Pesta S.
Mikael, Gabriel, dan Rafael, Malaikat Agung (P
Dan.
7:9-10,13-14
Mzm. 138:1-2a,2bc-3,4-5
Yoh. 1:47-51
Dan.
7:9-10,13-14
7:9 Sementara aku
terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya;
pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba;
kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
7:10 suatu sungai
api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia,
dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis
Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.
7:13 Aku terus
melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit
seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan
ia dibawa ke hadapan-Nya.
7:14 Lalu
diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka
orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya.
Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan
kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.
Yoh. 1:47-51
1:47 Kata Filipus
kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang
kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel
sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
1:48 Kata
Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus
kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di
bawah pohon ara."
1:49 Kata
Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang
Israel!"
1:50 Yesus
menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di
bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih
besar dari pada itu."
1:51 Lalu kata
Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat
langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak
Manusia."
Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat
Agung
Mikael, yang berarti 'Siapakah yang sama dengan Allah?' adalah malaikat agung Allah dan panglima bala tentara surga. Dalam iman Kristen, Mikael dikenal sebagai pembela kaum beriman menghadapi serangan musuh. Cerita-cerita klasik tentang malaikat agung Mikael umumnya bersumber pada kitab Wahyu Yohanes yang menggambarkan pertentangan antara Yang Baik dan yang jahat.
Dalam Wahyunya, Yohanes menulis: "Mikael bersama malaikat-malaikatnya
berperang melawan naga itu dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang
menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi,
bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya." (Why 12:7-9).
Lalu Yohanes mendengar suara nyaring di surga: "Sekaranglah
saatnya Allah menyelamatkan umatNya! Sekarang Allah sudah menunjukkan kuasaNya
sebagai Raja! Sekarang Raja Penyelamat Yang dijanjikanNya itu telah menunjukkan
kekuasaanNya! Sebab, yang menuduh saudara-saudara kita di hadapan Allah siang
dan malam, sudah dikeluarkan dari surga. Saudara-saudara kita sudah mengalahkan
dia dengan darah Anak Domba itu, dan dengan Sabda Allah yang mereka kabarkan.
Mereka rela mengorbankan nyawa mereka sampai mati. Sebab itu, hendaklah surga
dan semua yang tinggal di dalamnya, bersuka ria! Tetapi celakalah bumi dan
laut, karena iblis sudah turun kepadamu dengan amarah yang sangat besar. Sebab
ia tahu bahwa waktunya tinggal sedikit." (Why 12: 10-12).
Mikael bersama malaikat-malaikat baik telah mengalahkan
lusifer dengan sahabat-sahabatnya. Orang-orang Kristen yang rela mengorbankan
nyawanya sudah menang berkat darah Kristus dan Sabda Ilahi. Namun Satan tetap
mau menjatuhkan manusia di hadapan Tuhan; satan tetap berusaha menjauhkan
manusia dari Tuhan, sumber hidup abadi. Tetapi orang beriman yang bersekutu dengan
Mikael akan menang. Mikael adalah pembela kaum beriman dari segala serangan
musuh yang jahat.
Bangsa Israel memandang Mikael sebagai pembelanya dalam segala
penganiayaan, godaan dan perpecahan. Kitab Daniel mengungkapkan sbb: " . .
. kemudian Mikael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang
menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia. . . " (Dan
10:13). Sebagaimana Israel, demikian juga Gereja senantiasa memandang Mikael
sebagai pelindung, pembela Gereja dalam penganiayaan, godaan dan perpecahan.
Umat Kristen mendirikan banyak gereja di atas bukit dan gunung dengan nama
Mikael. Banyak kerajaan (seperti di Jerman); kota dan umat mempercayakan diri
kepada pimpinan malaikat Mikael yang setia kepada Tuhan. Penghormatan kepada
Mikael semakin besar setelah penampakannya di atas Gunung Gargano, Italia pada
abad ke-5. Di atas gunung Gargano kemudian didirikan sebuah gereja megah untuk
menghormati Mikael.
Selain itu diceritakan bahwa sewaktu Roma terserang wabah, Paus
Gregorius melihat malaikat Mikael tengah menghunus pedangnya di atas makam
Kaisar Adrian, yang sekarang disebut Benteng Santo Angelo. Orang-orang Negro
Amerika bernyanyi: Michael, row the boat ashore! Alleluia!' Lagu ini
mengingatkan tradisi tentang Santo Mikael sebagai penerima dan pengawal jiwa
orang yang meninggal.
Gabriel, yang lazim disebut juga 'Jibrail' berarti
'Kekuatan Allah.' Dalam tradisi Kristen malaikat agung ini dikenal sebagai
'pembawa khabar gembira' dari Tuhan kepada manusia. Peranannya sebagai pelayan
dan utusan Allah sudah dikenal umat Allah semenjak masa Perjanjian Lama. Dalam
Kitab Daniel, kita baca uraian sang Nabi sbb: " . . . dan aku mendengar
dari tengah sungai Ulai itu suara manusia yang berseru: 'Gabriel, buatlah orang
ini memahami penglihatan itu! . . . lalu ia berkata kepadaku: 'Pahamilah, anak
manusia, bahwa penglihatan itu mengenai akhir masa!' (Dan 8:16-18). Lalu
selanjutnya Daniel berkata: " . . . sementara aku berbicara dalam doa,
terbanglah dengan cepat ke arahku Gabriel, dia yang telah kulihat dalam
penglihatan yang dahulu itu pada waktu persembahan korban petang hari. Lalu ia
mengajari aku dan berbicara dengan aku: 'Daniel, sekarang aku datang untuk
memberi akal budi kepadamu untuk mengerti . . . " (Dan 9:21-23).
Dalam Perjanjian Baru, peranan Gabriel sebagai 'pembawa khabar
gembira' dari Allah ditemukan lagi di dalam kisah tentang Zakarias: " .
. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: 'Jangan takut, hai Zakaria,
sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, istrimu, akan melahirkan seorang
anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes . . . ' Lalu kata
Zakaria kepada malaikat itu: 'Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan
terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya'. Jawab malaikat
itu kepadanya: 'Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk
berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan khabar baik ini kepadamu ......
(Luk 1:11-20).
Puncak dari peranan Gabriel tampak di dalam kisah kunjungannya
kepada Maria, Dara murni yang terpilih: "Dalam bulan yang keenam Allah
menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazareth,
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari
keluarga Daud; nama perawan itu Maria .... Kata malaikat itu: 'Salam hai engkau
yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau' . . . . Jangan takut, hai Maria sebab
engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.. . ' " (Luk 1:26-38).
Dari peranan malaikat Gabriel, kita tahu bahwa Gabriel menjadi
utusan Allah untuk menyampaikan kepada manusia berita keselamatan dari Allah.
Ia. memberi penerangan ilahi kepada manusia sehingga terbukalah budi dan hati
manusia untuk memahami dan meyakini kehendak Allah.
Rafael, Rafael berarti 'Obat Tuhan', 'Tabib Allah' atau 'Tuhan Menyembuhkan'.
Kisah terkenal mengenai malaikat Rafael sebagai 'Tabib Allah' dapat kita baca
di dalam Kitab Tobit 4-12. Di sana Rafael tampil sebagai 'teman seperjalanan'
Tobia ke negeri Media, dan sebagai malaikat Tuhan yang diutus untuk
menyembuhkan Tobias dari kebutaannya, dan untuk membebaskan Sara, puteri
Raguel, dari gangguan roh jahat.
Kepada Tobit, Rafael memperkenalkan diri: "Aku ini Rafael,
satu dari ketujuh malaikat yang melayani di hadapan Tuhan yang mulia ... Jangan
takut; damai sejahtera dengan kamu. Pujilah Allah selama-lamanya! Waktu aku ada
dengan kamu, maka bukan karena kerelaanku sendirilah terjadi demikian,
melainkan karena kehendak Allah: Maka pujilah Dia seumur hidup, bernyanyilah
kepadaNya! . . . " (Tob 12:15-18). Umat Kristen menghormati malaikat
Rafael sebagai tabib Allah yang diutus untuk menyembuhkan manusia dari penyakit
dan menguatkan kelemahan jiwanya serta membebaskan manusia dari perhambaan
setan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar