Selasa, 31 Mei 2016

Maria Mengunjungi Elisabet

Pesta SP Maria Mengunjungi Elisabet (P)
Rm. 12:9-16
Yes. 12:2-3,4bcd, 5-6
Luk. 1:39-56



Rm. 12:9-16

12:9 Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
12:10 Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
12:12 Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
12:13 Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!
12:14 Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!
12:15 Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!
12:16 Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.


Luk. 1:39-56

1:39 Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda.
1:40 Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.
1:41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus,
1:42 lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.
1:43 Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
1:44 Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.
1:45 Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."
1:46 Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan,
1:47 dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
1:48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
1:49 karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.
1:50 Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.
1:51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;
1:52 Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;
1:53 Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
1:54 Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,
1:55 seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."
1:56 Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.


Maria Mengunjungi Elisabet

Saudara terkasih, hari ini Gereja mengajak kita merenungkan salah satu kisah Kanak-Kanak Yesus, di mana salah satunya Maria  yang baru saja mendapatkan khabar suka cita mengunjungi saudaranya, yaitu Elisabet. Perjumpaan saudara yang khas Lukas menerangkan hubungan antara Yohanes Pembaptis dan Yesus.
Perjumpaan ketika Maria masuk ke rumah, kandungan Elisabet melonjak. Sehingga Elisabet mengatakan, “Siapakah aku sehingga ibu Tuhanku datang melawat aku?” Pengakuan yang pertama kali, bukan saat kebangkitan, namun jauh sebelum itu, bahkan masih ada di kandungan. Yesus sebagai Tuhan sejak ada di dalam kandungan Maria.

Bacaan pertama, memberikan kepada kita, bagaimana kita ini diajak untuk hidup di dalam kasih. Bagaimana hidup ini penuh kepura-puraan, namun Yesus menghendaki kita untuk jangan menggunakan hidup demikian. Hidup untuk saling mengasihi, saling mendahului untuk memberi hormat. Lihat apa yang disampaikan Yesus itu hingga hari ini sangat konkret, hidup dipenuhi oleh cita diri dan gila hormat. Diri sendiri sebagai pusat dan orang lain untuk memenuhinya. Bertekun di dalam doa, sabar dalam kesesakan, dan bersukacita di dalam pengharapan. Nasihat luar biasa indah dan pas bagi hidup kita bahkan hari ini. Bagaimana dunia yang seperti bersama kita saksikan ini, jika tidak ada kekuatan dari dalam kita bisa terpisah. Berbahagialah bahwa kita telah diberi peringatan dan perhatian sejak awal mula. Kasih itu segalanya. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar