Rabu, 31 Agustus 2016

Penyembuhan Mertua Petrus


Rabu Biasa Pekan XXII (H)
1 Kor. 3:1-9
Mzm. 33:12-13,14-15,20-21
Luk. 4:38-44



1 Kor. 3:1-9

3:1 Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus.
3:2 Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya.
3:3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
3:4 Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
3:5 Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya.
3:6 Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
3:7 Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.
3:8 Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.


Luk. 4:38-44

4:38 Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia.
4:39 Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itu pun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka.
4:40 Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Ia pun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka.
4:41 Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah Anak Allah." Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias.
4:42 Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka.
4:43 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus."
4:44 Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.



Penyembuhan Mertua Petrus

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan bagaimana Yesus memilki kuasa menyembuhkan. Penyembuhan kali ini pada mertua Petrus. Penyembuhan itu hendak menyajikan bahwa Yesus itu memiliki kuasa yang besar termasuk untuk menyembuhkan.
Setan pun mengenal siapa Yesus itu. Yesus sebagai Mesias. Pengenalan dan pengakuan serta penyembuhan ini membuat orang Kapernaum menghendaki Yesus tinggal di sana. Keinginan orang Kapernaum ini pun tidak membuat Yesus menghentikan karya-Nya, sebagaimana penolakan kehadiran-Nya sebagaimana di Nazarerth.
Yesus justru memberikan penyadaran bahwa tugas-Nya bukan hanya untuk di satu tempat. Perutusan Yesus tidak bisa dibatasi karena Ia menjalani kehendak Allah Bapa yang mengutus-Nya.
Saudara terkasih, kita sering tergoda dan merasa puas padahal itu adalah gangguan untuk menghambat langkah perutusan kita. Kita digoda untuk senang dan tidak beranjak lebih jauh. Misalnya kita dipuji dan diharapkan karena masih dibutuhkan, apa sikap kita? Kita bisa terlena dan tidak beranjak. Jika Yesus demikian, tentu pewartaan-Nya masih terbatas dan belum bisa lebih luas dan menyeluruh. BD.eLeSHa.




Selasa, 30 Agustus 2016

Di Kapernaum


Selasa Biasa Pekan XXII
1 Kor. 2:10-16
Mzm. 145:8-9,10-11,12-13ab,13cd-14
Luk. 4:31-37



1 Kor. 2:10-16


2:10 Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.
2:11 Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.
2:12 Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.
2:13 Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.
2:14 Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.
2:15 Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain.
2:16 Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.


Luk. 4:31-37

4:31 Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat.
4:32 Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa.
4:33 Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras:
4:34 "Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."
4:35 Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itu pun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya.
4:36 Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar."
4:37 Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu



Di Kapernaum

Saudara terkasih, kita hari ini oleh Gereja diajak untuk merenungkan mengenai kuasa Yesus. Di dalam rumah ibadat Yesus mengajar dan datang orang yang kerasukan. Ia, dalam kisah sebelumnya baru saja ditolak di Nazareth, yang sejatinya adalah sanak saudara-Nya sendiri, dan kini setan ini  malah mengenal DIA. Penolakan di Nazareth ini kembali terulang melalui orang yang sedang kerasukan.
Berbeda dengan orang Nazareth yang merasa mengetahui asal-usul Yesus justru menolak-Nya. Berbeda dengan dengan orang Kapernaum ini, yang justru menerima karena mendengar perkataan Yesus yang penuh kuasa.
Saudara terkasih, kita sering merasa karena tahu apa di depan kita, merasa tahu banyak hal, dan kemudian menolaknya. Sikap kita sama juga dengan menilai buku dari sampulnya. Tidak mau tahu lebih jauh dan kemudian menolak. Berbeda dengan orang Kapernaum yang malah tertarik dan kemudian menerima Yesus sebagai Pribadi yang penuh kuasa.
Saudara terkasih, kita perlu sabar dan sadar untuk bisa melihat dengan mata hati dan bukan semata dengan indera saja, sehingga tidak langsung menghakimi dan menilai orang hanya sekilas dan sepintas sehingga tidak tergesa-gesa. Ketergesaan biasanya memberikan penilaian yang tidak semestinya karena terbatas. BD.eLeSHa.


Senin, 29 Agustus 2016

Konsekuensi Kenabian

Pw. Wafatnya S. Yohanes Pembaptis, Mrt (M)
Yer. 1:17-19
Mzm. 71:1-2,3-4a,5-6ab,15ab,17
Mrk. 6:17-29



Yer. 1:17-19

1:17 Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka!
1:18 Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini.
1:19 Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."


Mrk. 6:17-29

6:17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.
6:18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"
6:19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat,
6:20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.
6:21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea.
6:22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!",
6:23 lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!"
6:24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!"
6:25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!"
6:26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya.
6:27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.
6:28 Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.
6:29 Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.



Konsekuensi Kenabian

Saudara terkasih, kisah hari ini sebenarnya mengisahkan soal kematian Yohanes Pembaptis. Bagaimana ia meninggal karena dipenggal oleh Herodes. Kisah ini sebenarnya mau menghantar kepada pengenalan akan identitas Yesus sebagai yang utama. Selain itu juga karya yang dibawa oleh Yesus dan Yohanes Pembaptis bisa dikatakan sebagai identik, yaotu pertobatan.
Kita patut merenungkan, bagaimana Herodes mengenal Yesus sebagai Yohanes Pembaptis tentunya dari apa yang Ia wartakan, ia merasa cocok dengan apa yang Yohanes katakan, soal pembunuhan itu karena istrinya Herodias. Ia sebenarnya hendak melindungi karena merasa bahwa pengajarannya baik.
Hal tersebut berkaitan pula dengan pengenalan akan pribadi Yesus. Yesus yang jelas pribadi baru, namun karena pengenalan yang tidak tepat, Yesus dikira sebagai Yohanes Pembaptis. Kisah kematian Yohanes Pembaptis menyajikan bahwa Herodes berhadapan dengan Yesus, yang erbeda dengan apa yang pernah ia katakan.

Kematian Yohanes Pembaptis juga memberikan gambaran Yesus mengalami cara kematian yang tidak jauh berbeda. Mempersiapkan para murid bagaimana akhir hidup Yesus di dunia ini. Konsekuensi atas kenabian bahwa nyawa sekalipun bisa hilang dan melayang. Kita pun di hari ini bisa mengalami hal yang tidak berbeda. Kenabian, berarti mewartakan kebaikan dan kebenaran apapun risikonya. Apa yang kita saksikan atau alami, bahwa kita sering mendapatkan kesulitan dan pembatasan karena ikut Yesus. Apa yang kita alami bisa saja belum apa-apanya sebagaimana di hadapi Yohanes dan Yesus. Menyatakan kebenaran sebagai kebenaran bukan hanya kebenaran karena pemahaman umum dan banyak, namun itu kebenaran semu dan bukan yang hakiki. Inilah tugas kita, dan bisa saja nyawa kita menjadi taruhannya. BD.eLeSHa.

Minggu, 28 Agustus 2016

Karya Keselamatan bagi Semua Orang

HARI MINGGU BIASA XXII (H)
Sir. 3:17-18,20,28-29
Mzm. 68:4-5ac,6-7ab,10-11
Ibr. 12:18-19,22-24
Luk. 14:1,7-14



Sir. 3:17-18,20,28-29

3:17 Lakukanlah pekerjaanmu dengan sopan, ya anakku, maka engkau akan lebih disayangi dari pada orang yang ramah-tamah.
3:18 Makin besar engkau, makin patut kaurendahkan dirimu, supaya kaudapat karunia di hadapan Tuhan.
3:20 Sebab besarlah kekuasaan Tuhan, dan oleh yang hina-dina Ia dihormati
3:28 Kemalangan tidak menyembuhkan orang sombong, sebab tumbuhan keburukan berakar di dalam dirinya.
3:29 Hati yang arif merenungkan amsal, dan telinga pendengar merupakan idaman orang bijak.


Ibr. 12:18-19,22-24

12:18 Sebab kamu tidak datang kepada gunung yang dapat disentuh dan api yang menyala-nyala, kepada kekelaman, kegelapan dan angin badai,
12:19 kepada bunyi sangkakala dan bunyi suara yang membuat mereka yang mendengarnya memohon, supaya jangan lagi berbicara kepada mereka.
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
12:23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,
12:24 dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel.

Luk. 14:1,7-14

14:1 Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama.
14:7 Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
14:8 "Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu,
14:9 supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah.
14:10 Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain.
14:11 Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
14:12 Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia: "Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya.
14:13 Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.
14:14 Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.



Karya Keselamatan bagi Semua Orang

Saudara terkasih, sering kita merasakan dan melakukan penghormatan kepada orang yang berpangkat, orang kaya, orang yang terpandang, dan yang berprestasi. Jangan heran ketika menyambut olah ragawan yang mendapat medali emas, orang yang paling tinggi di negarapun menyambut, namun ketika kalah dan tidak mendapatkan apa-apa, mana ada yang menyambut.
Tindakan paus memberikan keteladanan kepada kita dengan sikap rendah hati, merangkul, dan menghormati  yang paling hina sekalipun. Ia mencuci kaki, bahkan mencium kaki mereka yang paling tersingkir di dunia ini. Sikap yang berbeda dengan apa yang dunia tampilkan dan sajikan bukan?
Mengapa demikian? Tuhan mengajak kita sebagai manusia yang semartabat, tidak ada yang lebih rendah dan lebih tinggi. Manusia sama di depan Tuhan. Semua tidak pandang bulu, atau karena status atau prestasi, jabatan, kekayaan, dan lainnya. Satu bahwa semua adalah ciptaan Tuhan Allah yang sama dan setara serta semartabat.
Tempat terhormat itu milik bagi banyak orang dan semua orang layak mendapatkannya bukan karena apa yang ia miliki dan punyai. Kehormatan orang tidak tergantung akan itu semua. Apa adanya orang itu dan penghormatan tidak melihat apapun, selain pribadinya.
Apakah Tuhan Allah serendah manusia sehingga mengotak-kotakkan manusia sebagaimana pemikiran kita selama ini? Lihat bagaimana kita bisa melakukan pembatasan dan klaim bahwa keselamatan hanya untuk kelompok A dan B pasti tidak. Sama sekali tidak. Tuhan Allah Mahakasih, dan itulah kualitas Allah. BD.eLeSHa.



Monika

Pw. S. Monika (P)
1 Kor. 1:26-31
Mzm. 33:12-13,18-19,20-21
Luk. 7:11-17



1 Kor. 1:26-31

1:26 Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.
1:27 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,
1:28 dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,
1:29 supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.
1:30 Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.
1:31 Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."


Luk. 7:11-17

7:11 Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.
7:12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
7:13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
7:14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
7:15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
7:16 Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya."
7:17 Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.



Monika

Saudara terkasih, Monika ibu Santo Agustinus dari Hippo, adalah seorang ibu teladan. Iman dan cara hidupnya yang terpuji patut dicontoh oleh ibu-ibu Kristen terutama mereka yang anaknya tersesat oleh berbagai ajaran dan bujukan dunia yang menyesatkan. Riwayat hidup Monika terpaut erat dega hidup anaknya Santo Agustinus yang terkenal bandel sejak masa mudanya. Monika lahir di Tagaste, Afrika Utara dari sebuah keluarga Kristen yang saleh dan beribadat. Ketia berusia 20 tahun, ia menikah dengan Patrisius, seorang pemuda kafir yang cepat panas hatinya.
Dalam kehidupan bersama Patrisius, monika mengakami tekanan batin yang hebat. Patrisius dana anaknya Agustinus sangat menyakitkan bagi batin Monika, Patrisius mencemooh usaha keras mendidikan anaknya agar  menjadi pemuda yang berbudi luhur. Bertahun-tahun ia sabar menerima keadaan itu dan ia tetap berdoa dan yakin kepada Tuhan. Pada akhir hidupnya, Patrisius baru bertobat dan minta dipermandikan. Monika sungguh bahagia dan mengalami rahmat Tuhan pada saat-saat kritis suaminya.
Pada waktu usia 18 tahun, Agustinus menempuh pendidikan di Kartago. Cara hidupnya semakin menggelisahkan ibunya. Apalagi Agustinus memilih memeluk Manekeisme. Ia pun hidup dengan perempuan di luar pernikahan dan melahirkan seorang anak. Ia pergi ke Italia untuk menghindari ibunya.
Ia tetap mendampingi hingga ke Roma ataupun Milan. Ia bertemu dengan Uskup Ambrosius yang membawa Agustinus akhirnya bertobat. Pelajaran berharga bahwa doa seorang ibu bersama Tuhan akan menggubah hati anak sekeras apapun.BD.eLeSHa.


Lima Gadis Bijaksana

Jumat Biasa Pekan XXI (H)
1 Kor. 1:17-25
Mzm. 33:1-2,4-5,10ab,11
Mat. 25:1-13



1 Kor. 1:17-25

1:17 Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil; dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia.
1:18 Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
1:19 Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan."
1:20 Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan?
1:21 Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.
1:22 Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
1:23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
1:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
1:25 Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.

Mat. 25:1-13

25:1 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
25:2 Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
25:3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
25:5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
25:7 Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.
25:8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
25:9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
25:10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
25:11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
25:12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
25:13 Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."



Lima Gadis Bijaksana

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan bagaimana sikap kita untuk bisa berpikir cerdas atau bijak dan meninggalkan sikap bodah atau ceroboh. Yesus hari ini memberikan pembelajaran kepada kita mengenai sepuluh gadis yang menantikan mempelai. Lima bijaksana dengan bersiap sedia, dan lima kurang bijak, sehingga mereka kekurangan bekal dan ketinggalan.
Apa yang Tuhan kehendaki ialah, bagaimana kita menantikan hadirnya Tuhan dengan bijaksana dan waspada. Mempersiapkan dengan penuh iman dan kepercayaan, tidak berlaku ceroboh dan seenaknya sendiri.
Gadis bijaksana berarti bahwa mereka mempersiapkan apapun yang bisa terjadi dengan penuh perhitungan. Persiapan dengan menyediakan minyak sebagai persiapan, sehingga tidak ketinggalan ketika mempelai datang. Kedatangan mempelai sebagai gambaran hadir-Nya Tuhan.

Apakah kita memilih untuk seenaknya sendiri dan kemudian ketinggalan atau mauu bersusah payah namun tidak ketinggalan untuk ikut berpesta bersama Tuhan? Semua adalah pilihan kita, karena Tuhan itu memberikan kebebasan sepenuhnya kepada kita. BD.eLeSHa.

Kamis, 25 Agustus 2016

Sikap Berjaga-Jaga

Kamis Biasa Pekan XXI (H)
1 Kor. 1:1-9
Mzm. 145:2-3, 4-5,6-7
Mat. 24:42-51



1 Kor. 1:1-9

1:1 Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Sostenes, saudara kita,
1:2 kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita.
1:3 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
1:4 Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus.
1:5 Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan,
1:6 sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu.
1:7 Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karunia pun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus.
1:8 Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus.
1:9 Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.


Mat. 24:42-51

24:42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.
24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
24:44 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."
24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
24:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
24:48 Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya:
24:49 Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk,
24:50 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya,
24:51 dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."


Sikap Berjaga-Jaga

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan skap berjaga-jaga. Bagaimana saat kedatangan Tuhan itu tidak disangka-sangka. Sama sekali tidak ada yang tahu dan bisa memperkirakan.
Kali ini Yesus mengajak kita untuk melihat bahwa apa yang dilakukan orang yang tidak setia, tidak mau berjaga-jaga ketika sang tuan yang sedang pergi mereka berpesata, mabuk-mabukan, dan menganiaya sesamanya dengan sewenang-wenang. Berbeda dengan orang yang setia dan mau bersiaga, mempersiapkan kedatangan saat-Nya Tuhan dengan penuh perhatian.
Kesiapan menjadi pokok persoalan dalam permenungan kita hari ini. bagaimana kesiapan itu menjadi perhatian Yesus, sehingga kita di dalam mempersiapkan kedatangan Tuhan itu dengan sungguh-sungguh. Ada kepercayaan yang lebih akan diberikan saat kita mempersiapkan kedatangan Tuhan bukan malah melakukan waktu yang ada untuk bersenang-senang.
Sikap untuk tetap setia, siap sedia, dan mau melakukan kehendak Tuhan dengan sepenuh jiwa, raga, dan budi. Apa yang kita lakukan bukan hanya basa-basi, cari aman dan nama karena di depan pribadi yang kita segani, dan hal ini bisa pula kita lakukan di depan Tuhan. Kebiasaan yang menjadi karakter dan itu tentu bisa berbahaya. BD.eLeSHa.


Bartolomeus


Pesta S. Bartolomeus, Ras. (M)
Why. 21:9-14
Mzm. 145:10-11,12-13ab,17-18
Yoh. 1:45-51



Why. 21:9-14

21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
21:12 Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.
21:13 Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang.
21:14 Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu


Yoh. 1:45-51

1:45 Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."
1:46 Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"
1:47 Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
1:48 Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."
1:49 Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"
1:50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."
1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.



Bartolomeus

Bartolomeus berarti Anak Tolmai. Ada semaca keragu-raguan tentang nama rasul ini, apakah itu nama sesungguhnya dari rasul Bartolomeus, ataukah sekedar dipakai sebagai nama tambahan untuk menunjukkan bahwa ia adalah anak Tolmai. Rasul Yohanes dalam Injilnya tidak mengatakan apa-apa tentang rasul yang disebut Bartolomeus itu. Yohanes hanya menulis tentang seorang yang dinamakan Natanael, sahabat karib Filipus yang kemudian mengikuti Yesus. Atas dasar ini banyak sejarawan dan ahli Kitab Suci menyimpulkan bahwa kedua nama itu, Bartolomeus dan Natanael, menunjukkan pada orang yang sama. Kemungkinan Bartolomeus pun sahabat karib Yohanes.
Dalam Perjanjian Baru, nama Bartolomeus ditemukan pada ketiga Injil Sinoptik, mat. 10:3, Mrk. 3:18, dan Luk. 6:14, serta dalam Kis. 1:13. Ia bukan seorang nelayan seperti empat rasul lainnya, Andreas, Yohanes, Simon, dan Filipus, yang berasal dari Betsaida dan dikenal sebagai nelayan danau Genesareth. Ia seorang petani, karena berasal dari Kana sebuah kampung yang cukup jauh dari danau Genesareth. Lagi pula nama ayahnya Tolmai yang berarti petani. Dua alasan itu diperkuat lagi oleh peristiwa pertemuannya dengan Filipus di kebunnya di bawah pohon ara.
Yohanes dalam Injilnya menggambarkan Bartolomeus sebagai seorang yang jujur dan tulus, bahkan oleh Yesus dia disebut orang Israel sejati, yang kemudian menjadi murid seta Yesus. Pada peristiwa penampakan yesus kepada tujuh orang rasul-Nya di tepi danau Tiberias, Natanael juga menyaksikan peristiwa itu. Pada hari Pentakosta, oleh kekuatan Roh Kudus, Bartolomeus menjadi salah satu pendekar Gereja yang mewartakan Injil ke berbagai tempat.
Eusebius, sejarawan Gereja dari Kaesarea dalam bukunya Historia Ecclesiastica, menceritakan bahwa Bartolomeus menjadi pewarta Injil Kristus di belahan dunia timur. Santo Eusebius, mengisahkan bahwa Pantaenus Aleksandria, ketika mewartakan Injil di India pada awal abad ketiga, menemukan bukti kuat tentang karya misioner rasul Bartolomeus.
Bangsa Armenia menyebut Bartolomeus sebagai rasul mereka. Mereka mengatakan bahwa Bartolomeus sebagai orang yang pertama mempertobatkan mereka hingga ati sebagai martir Kristus di Albanopolis, tepi Laut Kaspia, pada masa pemerintahan Astyages, Raja Armenia. Bartolomeus selain berkarya di Armenia namun juga di Mesopotamia, Mosul, Babilonia, Kaldea, Arab, dan Persia.BD.eLeSHa.


Selasa, 23 Agustus 2016

Kemunafikan

Selasa Biasa Pekan XXI (H)
2 Tes. 2:1-3,13-17
Mzm. 96:10,11-12a,12b-13
Mat. 23:23-26



2 Tes. 2:1-3,13-17

2:1 Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara,
2:2 supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba.
2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga!
2:13 Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai.
2:14 Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita.
2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
2:16 Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita,
2:17 kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang baik.


Mat. 23:23-26

23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
23:24 Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan.
23:25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.
23:26 Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.


Kemunafikan

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan bagaimana kemunafikan itu merajai kehidupan kita. Sering kita mengurus dan memikirkan hal-hal yang kecil namun mengaibakan hal-hal yang besar. Memikirkan dan meramaikan hal yang tidak penting namun melupakan hal yang esensial dan penting. Hal ini sedang menjadi gaya hidup sebagian besar bangsa ini.
Bagaimana orang bisa bermusuhan dan bertikai hanya karena perbedaan hal yang sangat sepele. Berbeda dalam hal-hal yang remeh temeh bisa menjadi perkelahian antarsekolah atau antarkampung. Kemanusiaan kita sering dikalahkan oleh kepenrtingan pilihan parpol misalnya.
Saudara terkasih, Yesus memberikan ilustrasi bagaiamana orang mencuci pinggan dan cawan dengan bersih namun bagian luarnya, sedang bagian dalamnya adalah isinya hasil rampasan. Aspek keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan bukan menjadi bahan pertimbangan, malah mempertimbangkan hal yang remeh temeh.

Apa yang perlu  menjadi prioritas adalah menjaga keadilan. Di mana keadilan bagi semua orang tidak pandang bulu dan kepentingan sendiri. Sering kita memikirkan keakuan dan kelompok. Belas kasihan menjadi barang mahal karena mengatasnamakan pembangunan. Kemanusiaan dikalahkan oleh hukum sebatas prosedural. Bagaimana prosedur sering menjadi panglima, sedang manusia itu disingkirkan. Kesetiaan menjadi barang mahal dan langka karena banyaknya tawaran dunia yang menjanjikan kemewahan dan ketenaran tanpa mau kerja keras dan usaha. Jalan pintas memberikan janji manis namun melupakan kesetiaan. BD.eLeSHa.

Senin, 22 Agustus 2016

Ucapan Celaka

Pw. SP. Maria, Ratu (P)
2 Tes. 1:1-5,11-12
Mzm. 96:1-2a,2b-3,4-5
Mat. 23:13-22



2 Tes. 1:1-5,11-12

1:1 Dari Paulus, Silwanus dan Timotius, kepada jemaat orang-orang Tesalonika di dalam Allah Bapa kita dan di dalam Tuhan Yesus Kristus.
1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
1:3 Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu,
1:4 sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita:
1:5 suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu.
1:11 Karena itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu,
1:12 sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.


Mat. 23:13-22

23:13 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.
23:14 [Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.]
23:15 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.
23:16 Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat.
23:17 Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?
23:18 Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.
23:19 Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu?
23:20 Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya.
23:21 Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang diam di situ.
23:22 Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.


Ucapan Celaka

Saudara terkasih, apa yang kita renungkan hari ini adalah apa yang dikatakan Yesus kepada ahli Taurat dan orang Farisi, namun juga kita murid-Nya. Pengikut-Nya, yang memiliki sikap dan perilaku seperti mereka. Abad pertama memang kaum Yahudi melakukan gerakan misi untuk mempertobatkan orang non Yahudi. Apa yang Yesus lihat adalah bahwa mereka diajak bertobat namun tidak dipelihara, namun malah justru mereka itu menghalangi mereka untuk bisa memasuki pintu itu dengan beban yang mereka terapkan. Aturan-aturan ketat yang mereka buat bukan menambah lebih mudah namun justru susah dan mempersulit umat untuk bisa berbuat lebih jauh.

Apa yang utama sering menjadi yang kesekian, demi apa yang para Farisi dan ahli Taurat tetapkan. Tradisi yang sudah turun temurun, namun melupakan apa yang ada di dalam Taurat sendiri. Saudara terkasih, kita pun sering menghadapi peristiwa tersebut. Membuat kesalehan pribadi namun melupakan yang utama. Apa yang bisa kita lihat fenomena di sekitar kita? Ziarah, novena, itu jauh lebih menarik dan membuat kita malah menomorduakan Ekaristi kudus. Ekaristi sebagai puncak namun malah novena atau ziarahnya yang utama. Menarik lagi ketika wisata jauh lebih banyak waktunya daripada ziarahnya. Yang utama ziarah atau wisata coba? Di lingkungan, biasanya Misa keluarga dengan intensi khusus menarik umat untuk datang, bukan Ekaristinya, namun karena intensinya. Gereja penuh sesak pas masa ujian, datang ke Misa Harian demi intensi ujian, bukan demi Ekaristinya. Kita sering memahami dengan kacamata dan pola pikir keinginan kita lebih dulu. Ini yang perlu kita ubah.BD.eLeSHa.

Minggu, 21 Agustus 2016

Berjuang Masuk ke dalam Pintu yang Sempit

HARI MINGGU BIASA XXI (H)
Yes. 66:18-21
Mzm. 117:1,2
Ibr. 12:5-7,11-13
Luk. 13:22-30



Yes. 66:18-21

66:18 Aku mengenal segala perbuatan dan rancangan mereka, dan Aku datang untuk mengumpulkan segala bangsa dari semua bahasa, dan mereka itu akan datang dan melihat kemuliaan-Ku.
66:19 Aku akan menaruh tanda di tengah-tengah mereka dan akan mengutus dari antara mereka orang-orang yang terluput kepada bangsa-bangsa, yakni Tarsis, Pul dan Lud, ke Mesekh dan Rosh, ke Tubal dan Yawan, ke pulau-pulau yang jauh yang belum pernah mendengar kabar tentang Aku dan yang belum pernah melihat kemuliaan-Ku, supaya mereka memberitakan kemuliaan-Ku di antara bangsa-bangsa.
66:20 Mereka itu akan membawa semua saudaramu dari antara segala bangsa sebagai korban untuk TUHAN di atas kuda dan kereta dan di atas usungan, di atas bagal dan unta betina yang cepat, ke atas gunung-Ku yang kudus, ke Yerusalem, firman TUHAN, sama seperti orang Israel membawa korban dalam wadah yang tahir ke dalam rumah TUHAN.
66:21 Juga dari antara mereka akan Kuambil imam-imam dan orang-orang Lewi, firman TUHAN


Ibr. 12:5-7,11-13

12:5 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
12:6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
12:7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
12:12 Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;
12:13 dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh


Luk. 13:22-30

13:22 Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
13:23 Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
13:24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
13:25 Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang.
13:26 Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.
13:27 Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!
13:28 Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar.
13:29 Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah.
13:30 Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir."



Berjuang Masuk ke dalam Pintu yang Sempit

Saudara terkasih, keselamatan itu seumpama masuk ke dalam pintu yang sempit. Bagaimana hal itu tidak mudah. Meskipun keselamatan itu adalah rahmat, anugerah, dan berkat dari Allah, namun kita juga perlu memperjuangkannya. Pintu yang sesak mau menggambarkan kita perlu melepaskan banyak hal sehingga cukup untuk melalui pintu tersebut.
Apa yang perlu kita lepaskan adalah keinginan kita yang sering dipengaruhi oleh keinginan duniawi ini. soal materi dan harta benda bukan masalah materi, namun sikap kita terhadap materi tersebut. Materi, keinginan, dan kehendak itu tidak salah, namun sikap kita di dalam menghadapinya. Jika kita menomorsatukan, menggunakan segala cara demi materi, demi memperoleh keinginan kita, ini yang salah. Kekayaan itu tidak masalah asal karena kerja keras dan usaha. Kekayaan itu tidak soal, namun bagaimana kita menyikapinya.
Kita tentu tidak mudah melepaskan kebiasaan, kesukaan, dan keinginan kita, bukan apa yang menjadi kehendak Allah. Allah menuntun langkah kita untuk mengikuti keinginan dan kehendak-Nya, dan itu yang akan membawa masuk ke pintu yang sesak.
Jalan Tuhan itu tidak mudah dan orang sering memilih jalan yang mudah, namun mengantar kepada kebinasaan. Jangan kemudian bahwa jalan yang susah itu pasti jalan Tuhan, tidak demikian, bisa saja kita membuat jalan kita susah karena perilaku kita sendiri, karena lebih memilih menjalankan keinginan kita.

Berjalan bersama Tuhan itu semua menjadi mudah, dan tidak ada yang tidak mungkin di dalam DIA. Sering kita khawatir karena apa yang kita pakai adalah pemikiran, logika, jalan pikir kita,  bukan kemampuan Tuhan yang tidak terbatas itu. Kita perlu berubah paradigma kita, di dalam melihat jalan Tuhan. Tuhan bisa melakukan apa saja yang sering bagi kita adalah mustahil.BD.eLeSHa.