Jumat
Biasa Pekan VII (H)
Yak.
5:1-6
Mzm.
103:1-2,3-4,8-9,11-12
Mrk.
10:1-12
Yak.
5:1-6
5:9 Saudara-saudara,
janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan
dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.
5:10 Saudara-saudara,
turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi
nama Tuhan.
5:11 Sesungguhnya kami
menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah
mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya
disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
5:12 Tetapi yang terutama,
saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi
sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah
kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman.
5:13 Kalau ada seorang di
antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang
bergembira baiklah ia menyanyi!
5:14 Kalau ada seorang di
antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka
mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.
Mrk.
10:1-12
10:1 Dari situ Yesus
berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang sungai Yordan dan di situ pun
orang banyak datang mengerumuni Dia; dan seperti biasa Ia mengajar mereka pula.
10:2 Maka datanglah
orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya:
"Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?"
10:3 Tetapi jawab-Nya kepada
mereka: "Apa perintah Musa kepada kamu?"
10:4 Jawab mereka: "Musa
memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai."
10:5 Lalu kata Yesus kepada
mereka: "Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah
ini untuk kamu.
10:6 Sebab pada awal dunia, Allah
menjadikan mereka laki-laki dan perempuan,
10:7 sebab itu laki-laki akan
meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya,
10:8 sehingga keduanya itu
menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu.
10:9 Karena itu, apa yang
telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
10:10 Ketika mereka sudah di
rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu.
10:11 Lalu kata-Nya kepada
mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan
lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu.
10:12 Dan jika si isteri
menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."
Perceraian
Saudara terkasih, kali ini orang-orang Farisi
mencobai Yesus mengenai perceraian. Persoalan perceriaan membawa Yohanes
Pembaptis kepada kematian. Mereka tidak berbicara mengenai penafsiran, namun mengajak
masuk pada kasus pernikahan dan perceraian Herodes Antipas. Mereka hendak
menjebak Yesus dengan kasus yang sama.
Yesus yang tahu keinginan mereka mengajak mereka
bukan soal penafsiran, namun soal perintah Musa. Yesus mengatakan bahw Musa
mengatakan boleh soal cerai karena mereka yang tegar tengukuk bukan karena Musa
mengizinkan perceraian. Apa yang Yesus sampaikan bahwa Musa bukan mengizinkan
perceraian, namun menjamin status dan keberadaan perempuan agar tidak
diperlakukan semena-mena.
Soal pernikahan Yesus mengatakan tidak boleh
diceraikan karena mereka telah disatukan oleh Allah. Mereka bukan lagi dua
namun satu, di dalam kesatuan suami istri. Ini adalah hal yang baru di mana
bahwa Tuhan tidak menghendaki adanya perceraian, sebuah pernikahan yang
dipersatukan Allah, bukan semata keinginan dan kehendak Allah, mereka tidak
bisa diceriakan oleh apapun, selain oleh kehendak Allah di dalam kematian. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar