Jumat
Biasa Pekan VIII (H)
1
Ptr. 4:7-13
Mzm.
96:10, 11-12,13
Mrk.
11:11-26
1
Ptr. 4:7-13
4:7 Kesudahan segala sesuatu
sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat
berdoa.
4:8 Tetapi yang terutama:
kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak
sekali dosa.
4:9 Berilah tumpangan seorang
akan yang lain dengan tidak bersungut-sungut.
4:10 Layanilah seorang akan
yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai
pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
4:11 Jika ada orang yang berbicara,
baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada
orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan
Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah
yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
4:12 Saudara-saudara yang
kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu
sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya,
bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus,
supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan
kemuliaan-Nya.
Mrk.
11:11-26
11:11 Sesampainya di
Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah. Di sana Ia meninjau semuanya, tetapi sebab hari
sudah hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua belas murid-Nya.
11:12 Keesokan harinya
sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa
lapar.
11:13 Dan dari jauh Ia
melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau
Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak
mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.
11:14 Maka kata-Nya kepada
pohon itu: "Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!" Dan
murid-murid-Nya pun mendengarnya.
11:15 Lalu tibalah Yesus dan
murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia
mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar
uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,
11:16 dan Ia tidak
memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah.
11:17 Lalu Ia mengajar
mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa
bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!"
11:18 Imam-imam kepala dan
ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu, dan mereka berusaha untuk
membinasakan Dia, sebab mereka takut kepada-Nya, melihat seluruh orang banyak
takjub akan pengajaran-Nya.
11:19 Menjelang malam mereka
keluar lagi dari kota.
11:20 Pagi-pagi ketika Yesus
dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke
akar-akarnya.
11:21 Maka teringatlah Petrus
akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: "Rabi,
lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering."
11:22 Yesus menjawab mereka:
"Percayalah kepada Allah!
11:23 Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan
tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa
apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.
11:24 Karena itu Aku berkata
kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah
menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
11:25 Dan jika kamu berdiri
untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu
terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni
kesalahan-kesalahanmu."
11:26 [Tetapi jika kamu tidak
mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni
kesalahan-kesalahanmu.]
Yesus
Mengutuk Pohon Ara
Saudara terkasih, apakah Yesus mengutuk pohon ara
karena lapar? Jika demikian, apa artinya dengan pengajaran-Nya selama ini? Jelas tidak pantas bagaimana
mengajarkan kasih hanya karena lapar bisa mengutuk pohon ara, lebih parah lagi,
bukan waktu atau musim berbuah.
Jauh lebih tepat itu adalah bahasa simbolik, di
mana pohon ara adalah bangsa Yahudi yang berdaun lebat namun tidak menghasilkan
buah. Hanya nabi yang menggunakan bahasa kiasan dan simbolis. Bagaimana pohon
ara dalam Perjanjian Lama dan pengajaran para nabi (Yer. 8,13,29,17; Hos.
9,10,16 dlsb). Diperjelas dengan pembersihan Bait Allah di mana Bait Allah yang
dibangun dengan megah dan mahal namun tidak membuahkan hasil.
Sarang penyamun sebagaimana kata-kata Yesus
mengambil dari kisah lama dari Nabi Yeremia 7:11, di mana Bait Allah, tempat
berdoa malahan dipakai untuk jual beli. Di sana tentunya bukan jual beli dengan
konsep yang sewajarnya, namun ada penipuan, copet, penyamun, dan kekerasan
dalam arti memaksakan kehendak, malak dan sejenisnya. Yesus membersihkan hal
ini. Bagaimana Bait Allah seharusnya menjadi tempat yang selayaknya untuk
berdoa dan mengajarkan sabda Allah.
Saudara terkasih, Tuhan telah memberikan kepada
kita begitu melimpah dengan berkat, bagaimana kita memanfaatkan berkat kita
itu? Talenta yang kita terima hanya didiamkan saja atau menghasilkan buah? Mengikatkan
diri kepada-Nya, tentu kita akan berbuah dan buah itu melimpah. Semua ada di
tangan kita, mau berbuah atau malah kering? Tuhan sudah membekali kita. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar