Minggu, 08 Mei 2016

Hari Minggu Komunikasi Sedunia

HARI MINGGU PASKAH VII (P)
Kis. 7:55-60
Mzm. 97:1,2b,6,7c,9
Why. 12-14,16-17,20
Yoh. 17:20-26


Kis. 7:55-60

7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.
7:56 Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah."
7:57 Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia.
7:58 Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.
7:59 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.


Why. 12-14,16-17,20

22:12 "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.
22:13 Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir."
22:14 Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.
22:16 "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang."
22:17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-Cuma.
22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus


Yoh. 17:20-26

17:20 Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
17:21 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
17:22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
17:23 Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
17:24 Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
17:25 Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku;
17:26 dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.






Hari Minggu Komunikasi Sedunia

Saudara terkasih, hari ini Gereja mengajak kita untuk merayakan Hari Minggu Komunikasi Sedunia, Bapa Suci menawarkan kepada kita untuk merenungkan Perjumpaan yang Membebaskan. Dunia modern ini perjumpaan sangat banyak terhalang dan juga terbantu, media komunikasi dan sosial bisa menjembatani jarak dan waktu, namun bisa juga menjadi karang penghalang. Perjumpaan bukan hanya ini, namun yang bisa memerdekakan atau membebaskan.
Perjumpaan yang membebaskan sebagaimana Yesus yang membebaskan para murid dan kita hingga hari ini. apapun yang dilakukan Tuhan itu sungguh membawa kita kepada kebebasan. Apakah yang bisa kita lakukan? Menjaga jarak atau malah memisahkan diri?
Pilihan dari kita mau bersama dunia atau menolak dunia, namun tentu kita tidak akan melawan dunia dan memisahkan diri di sana. Kualitas diri dan perjumpaan yang memerdekakan adalah kualitas. Bagaimana kita mengasihi keluarga kita, pasangan, anak, atau kerabat, sahabat, dan dunia kita, apakah bersyarat dan ketika baik dan menyenangkan saja? Cinta tak bersyarat yang bisa membebaskan. Dunia penuh syarat dan kita diajak untuk mengurangi itu, atau menghilangkannya jika memang mampu. Usaha terus menerus untuk memberikan cinta tanpa pamrih dan syarat. Apakah itu bisa? Bisa dan pasti bisa sudah bisa dibuktikan oleh Tuhan Yesus.BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar