Rabu, 18 Mei 2016

Seorang yang Bukan Murid Yesus Mengusir Setan

Rabu Biasa Pekan VII (P)
Yak. 3:13-17
Mzm. 49:2-3,6-7,8-10,11
Mrk. 9:38-40


Yak. 3:13-17

4:13 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung",
4:14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
4:15 Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."
4:16 Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.
4:17 Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.

Mrk. 9:38-40

9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita."
9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.
9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.



Seorang yang Bukan Murid Yesus Mengusir Setan

Saudara terkasih, kita hari ini diajak merenungkan bagaimana para muridpun bisa salah mengerti. Bisa saja mereka merasa malu, iri, atau apalagi namanya kalau menyaksikan orang yang bukan murid Yesus mampu mengusir setan. Mereka mencegah apa yang dilakukan, sikap egoisme juga bisa, merasa mendapat hak lebih karena murid Yesus. Apalagi mereka merasa mendapat teguran yang meskipun tidak dinyatakan secara langsung bahwa mereka kurang percaya dan kurang berdoa.
Apa yang dilakukan orang itu, karena membuat mukjizat, tidak akan mungkin sekaligus menghujat Yesus dalam waktu yang sama. Apa artinya bahwa melakukan kebaikan tidak akan sekaligus melakukan kejahatan.
Kita dapat belajar, bagaimana perasaan para murid yang merasa malu dan melakukan tindakan tidak semestinya. Sikap kritis mereka menjadi tidak baik karena melakukan hal yang justru kontraproduksi. Mencegah mukjizat hanya karena bukan murid Yesus.

Bacaan Pertama mengajak kita untuk melibatkan Tuhan di dalam seluruh rencana dan apa yang ingin dilakukan. Membawa seluruh rencana itu di dalam Tuhan agar tidak menjadi congkak, sombong, dan bisa rendah  hati. Kedua, jika tahu ada kesalahan namun tidak melakukan, kita melakukan hal yang berdosa. Apa yang merusak dunia itu bukan hanya karena perbuatan orang jahat, namun orang baik yang tidak melakukan apapun di dalam keadaan yang harusnya ia perbuat. Apalagi jika mencegah orang lain berbuat baik. Pernyataan Yakobus ini sangat tepat dengan apa yang dinyatakan Yesus, bahwa orang yang mau mengusir setan di dalam nama Tuhan itu bukan kejahatan, justr kebaikan, mengapa harus dihentikan? Jangan sampai kita malah menghentikan kebaikan dan mewartakan kejahatan. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar