Jumat, 20 Mei 2016

Perceraian

Jumat Biasa Pekan VII (H)
Yak. 5:1-6
Mzm. 103:1-2,3-4,8-9,11-12
Mrk. 10:1-12



Yak. 5:1-6

5:9 Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.
5:10 Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
5:11 Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
5:12 Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman.
5:13 Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi!
5:14 Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.
                                                                                    
Mrk. 10:1-12

10:1 Dari situ Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang sungai Yordan dan di situ pun orang banyak datang mengerumuni Dia; dan seperti biasa Ia mengajar mereka pula.
10:2 Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?"
10:3 Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Apa perintah Musa kepada kamu?"
10:4 Jawab mereka: "Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai."
10:5 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu.
10:6 Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan,
10:7 sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya,
10:8 sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu.
10:9 Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
10:10 Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu.
10:11 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu.
10:12 Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."



Perceraian

Saudara terkasih, kali ini orang-orang Farisi mencobai Yesus mengenai perceraian. Persoalan perceriaan membawa Yohanes Pembaptis kepada kematian. Mereka tidak berbicara mengenai penafsiran, namun mengajak masuk pada kasus pernikahan dan perceraian Herodes Antipas. Mereka hendak menjebak Yesus dengan kasus yang sama.
Yesus yang tahu keinginan mereka mengajak mereka bukan soal penafsiran, namun soal perintah Musa. Yesus mengatakan bahw Musa mengatakan boleh soal cerai karena mereka yang tegar tengukuk bukan karena Musa mengizinkan perceraian. Apa yang Yesus sampaikan bahwa Musa bukan mengizinkan perceraian, namun menjamin status dan keberadaan perempuan agar tidak diperlakukan semena-mena.

Soal pernikahan Yesus mengatakan tidak boleh diceraikan karena mereka telah disatukan oleh Allah. Mereka bukan lagi dua namun satu, di dalam kesatuan suami istri. Ini adalah hal yang baru di mana bahwa Tuhan tidak menghendaki adanya perceraian, sebuah pernikahan yang dipersatukan Allah, bukan semata keinginan dan kehendak Allah, mereka tidak bisa diceriakan oleh apapun, selain oleh kehendak Allah di dalam kematian. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar