Senin, 27 Juni 2016

Mengikuti Yesus

Senin Biasa Pekan XIII (H)
Am. 2:6-10, 13-16
Mzm. 50:16bc-17,18-19,20-21,22-23
Mat. 8:18-22


Am. 2:6-10, 13-16

2:6 Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.
2:7 Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya,
2:8 sambil menjaga jalan keadilan, dan memelihara jalan orang-orang-Nya yang setia.
2:9 Maka engkau akan mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik.
2:10 Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu.
2:13 dari mereka yang meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang gelap;
2:14 yang bersukacita melakukan kejahatan, bersorak-sorak karena tipu muslihat yang jahat,
2:15 yang berliku-liku jalannya dan yang sesat perilakunya;
2:16 supaya engkau terlepas dari perempuan jalang, dari perempuan yang asing, yang licin perkataannya,

Mat. 8:18-22

8:18 Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang.
8:19 Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
8:20 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
8:21 Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: "Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku."
8:22 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka."


Mengikuti Yesus

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan bagaimana mengikuti Yesus. Ada dua tokoh sebagai contoh, di mana ada orang yang datang sendiri untuk ikut Yesus padahal ia adalah ahli Taurat. Rupanya ia terpesona akan Yesus. Sikap yang lain adalah murid yang mau pergi dulu untuk mwnguburkan orang tuanya, konteks budaya kala itu yang mengutama penguburan orang tua.
Ada dua peristiwa, dua penggambaran pemuridan, dan dua syarat yang dituntut untuk mengikuti Yesus. Pertama soal mengikuti Yesus, menjadi murid-Nya, itu bukan jaminan akan kemapanan dan kenyamanan hidup. penggambaran oleh kata-kata Yesus di mana serigala  mempunyai liang dan burung memiliki sarang, namun tidak demikian dengan Anak Manusia, Yesus yang tempat untuk menempatkan kepala saja tidak punya. Gambaran ekstrem bahwa mengikuti, jadi murid-Nya, dan mengabdi-Nya bukan untuk mencari ketenaran, nama diri, dan kemapanan untuk hidup apalagi di dunia ini.
Sikap kedua mengenai totalitas pemuridan. Menjadi murid tidak bisa setengah-setengah, hanya demi Tuhan yang penting dan utama. Sikap sosial bukan memisahkan akan panggilan Tuhan namun bagaimana jika tanggung jawab sosial itu terintegrasi dengan jalan pengabdian kepada Tuhan. Tuhan bukan mau memisah-misahkan namun menyatukan.

Bapa Paus Fransiskus menyatakan umat Kristiani itu membuka sekat dan membangun jembatan bukan malah memisahkan dan membuat tembok tinggi. Kesatuan satu dengan yang lain, saling menghormati dan memberikan diri sebagai sarana mengasihi Tuhan dan sesama. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar