Pw. Maria
Berdukacita (P)
Ibr. 5:7-9
Mzm.
31:2-3a,3b-4,5-6,15-16
Luk.
2:33-35
Ibr. 5:7-9
5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa
dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup
menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat
dari apa yang telah diderita-Nya,
5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok
keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
Luk.
2:33-35
2:33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang
dikatakan tentang Dia.
2:34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu
Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau
membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan
perbantahan
2:35 -- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --, supaya
menjadi nyata pikiran hati banyak orang."
Maria, Mater Dolorosa
Hari ini
juga Gereja mengenangkan 'Kedukaan Santa Perawan Maria'. Banyak sekali
penderitaan yang dialami Maria sepanjang perjalanan hidupnya bersama Yesus,
Anaknya dalam karya agung penyelamatan umat manusia dari dosa. Maria menyertai
Yesus hingga akhir hayatNya di bawah kaki salib. Oleh karena itu Gereja menamai
Maria 'Mater Dolorosa', Bunda Dukacita, dan 'Ratu para Martir'.
Seluruh penderitaan Maria diringkas Gereja dalam 7 jenis kedukaan yang diambil dari 7 peristiwa berikut ini:
Seluruh penderitaan Maria diringkas Gereja dalam 7 jenis kedukaan yang diambil dari 7 peristiwa berikut ini:
- Kedukaan sewaktu Simeon meramalkan apa yang akan
terjadi atas diri Yesus, Anaknya sewaktu ia bersama Yusuf mempersembahkan
Yesus di Bait Allah.
- Kedukaan yang
dialaminya sewaktu pengungsian ke Mesir.
- Kedukaan sewaktu
ia bersama Yusuf mencari Yesus di Yerusalem.
- Kedukaan sewaktu
bertemu dengan Yesus di jalan salib.
- Kedukaan sewaktu
Yesus disalib dan wafat.
- Kedukaan sewaktu
Yesus dibaringkan di pangkuannya.
- Kedukaan sewaktu
Yesus dimakamkan.
Maria
menanggung semua penderitaan itu dengan tabah dan penuh iman karena ia sendiri
telah mengatakan dengan bebas kepada malaekat Allah: "Sesungguhnya aku ini
adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."Imankatolik.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar