Senin
Pekan Biasa VII (H)
Yak.
3:13-18
Mzm.
19:8,9,10,15
Mrk.
9:14-29
Yak.
3:13-18
3:13 Siapakah di antara kamu
yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan
perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.
3:14 Jika kamu menaruh
perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan
diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!
3:15 Itu bukanlah hikmat yang
datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan.
3:16 Sebab di mana ada iri
hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam
perbuatan jahat.
3:17 Tetapi hikmat yang dari
atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh
belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.
3:18 Dan buah yang terdiri
dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.
Mrk.
9:14-29
9:14 Ketika Yesus, Petrus,
Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain, mereka melihat orang banyak
mengerumuni murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka.
9:15 Pada waktu orang banyak
itu melihat Yesus, tercenganglah mereka semua dan bergegas menyambut Dia.
9:16 Lalu Yesus bertanya
kepada mereka: "Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?"
9:17 Kata seorang dari orang
banyak itu: "Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh
yang membisukan dia.
9:18 Dan setiap kali roh itu
menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa,
giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada
murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak
dapat."
9:19 Maka kata Yesus kepada
mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus
tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah
anak itu ke mari!"
9:20 Lalu mereka membawanya
kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya,
dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya
berbusa.
9:21 Lalu Yesus bertanya
kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya:
"Sejak masa kecilnya.
9:22 Dan seringkali roh itu
menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu
jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
9:23 Jawab Yesus:
"Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang
percaya!"
9:24 Segera ayah anak itu
berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
9:25 Ketika Yesus melihat
orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras,
kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku
memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"
9:26 Lalu keluarlah roh itu
sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu
kelihatannya seperti orang mati,
sehingga banyak orang yang berkata: "Ia sudah mati."
9:27 Tetapi Yesus memegang
tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri.
9:28 Ketika Yesus sudah di
rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka:
"Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?"
9:29 Jawab-Nya kepada mereka:
"Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa."
Pengusiran
Roh dari Seorang Anak Bisu
Saudara terkasih. Hari pertama usai masa Paskah ini
kita diajak untuk merenungkan mengenai pengusiran roh dari anak bisu. Beberapa hal
yang menarik di sana, ada kualtas kepercayaan, keraguan, dan kebersamaan dengan
Yesus yang berdaya guna, kebingungan para murid, dan bagaimana ada yang tidak
mampu dilakukan oleh murid, dan harus oleh Yesus atau dengan berdoa.
Seorang bapak yang khawatir karena anaknya menjadi
bisu, meminta para murid. Di sana, para murid yang sedang ditinggalkan Yesus
naik ke gunung, ternyata tidak mampu. Ada ketidakpercayaan dari si bapak, juga
murid yang gamang karena tidak ada
Yesus. Teguran Yesus kepada yang tidak percaya membawa kesadaran.
Bapak yang masih juga ragu, mendapatkan teguran itu
menyatakan diri sebagai tidak sempurna di dalam iman kepercayaan, namun ia
tetap memohon kesembuhan itu. Kepercayaan yang dijawab dengan pengusiran roh
jahat itu.
Para murid sempat bingung, bagaimana mereka pun
melakukan itu, dan ternyata tidak bisa. Yesus mengatakan, bahwa ada yang harus
dengan doa. Doa yang mengubah semuanya dari susah menjadi mudah. Melibatkan Tuhan
di dalam seluruh usaha.
Saudara terkasih, sering kita menjadi ragu, lupa
melibatkan Tuhan di dalam doa, dan berupaya sendiri untuk mendapatkan hasil
yang terbaik. Melibatkan Tuhan sehingga Ia mengulurkan tangan dan menyelesaikan
semuannya. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar