Jumat
Biasa Pekan XXV (H)
Pkh.
3:1-11
Mzm. 144:1-4
Luk.
9:19-22
Pkh.
3:1-11
3:1 Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah
langit ada waktunya.
3:2 Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu
untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;
3:3 ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada
waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;
3:4 ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu
untuk meratap; ada waktu untuk menari;
3:5 ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan
batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk;
3:6 ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada
waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;
3:7 ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu
untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;
3:8 ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu
untuk perang, ada waktu untuk damai.
3:9 Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih
payah?
3:10 Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada
anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.
3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia
memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami
pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Luk.
9:19-22
9:19 Jawab mereka: "Yohanes Pembaptis, ada juga yang
mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu
telah bangkit."
9:20 Yesus bertanya kepada mereka: "Menurut kamu, siapakah
Aku ini?" Jawab Petrus: "Mesias dari Allah."
9:21 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras, supaya mereka jangan
memberitahukan hal itu kepada siapa pun.
9:22 Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak
penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat,
lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."
Jalan
Salib adalah Jalan Keselamatan
Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk
merenungkan Sabda Tuhan mengenai Jati Diri Yesus yang sejati. Yesus mengajak
para murid untuk mengenal siapa Diri-Nya dengan mendasar, bagaimana mereka
mengenal-Nya atau tidak. Dan Petrus sebagai wakil dari kita, juga para Rasul
mejawab, Yesus adalah Mesias dari Allah.
Mengapa Yesus melarang para murid mengatakan,
menyatakan itu, memberikan kesaksian atas Jati Diri Yesus? Para murid belum
paham dengan baik Siapa Yesus dan bagaimana karya penyelamatan-Nya. Hal yang
cukup berbahaya dan bisa mengguncang iman para murid jika salah memahami.
Jalan keselamatan Yesus bukan jalan
keselamatan yang banyak dipahami dan diyakini oleh para pengikut termasuk
kalangan para rasul sekalipun.
Apa yang dijalani dan dilakukan Yesus adalah
perutusan Allah, keselamatan adalah dengan Salib, Yesus menjadi korban di kayu
salib, dan itu adalah buah karya yang memang harus dijalani Yesus. Ia ditolak,
menderita, dan dibunuh. Ini yang bisa membuat guncangan yang sangat berat.
Yesus tentu paham dengan baik apa yang para
murid idam-idamkan, inginkan, dan jalani itu berbeda yang Tuhan kehendaki dan
jalani pula. Mereka, para murid pun salah memahami mukjizat, dan Tuhan harus
mengulangi lagi dan lagi, apalagi ini, mengenai Jati Diri dan keselamatan yang
sangat berbeda. Bisa berabe jika belum siap.
Saudara terkasih, betapa Tuhan peduli, penuh
perhatian, dan memikirkan kita dengan sangat mendalam. Tuhan tidak ingin kita
kaget dan terguncang. Namun jika kita juga menderita, kita ditolak, dan kita
mengalami kesulitan karena iman kita, pilihan kita karena Tuhan dan
panggilan-Nya, itulah murid yang sejati. Kita harus menjalani salib dengan suka
cita dan bersama Tuhan semuanya akan dapat dijalani. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar