HARI
MINGGU BIASA PEKAN XIII (H)
1
Raj. 19:16b,19-21
Mzm.
16:1-2a,5,7,8,9-10,11
Gal.
5:1,13-18
Luk.
9:51-62
1
Raj. 19:16b,19-21
19:16 Juga Yehu, cucu Nimsi,
haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari
Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.
19:19 Setelah Elia pergi dari
sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas
pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu
dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya.
19:20 Lalu Elisa meninggalkan
lembu itu dan berlari mengikuti Elia, katanya: "Biarkanlah aku mencium
ayahku dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau." Jawabnya
kepadanya: "Baiklah, pulang dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat
kepadamu."
19:21 Lalu berbaliklah ia
dari pada Elia, ia mengambil pasangan lembu itu, menyembelihnya dan memasak
dagingnya dengan bajak lembu itu sebagai kayu api; ia memberikan daging itu
kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka. Sesudah itu bersiaplah ia,
lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.
Gal.
5:1,13-18
5:1 Supaya kita
sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah
teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
5:13 Saudara-saudara, memang
kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan
kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan
layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
5:14 Sebab seluruh hukum
Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri!"
5:15 Tetapi jikalau kamu
saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling
membinasakan.
5:16 Maksudku ialah: hiduplah
oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
5:17 Sebab keinginan daging
berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan
daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak
melakukan apa yang kamu kehendaki.
5:18 Akan tetapi jikalau kamu
memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
Luk.
9:51-62
9:51 Ketika hampir genap
waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke
Yerusalem,
9:52 dan Ia mengirim beberapa
utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria
untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya.
9:53 Tetapi orang-orang
Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.
9:54 Ketika dua murid-Nya,
yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: "Tuhan, apakah
Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan
mereka?"
9:55 Akan tetapi Ia berpaling
dan menegor mereka.
9:56 Lalu mereka pergi ke
desa yang lain.
9:57 Ketika Yesus dan
murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah
jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau
pergi."
9:58 Yesus berkata kepadanya:
"Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia
tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
9:59 Lalu Ia berkata kepada
seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata:
"Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."
9:60 Tetapi Yesus berkata
kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau,
pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
9:61 Dan seorang lain lagi
berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan
dahulu dengan keluargaku."
9:62 Tetapi Yesus berkata:
"Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak
layak untuk Kerajaan Allah.
Keselamatan
dan Panggilan
Saudara terkasih, apa yang Gereja sajikan hari ini
hendak mengajak kita untuk merenungkan
mengenai keselamatan dan mengenai panggilan Allah. Keduanya mengenai kehendak
untuk bersegera, bergegas-gegas, dan tidak menunda-nunda. Kita sering merasa
bahwa kalau meminta pihak lain menunggu itu biasa, dan jika diminta menunggu
tidak mau sabar dan merasa tidak sabar.
Tuhan tidak menghendaki kita demikian.Kkita sering
menunda, nanti saja, dan ah kalau pas lega saja mau bertindak baik dan beribadat.
Nanti kalau sudah pensiun baru aktif di lingkungan dan sejenisnya. Tuhan mengharapkan
kita meninggalkan sikap demikian.
Panggilan Tuhan dalam segala caranya, baik untuk
menjadi abdi-Nya, murid-Nya, atau menjadi apapun itu harus secepatnya. Tidak menunda
dengan banyak alasan dan kadang alasan itu malah menduakan Tuhan. Tuhan harus
nomor satu, yang terdepan, dan menjadi yang utama. Bagaimana kita harus
meninggalkan keluarga. Soal orang mati, berarti sudah tidak bisa berbuat,
apakah kita juga masuk pada keadaan sudah tidak bisa berbuat apa-ap itu? Tuhan
menghendaki kita untuk mengikuti dan menjalani kehendak Tuhan bersamaan dengan
tugas kita sebagai bagian dunia dan sosial. Tuhan bukan hendak menyingkirkan
kita dari tanggung jawab kita, namun bagaimana menjalankan tugas perutusan di
dunia ini sekaligus dengan melakukan kehendak Tuhan. Integrasi panggilan dan
perutusan-Nya.
Keselamatan itu berkat dari Allah untuk seluruh
orang, tanpa kecuali, namun ada tanggapan dari kita yang sepadan dengan
kehendak Allah. Menjawab panggilan-Nya dengan bergegas dan bersegera. Kesempatan
itu ada namun tentu berbeda. Sikap fokus dan orientasi. Tidak mendua dan
apalagi menomorduakan Tuhan Allah di dalam hidup kita. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar