Pw.
S Yustinus, Mrt. (M)
2
Tim. 1:1-3,6-12
Mzm.
123:1-2a,2bcd
Mrk.
12:18-27
2
Tim. 1:1-3,6-12
1:1 Dari Paulus, rasul
Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam
Kristus Yesus,
1:2 kepada Timotius, anakku
yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan
Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
1:3 Aku mengucap syukur
kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang
dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku,
baik siang maupun malam.
1:6 Karena itulah
kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh
penumpangan tanganku atasmu.
1:7 Sebab Allah memberikan
kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan,
kasih dan ketertiban.
1:8 Jadi janganlah malu
bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman
karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
1:9 Dialah yang menyelamatkan
kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan
kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah
dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman
1:10 dan yang sekarang
dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil
telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
1:11 Untuk Injil inilah aku
telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru.
1:12 Itulah sebabnya aku
menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku
percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah
dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
Mrk.
12:18-27
12:18 Datanglah kepada Yesus
beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka
bertanya kepada-Nya:
12:19 "Guru, Musa menuliskan
perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati
dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya
harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya
itu.
12:20 Adalah tujuh orang
bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan dan mati dengan tidak
meninggalkan keturunan.
12:21 Lalu yang kedua juga
mengawini dia dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Demikian juga
dengan yang ketiga.
12:22 Dan begitulah
seterusnya, ketujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Dan akhirnya, sesudah
mereka semua, perempuan itu pun mati.
12:23 Pada hari kebangkitan,
bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab
ketujuhnya telah beristerikan dia."
12:24 Jawab Yesus kepada
mereka: "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun
kuasa Allah.
12:25 Sebab apabila orang
bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan
melainkan hidup seperti malaikat di sorga.
12:26 Dan juga tentang
bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam
ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah
Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub?
12:27 Ia bukanlah Allah orang
mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!"
Yustinus
Martir
Saudara terkasih hari ini kita merayakan peringatan
wajib Yustinus Martir. Yustinus lahir dari keluarga di Nabius, Samaria. Sekitar
abad kedua bersamaan dengan meninggalnya Rasul Yohanes. Yustinus mendapat
pendidikan yang baik sejak kecilnya. Ia sangat tertarik dengan filsafat
sebagaimana keinginannya mengetahui mengenai kesejatian hidup dan tentang
Allah. Suatu hari ia berjalan-jalan di pantai, dan berjumpa dengan seorang tua.
Ia banyak bertanya, mengenai berbagai hal, dan orang tua itu menjelaskan
panjang lebar mengenai nabi-nabi Israel, ramalan mengenai Yesus, dan
kekristenan. Yustinus diminta berdoa kepada Allah memohon terang surgawi.
Yustinus selain belajar filsafat ia juga
mempelajari Kitab Suci. Ia banyak menulis mengenai pembelaan ajaran Kristiani
ketia ia sudah dibaptis. Ia diunuh sebagai mrtir di Roma pada sekitar tahun
165. Sebelum dibunuh ia mengajar di alun-alun kota, atau tempat umum lainnya
dengan pakaian seorang filsuf, seperti umumnya saat itu. Ia mengatakan meskipun
umat Kristen dibunuh, diumpankan ke binatangbuas kelaparan, disalibkan,
dibakar, dan dipenggal, namun itu tidak akan membuat mereka gentar dan takut,
apalagi meninggalkan imannya. Akhir hidup Yustinus disesah dan dipenggal.
Saudara terkasih, Kitab Suci hari ini mengajarkan
kepada kita mengenai kebangkitan. Yahudi saat itu ada kelompok yang tidak
mengakui kebangkitan, yaitu kelompok Saduki, yang hari ini dikisahkan datang
untuk mencobai Yesus. Kebangkitan di dunia nanti tidak sama persis sebagaimana
adanya di dunia ini. Pemahaman ini yang perlu dimengerti sehingga tidak malah
menjadi persoalan yang mengganggu iman kita. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar