Rabu
Biasa Pekan VII (P)
Yak.
3:13-17
Mzm.
49:2-3,6-7,8-10,11
Mrk.
9:38-40
Yak.
3:13-17
4:13 Jadi sekarang, hai kamu
yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana
kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung",
4:14 sedang kamu tidak tahu
apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap
yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
4:15 Sebenarnya kamu harus
berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan
itu."
4:16 Tetapi sekarang kamu
memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah
salah.
4:17 Jadi jika seorang tahu
bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.
Mrk.
9:38-40
9:38 Kata Yohanes kepada
Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan
demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita."
9:39 Tetapi kata Yesus:
"Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan
mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.
9:40 Barangsiapa tidak
melawan kita, ia ada di pihak kita.
Seorang
yang Bukan Murid Yesus Mengusir Setan
Saudara terkasih, kita hari ini diajak merenungkan
bagaimana para muridpun bisa salah mengerti. Bisa saja mereka merasa malu, iri,
atau apalagi namanya kalau menyaksikan orang yang bukan murid Yesus mampu
mengusir setan. Mereka mencegah apa yang dilakukan, sikap egoisme juga bisa,
merasa mendapat hak lebih karena murid Yesus. Apalagi mereka merasa mendapat
teguran yang meskipun tidak dinyatakan secara langsung bahwa mereka kurang
percaya dan kurang berdoa.
Apa yang dilakukan orang itu, karena membuat
mukjizat, tidak akan mungkin sekaligus menghujat Yesus dalam waktu yang sama. Apa
artinya bahwa melakukan kebaikan tidak akan sekaligus melakukan kejahatan.
Kita dapat belajar, bagaimana perasaan para murid
yang merasa malu dan melakukan tindakan tidak semestinya. Sikap kritis mereka
menjadi tidak baik karena melakukan hal yang justru kontraproduksi. Mencegah mukjizat
hanya karena bukan murid Yesus.
Bacaan Pertama mengajak kita untuk melibatkan Tuhan
di dalam seluruh rencana dan apa yang ingin dilakukan. Membawa seluruh rencana
itu di dalam Tuhan agar tidak menjadi congkak, sombong, dan bisa rendah hati. Kedua, jika tahu ada kesalahan namun
tidak melakukan, kita melakukan hal yang berdosa. Apa yang merusak dunia itu
bukan hanya karena perbuatan orang jahat, namun orang baik yang tidak melakukan
apapun di dalam keadaan yang harusnya ia perbuat. Apalagi jika mencegah orang
lain berbuat baik. Pernyataan Yakobus ini sangat tepat dengan apa yang
dinyatakan Yesus, bahwa orang yang mau mengusir setan di dalam nama Tuhan itu
bukan kejahatan, justr kebaikan, mengapa harus dihentikan? Jangan sampai kita
malah menghentikan kebaikan dan mewartakan kejahatan. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar