa salib. Itu adalah puncak kegagalan
murid mengenal Yesus, pun dalam hitungan detik Petrus sudah kembali ke asalnya,
gagal paham mengenal Yesus. Tuhan yang melarang menyatakan Pribadi Yesus,
karena para murid saja gagal paham, apalagi para pendengar yang lain. Itu yang
Tuhan kehendaki, dari pada salah paham, jangan dulu. Apalagi Mesianisme Yesus
ini jauh berbeda dengan yang dipahami para murid dan pendengar lain. nabi dan
penyelamat itu jagoan, tidak pernah kalah, apalagi mati dengan cara di salib.
Syarat menjadi pengikut Yesus itu yang oleh Petrus
sebenarnya dihindari, ingat dalam konteks kali ini, ikut Yesus maunya enak,
maka banyak yang mengejar mukjizat bukan salib sebagaimana Tuhan kehendaki. Ini
pun sering kita alami dan hidupi, ikut Yesus itu enak, bebas masalah, dan
lurus-lurus saja, ketika menghadapi kesulitan enggan, emoh, dan menghindar. Padahal
ikut Yesus itu memikul salib. Memanggul salib itu adalah yang utama. Salib memangnya
enak, dan itu memang jalan keselamatan.
Barang siapa mempertahankan nyawanya, ia akan
kehilangan nyawanya, ini yang Tuhan kehendaki, berani menyatakan kebenaran
apapun risikonya, termasuk kehilangan nyawa. Dalam konteks inilah kita layak
mengorbankan nyawa, demi kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan. Sering orang
takut intimidasi, keluarga nanti bagaimana, dan seterusnya. Tidak ada
pertimbangan lain, ketika itu demi kemuliaan Tuhan. Mengapa demikian? Itu konsekuensi dari anugerah Tuhan yang demikian
besar. Keselamatan itu perlu juga tanggapan. Jika kita enggan menanggapi,
keselamatan bisa ditarik, bukan karena kasih Tuhan terbatas, namun jika manusia
tidak mau menerima, Tuhan tidak akan memaksa. Perilaku hidup tidak sehat yang
membawa kitamakin jauh dari kasih dan keselamatan Tuhan, itulah kehilangan
nyawa.
Apakah kita mau menerima tawaran kasih-Nya yang
demikian besar? Atau menerima dengan segala konsekuensinya? BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar