Kamis, 02 Juni 2016

Hukum yang Terutama

Kamis Biasa Pekan IX (H)
2 Tim. 2:8-15
Mzm. 25:4b-5ab,8-9,10,14
Mrk. 12:28b-34



2 Tim. 2:8-15

2:8 Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku.
2:9 Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu.
2:10 Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal.
2:11 Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia;
2:12 jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita;
2:13 jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."
2:14 Ingatkanlah dan pesankanlah semuanya itu dengan sungguh-sungguh kepada mereka di hadapan Allah, agar jangan mereka bersilat kata, karena hal itu sama sekali tidak berguna, malah mengacaukan orang yang mendengarnya.
2:15 Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.



Mrk. 12:28b-34

12;28b "Hukum manakah yang paling utama?"
12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.



Hukum yang Terutama

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan hukum yang terutama. Ahli Taurat yang mendengar jawaban Yesus sangat tepat berhadapan dengan orang Saduki, ia datang bukan untuk menjebak. Ia bertanya untuk mencari kejelasan. Biasa dalam kehidupan Yahudi saat itu memperbandingkan antara yang lebih besar dan kecil, antara yang berat dan ringan.
Yesus mengajar dengan baik bukan mana yang lebih besar atau kecil, namun justru mana yang mendasar. Kutipan dari Kitab Ulangan, di mana Allah adalah segalanya. Yesus juga mengutip dari Kitab Imamat, di mana manusia harus mengasihi sesama manusia sebagaimana diri sendiri.
Saudara terkasih, Yesus tidak hanya menjaskan hukum yang pertama sebagaimana yang ditanyakan ahli Taurat, Ia meneruskan dengan hukum yang kedua. Di dalam Injil Markus tidak ada penjelasan mengenai kaitan antara hukum pertama dan kedua, namun maksud Yesus tetap saja bahwa keduanya saling berkaitan.
Dialog antara keterbukaan akan iman dan budi dari Ahli Taurat dan Yesus. Ahli Taurat itu dengan mudah paham akan pengajaran Yesus bahwa hukum itu lebih utama daripada korban bakaran dan persembahan. Yesus memberikan jawaban dengan bahwa ia tidak jauh dari Kerajaan Allah. Apa yang menjadi dialog itu membuat orang yang mau menjebak Yesus diam dan tidak lagi melangkah lebih jauh.
Saudara terkasih, apa yang Yesus ajarkan adalah keberanian di dalam membela kebenaran, meskipun ada di tengah-tengah orang yang mau menjebak-Nya. Yesus tetap gigih dengan apa yang harus Ia katakan dan ajarkan, tanpa takut dengan apapun juga. Itu semua adalah kualitas Pribadi Yesus  yang tidak bisa dikendalikan dari desakan dan tekanan dari luar Diri-Nya. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar