Senin
Biasa Pekan VII (H)
1
Ptr. 1:3-9
Mzm.
111:1-2,5-6,9,10c
Mrk.
10:17-27
1
Ptr. 1:3-9
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa
Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan
kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada
suatu hidup yang penuh pengharapan,
1:4 untuk menerima suatu
bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat
layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
1:5 Yaitu kamu, yang
dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan
keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
1:6 Bergembiralah akan hal
itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai
pencobaan.
1:7 Maksud semuanya itu ialah
untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada
emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh
puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan
diri-Nya.
1:8 Sekalipun kamu belum
pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia,
sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang
mulia dan yang tidak terkatakan,
1:9 karena kamu telah
mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.
Mrk.
10:17-27
10:17 Pada waktu Yesus
berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari
mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang
baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
10:18 Jawab Yesus:
"Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada
Allah saja.
10:19 Engkau tentu mengetahui
segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan
mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan
ibumu!"
10:20 Lalu kata orang itu
kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."
10:21 Tetapi Yesus memandang
dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi
kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada
orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah
ke mari dan ikutlah Aku."
10:22 Mendengar perkataan itu
ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.
10:23 Lalu Yesus memandang
murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah
sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah."
10:24 Murid-murid-Nya
tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi:
"Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah.
10:25 Lebih mudah seekor unta
melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan
Allah."
10:26 Mereka makin gempar dan
berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat
diselamatkan?"
10:27 Yesus memandang mereka
dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian
bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."
Orang
Kaya Sukar Masuk Kerajaan Allah
Saudara terkasih, kemarin Yesus menerangkan
kerajaan Allah dengan menggunakan anak-anak sebagai sarana pengajaran. Hari ini
ada orang dewasa yang datang kepada-Nya. Kedatangan yang dilakukan dengan
bergembira dan bahkan bertelut di hadapan Tuhan. Ia mengatakan sudah melakukan
semua perintah agama dengan baik. Yesus hanya minta satu, yaitu menjual
seluruh hartanya dan membagikannya bagi
orang miskin. Ia pergi dengan sedih.
Orang yang datang ini bukan orang sembarangan. Ia datang
bukan untuk mendapatkan pujian atau pengakuan di hadapan banyak orang. Orang yang
merindukan hidup abadi. Pertanyaan yang diajukan juga menujukkan bahw ia ini
saleh.
Saudara terkasih, ia bertanya soal bagaimana ia
memperoleh hidup kekal, ia menyatakan sudah melakukan banyak hal, ingat budaya
Yahudi memahami bahwa hidup kekal itu karena jerih payah, usaha, dan ketaatan
menjalankan kebaikan dan olah usaha manusia. Hidup kekal bisa diperoleh dengan
upaya mansuiawi dengan hidup baik. Dalam arti tertentu ia merasa pasti
mendapatkan hidup kekal, namun ia masih bertanya kepada Yesus.
Pandangan Yesus berbeda dengan konsep yang diyakini
orang kaya ini. Pengajaran Yesus mengajak bahwa hidup kekal itu pertama-tama
adalah anugerah. Hidup kekal bukan atas usaha atau kerja manusiawi dan hak yang
harus diberikan. Apa yang perlu dilakukan orang itu adalah untuk pasrah. Pasrah
merupakan salah satu ciri pemuridan Yesus. Serah diri dengan menjual hartanya
dan mengikuti Yesus. Ia merasa berat dan akhirnya sedihlah ia.
Yesus kemudian melanjutkan kepada murid-Nya bahwa
masuk kerajaan Allah itu sulit, bahkan lebih mudah seekor unta masuk lubang
jarum dari pada orang kaya masuk ke sana. Sangat susah dalam pandangan para
murid.
Melihat para murid gelisah dan merasa mustahil
masuk kerajaan Allah, Yesus melanjutkan, bahwa apa yang mustahil bagi manusia
itu mungkin bagi Allah. Apa yang tidak mungkin itu karena usaha manusia saja,
padahal itu adalah anugerah Allah semata. Ketika Allah menghendaki semua adalah
mungkin. Berkat itu dari Allah. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar