Senin, 27 Juni 2016

Keselamatan dan Panggilan

HARI MINGGU BIASA PEKAN XIII (H)
1 Raj. 19:16b,19-21
Mzm. 16:1-2a,5,7,8,9-10,11
Gal. 5:1,13-18
Luk. 9:51-62


1 Raj. 19:16b,19-21

19:16 Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.
19:19 Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya.
19:20 Lalu Elisa meninggalkan lembu itu dan berlari mengikuti Elia, katanya: "Biarkanlah aku mencium ayahku dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau." Jawabnya kepadanya: "Baiklah, pulang dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu."
19:21 Lalu berbaliklah ia dari pada Elia, ia mengambil pasangan lembu itu, menyembelihnya dan memasak dagingnya dengan bajak lembu itu sebagai kayu api; ia memberikan daging itu kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka. Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.


Gal. 5:1,13-18

5:1 Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
5:14 Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!"
5:15 Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan.
5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
5:18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.


Luk. 9:51-62

9:51 Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem,
9:52 dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya.
9:53 Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.
9:54 Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?"
9:55 Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka.
9:56 Lalu mereka pergi ke desa yang lain.
9:57 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
9:58 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
9:59 Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."
9:60 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
9:61 Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
9:62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.




Keselamatan dan Panggilan

Saudara terkasih, apa yang Gereja sajikan hari ini hendak mengajak  kita untuk merenungkan mengenai keselamatan dan mengenai panggilan Allah. Keduanya mengenai kehendak untuk bersegera, bergegas-gegas, dan tidak menunda-nunda. Kita sering merasa bahwa kalau meminta pihak lain menunggu itu biasa, dan jika diminta menunggu tidak mau sabar dan merasa tidak sabar.
Tuhan tidak menghendaki kita demikian.Kkita sering menunda, nanti saja, dan ah kalau pas lega saja mau bertindak baik dan beribadat. Nanti kalau sudah pensiun baru aktif di lingkungan dan sejenisnya. Tuhan mengharapkan kita meninggalkan sikap demikian.
Panggilan Tuhan dalam segala caranya, baik untuk menjadi abdi-Nya, murid-Nya, atau menjadi apapun itu harus secepatnya. Tidak menunda dengan banyak alasan dan kadang alasan itu malah menduakan Tuhan. Tuhan harus nomor satu, yang terdepan, dan menjadi yang utama. Bagaimana kita harus meninggalkan keluarga. Soal orang mati, berarti sudah tidak bisa berbuat, apakah kita juga masuk pada keadaan sudah tidak bisa berbuat apa-ap itu? Tuhan menghendaki kita untuk mengikuti dan menjalani kehendak Tuhan bersamaan dengan tugas kita sebagai bagian dunia dan sosial. Tuhan bukan hendak menyingkirkan kita dari tanggung jawab kita, namun bagaimana menjalankan tugas perutusan di dunia ini sekaligus dengan melakukan kehendak Tuhan. Integrasi panggilan dan perutusan-Nya.

Keselamatan itu berkat dari Allah untuk seluruh orang, tanpa kecuali, namun ada tanggapan dari kita yang sepadan dengan kehendak Allah. Menjawab panggilan-Nya dengan bergegas dan bersegera. Kesempatan itu ada namun tentu berbeda. Sikap fokus dan orientasi. Tidak mendua dan apalagi menomorduakan Tuhan Allah di dalam hidup kita. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar