Pesta
Salib Suci (M)
Bil.
21:4-9-37,38
Mzm.
78:1-2,34-35,3
Yoh.
3:13-17
Bil.
21:4-9
2:4 Pasukannya terdiri dari tujuh puluh empat ribu enam ratus
orang yang dicatat.
2:5 Yang berkemah di dekatnya ialah suku Isakhar. Pemimpin bani
Isakhar ialah Netaneel bin Zuar.
2:6 Pasukannya terdiri dari lima puluh empat ribu empat ratus
orang yang dicatat.
2:7 Kemudian suku Zebulon. Pemimpin bani Zebulon ialah Eliab bin
Helon.
2:8 Pasukannya terdiri dari lima puluh tujuh ribu empat ratus
orang yang dicatat.
2:9 Jumlah orang yang dicatat dalam laskar Yehuda menurut
pasukan-pasukan mereka ada seratus delapan puluh enam ribu empat ratus orang.
Merekalah yang terdahulu berangkat.
Yoh.
3:13-17
3:13 Tidak ada seorang pun yang telah naik ke sorga, selain dari
pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.
3:14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun,
demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,
3:15 supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup
yang kekal.
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk
menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Pesta Salib Suci dan Maknanya
Konon ketika raja Persia
menaklukkan Tanah Suci dan menduduki Yerusalem, ia merampas Salib Yesus dan
membawanya ke Persia. Tetapi tidak lama kemudian ketika Kaisar Romawi Heraklius
mengalahkan Persia, Salib Tuhan itu dikembalikan atas tuntutannya. Heraklius
sendiri memikul Salib Tuhan itu hingga ke puncak Golgotha. Pada abad keempat,
Salib itu ditemukan oleh Santa Helena, ibu Kaisar Konstantinus Agung. Sebuah
gereja dibangun di sana sebagai penghormatan terhadap Salib Tuhan itu.
Hari ini Gereja merayakan pesta Salib Suci. Pemuliaan Salib Tuhan ini dikaitkan dengan penemuannya oleh Santa Helena. Lebih dari itu pesta ini lebih merupakan ungkapan iman Gereja terhadap Salib Yesus sebagai jalan keselamatan.imankatolik.co.id
Hari ini Gereja merayakan pesta Salib Suci. Pemuliaan Salib Tuhan ini dikaitkan dengan penemuannya oleh Santa Helena. Lebih dari itu pesta ini lebih merupakan ungkapan iman Gereja terhadap Salib Yesus sebagai jalan keselamatan.imankatolik.co.id
Makna
Pesta Salib Suci
Hari
Minggu ini kita merayakan pesta Salib Suci, untuk mengenang Tuhan Yesus Kristus
yang disalibkan untuk kita. Gereja merayakannya sambil juga mengenang St.
Helena yang menurut tradisi Gereja, telah turut berjasa menemukan kembali salib
suci Kristus di Yerusalem. Sehubungan dengan ini, ada juga fakta sejarah yang
perlu kita ketahui, agar semakin memantapkan iman kita.
Pemberontakan
bangsa Yahudi di abad awal mendorong Hadrian, Kaisar Romawi yang berkuasa saat
itu (117-138), untuk menghapus nama Yudea, dan menamakan daerah itu menjadi
Syria Palestina. Hadrian juga mengubah nama ibukota Yerusalem menjadi Aelia
Capitolina dan melarang orang Yahudi untuk masuk ke sana. Saat itu Yerusalem,
termasuk bait Allah, memang sudah menjadi reruntuhan akibat revolusi di tahun
70. Kaisar Hadrian meluluh-lantakkan apa yang masih tersisa di sana, dengan
maksud menghabisi agama Yahudi. Hal serupa dilakukannya untuk menumpas pengaruh
agama Kristiani. Ia meratakan bukit Kalvari dan membangun sebuah kuil dewa
Yupiter di atasnya. Ia juga meratakan bukit di mana kubur Yesus terletak, dan
membangun kuil bagi dewi Venus di atasnya. Ironisnya, bangunan- bangunan
tersebut malah kemudian menjadi tanda dan bukti sejarah akan keberadaan tempat-
tempat suci, di mana Tuhan Yesus sungguh telah disalibkan, dikuburkan dan
bangkit dari mati.
Setahun setelah Kaisar Konstantin naik tahta di tahun 312, ia me-legalkan agama Kristiani di wilayah kekuasaan Romawi. Pada waktu itu, ibunya, St. Helena, juga menjadi Kristen. Dengan kuasa dari puteranya, di tahun 324 St. Helena pergi ke Palestina untuk menemukan tempat-tempat kudus sehubungan dengan Kristus dan mengabadikannya dengan membangun gereja di tempat- tempat itu. Demikianlah, ia membangun gereja Nativity di Betlehem, dan gereja Ascencion di bukit tempat Yesus naik ke Surga. Dua tahun berikutnya, kuil Yupiter dan kuil Venus dirobohkan. Para pekerja menggali lokasi tersebut dan menemukan kubur Yesus. Mereka lalu membangun gereja atasnya yang terus dilestarikan di sepanjang sejarah, dan yang sekarang kita kenal dengan nama the Church of the Holy Sepulchre di Yerusalem. Demikian pula, dengan dibongkarnya kuil tersebut, tersingkaplah lokasi penyaliban Tuhan Yesus di Kalvari/ Golgota. Di sebelah timur lokasi itu, di dalam sebuah sumur batu, ditemukan tiga buah salib dan plakat kayu yang bertuliskan INRI (Iesus Nazaranus Rex Iudaeorum). Menurut tulisan para Bapa Gereja, ketiga salib dan plakat itu kemudian dikeluarkan dari sumur. Seorang wanita yang sakit parah dan dalam sakrat maut dibawa ke sana. Wanita itu menyentuh ketiga salib itu satu persatu. Setelah menyentuh salib yang ketiga, ia sembuh seketika, dan dengan demikian orang-orang mengetahui salib yang mana di antara ketiga salib itu, yang adalah salib Kristus.
Apa gunanya kita mengetahui kisah ini? Pertama, kita dapat mengetahui lokasi otentik bukit Golgota dan kubur Yesus, sebab dewasa ini di Yerusalem ada lokasi lain yang diprediksikan oleh sejumlah orang di abad ke-19, sebagai lokasi Golgota dan kubur Yesus. Namun biar bagaimanapun, prediksi baru tersebut tetaplah tidak cukup didukung oleh fakta historis. Kedua, ditemukannya lokasi penyaliban Kristus dan kayu salib-Nya membuat kita semakin menyadari bahwa Tuhan Yesus sungguh-sungguh pernah mengambil rupa manusia dan telah disalibkan untuk kita. Ketiga, perayaan Salib Suci mengingatkan kita akan begitu besarnya makna Salib itu bagi kita umat-Nya. Salib itu disebut suci, karena Kristus Tuhan kita, pernah tergantung di sana saat menyerahkan nyawa-Nya demi menebus dosa-dosa kita. Sebab jika tidak demikian, maka salib tidak memiliki arti apapun bagi kita selain daripada dua palang kayu yang disatukan yang menjadi tempat penghukuman bagi para narapidana di zaman penjajahan Romawi di abad-abad pertama. Namun justru karena Kristus pernah disalibkan untuk kita, maka salib tidak lagi menjadi tanda keaiban, tapi sebaliknya menjadi tanda keajaiban kasih Allah yang menyelamatkan. Karena itu, salib bukanlah tanda kelemahan Allah, namun sebaliknya, kekuatan-Nya. Sebab hanya kekuatan Allah-lah yang menjadikan Kristus tetap mengasihi dan mengampuni orang- orang yang menyalibkan-Nya. Dan hanya dengan kekuatan Allah-lah, Kristus dapat merendahkan diri dan mengosongkan diri-Nya sedemikian rupa demi menyelamatkan kita. Kini dengan memandang kepada salib Kristus itulah kita pun dikuatkan untuk terus mengasihi dan mengampuni sesama; dan juga untuk bertumbuh dalam kerendahan hati, sebab itulah jalan yang dipilih Allah untuk menghantar kita kepada keselamatan kekal. Betapa dalamnya makna Salib itu, sehingga layaklah Tanda Salib itu melekat di batin kita, dan tidak semata kita buat di awal dan akhir doa secara tergesa-gesa.
Di pesta perayaan Salib suci ini, mari kita mendaraskan doa sederhana yang disusun oleh St. Fransiskus dari Asisi, “Kami menyembah Engkau, ya Kristus dan memuji-Mu, sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia…..” Ya, Tuhan bantulah aku untuk semakin menghayati dalamnya makna Tanda Salib itu!katolisitas.org
Setahun setelah Kaisar Konstantin naik tahta di tahun 312, ia me-legalkan agama Kristiani di wilayah kekuasaan Romawi. Pada waktu itu, ibunya, St. Helena, juga menjadi Kristen. Dengan kuasa dari puteranya, di tahun 324 St. Helena pergi ke Palestina untuk menemukan tempat-tempat kudus sehubungan dengan Kristus dan mengabadikannya dengan membangun gereja di tempat- tempat itu. Demikianlah, ia membangun gereja Nativity di Betlehem, dan gereja Ascencion di bukit tempat Yesus naik ke Surga. Dua tahun berikutnya, kuil Yupiter dan kuil Venus dirobohkan. Para pekerja menggali lokasi tersebut dan menemukan kubur Yesus. Mereka lalu membangun gereja atasnya yang terus dilestarikan di sepanjang sejarah, dan yang sekarang kita kenal dengan nama the Church of the Holy Sepulchre di Yerusalem. Demikian pula, dengan dibongkarnya kuil tersebut, tersingkaplah lokasi penyaliban Tuhan Yesus di Kalvari/ Golgota. Di sebelah timur lokasi itu, di dalam sebuah sumur batu, ditemukan tiga buah salib dan plakat kayu yang bertuliskan INRI (Iesus Nazaranus Rex Iudaeorum). Menurut tulisan para Bapa Gereja, ketiga salib dan plakat itu kemudian dikeluarkan dari sumur. Seorang wanita yang sakit parah dan dalam sakrat maut dibawa ke sana. Wanita itu menyentuh ketiga salib itu satu persatu. Setelah menyentuh salib yang ketiga, ia sembuh seketika, dan dengan demikian orang-orang mengetahui salib yang mana di antara ketiga salib itu, yang adalah salib Kristus.
Apa gunanya kita mengetahui kisah ini? Pertama, kita dapat mengetahui lokasi otentik bukit Golgota dan kubur Yesus, sebab dewasa ini di Yerusalem ada lokasi lain yang diprediksikan oleh sejumlah orang di abad ke-19, sebagai lokasi Golgota dan kubur Yesus. Namun biar bagaimanapun, prediksi baru tersebut tetaplah tidak cukup didukung oleh fakta historis. Kedua, ditemukannya lokasi penyaliban Kristus dan kayu salib-Nya membuat kita semakin menyadari bahwa Tuhan Yesus sungguh-sungguh pernah mengambil rupa manusia dan telah disalibkan untuk kita. Ketiga, perayaan Salib Suci mengingatkan kita akan begitu besarnya makna Salib itu bagi kita umat-Nya. Salib itu disebut suci, karena Kristus Tuhan kita, pernah tergantung di sana saat menyerahkan nyawa-Nya demi menebus dosa-dosa kita. Sebab jika tidak demikian, maka salib tidak memiliki arti apapun bagi kita selain daripada dua palang kayu yang disatukan yang menjadi tempat penghukuman bagi para narapidana di zaman penjajahan Romawi di abad-abad pertama. Namun justru karena Kristus pernah disalibkan untuk kita, maka salib tidak lagi menjadi tanda keaiban, tapi sebaliknya menjadi tanda keajaiban kasih Allah yang menyelamatkan. Karena itu, salib bukanlah tanda kelemahan Allah, namun sebaliknya, kekuatan-Nya. Sebab hanya kekuatan Allah-lah yang menjadikan Kristus tetap mengasihi dan mengampuni orang- orang yang menyalibkan-Nya. Dan hanya dengan kekuatan Allah-lah, Kristus dapat merendahkan diri dan mengosongkan diri-Nya sedemikian rupa demi menyelamatkan kita. Kini dengan memandang kepada salib Kristus itulah kita pun dikuatkan untuk terus mengasihi dan mengampuni sesama; dan juga untuk bertumbuh dalam kerendahan hati, sebab itulah jalan yang dipilih Allah untuk menghantar kita kepada keselamatan kekal. Betapa dalamnya makna Salib itu, sehingga layaklah Tanda Salib itu melekat di batin kita, dan tidak semata kita buat di awal dan akhir doa secara tergesa-gesa.
Di pesta perayaan Salib suci ini, mari kita mendaraskan doa sederhana yang disusun oleh St. Fransiskus dari Asisi, “Kami menyembah Engkau, ya Kristus dan memuji-Mu, sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia…..” Ya, Tuhan bantulah aku untuk semakin menghayati dalamnya makna Tanda Salib itu!katolisitas.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar