Sabtu, 25 Juni 2016

Penyembuhan Seorang Hamba Perwira

Sabtu Biasa Pekan XII (H)
Rat. 2:2,10-14,18-19
Mzm. 74:1-2,3-5a,5b-7,20-21
Mat. 8:5-17


Rat. 2:2,10-14,18-19

2:2 Tanpa belas kasihan Tuhan memusnahkan segala ladang Yakub. Ia menghancurkan dalam amarah-Nya benteng-benteng puteri Yehuda. Ia mencampakkan ke bumi dan mencemarkan kerajaan dan pemimpin-pemimpinnya
2:10 Duduklah tertegun di tanah para tua-tua puteri Sion; mereka menabur abu di atas kepala, dan mengenakan kain kabung. Dara-dara Yerusalem menundukkan kepalanya ke tanah.
2:11 Mataku kusam dengan air mata, remuk redam hatiku; hancur habis hatiku karena keruntuhan puteri bangsaku, sebab jatuh pingsan kanak-kanak dan bayi di lapangan-lapangan kota.
2:12 Kepada ibunya mereka bertanya: "Mana roti dan anggur?", sedang mereka jatuh pingsan seperti orang yang gugur di lapangan-lapangan kota, ketika menghembuskan nafas di pangkuan ibunya.
2:13 Apa yang dapat kunyatakan kepadamu, dengan apa aku dapat menyamakan engkau, ya puteri Yerusalem? Dengan apa aku dapat membandingkan engkau untuk dihibur, ya dara, puteri Sion? Karena luas bagaikan laut reruntuhanmu; siapa yang akan memulihkan engkau?
2:14 Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu, guna memulihkan engkau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan
2:18 Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai, puteri Sion, cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam; janganlah kauberikan dirimu istirahat, janganlah matamu tenang!
2:19 Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan karena lapar di ujung-ujung jalan.


Mat. 8:5-17

8:5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:
8:6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
8:7 Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."
8:8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
8:9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.
8:11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
8:12 sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
8:13 Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.
8:14 Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam.
8:15 Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Ia pun bangunlah dan melayani Dia.
8:16 Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit.
8:17 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."



Penyembuhan Seorang Hamba Perwira

Saudara terkasih, apa yang disajikan dalam kisah hari ini mengajak kita untuk semakin rendah hati. Kerendahhatian yang disajikan seorang perwira. Pertama, ia seorang perwira namun mau mencari Penyembuh untuk hambanya, bukan menyuruh pegawai atau hambanya yang lain. Kedua, ia tidak mau merepotkan Tuhan, ia juga merasa tidak pantas karena kedudukan Tuhan yang demikian besar. Sikap tahu diri dan sikap yang tepat, tidak gila kuasa dan memaksakan kehendak. Ketiga, ia menyatakan dengan terbuka soal kualitas dan kuasa Yesus.
Itu sisi satu soal perwira atau kemanusiaan. Soal yang juah lebih penting mengenai peran Yesus. Bagaimana Yesus berkarya juga bagi bangsa lain. Tidak hanya untuk bangsa-Nya sendiri di Israel. Yesus menjawab iman perwira itu dengan perkataan, bukan soal perintah sebagaimana perwira itu yang biasa memerintah, namun sikap iman dan kepercayaan perwira itu yang membuat keadaan berubah. Belas kasih Tuhan menjadi nyata. Katakan sepatah kata...ungkapan iman mendalam.
Penyembuhan masih terus berlangsung dan semua hanya karena kata-kata Yesus. Kuasa Yesus termasuk dalam kata-kata yang Ia ucapkan. Mertua Petrus dan masih banyak lagi.

Saudara terkasih, kita pantas bersyukur boleh memiliki Tuhan sebaik dan sekuasa Yesus. Bagaimana Ia berkata-kata saja dan semua sembuh.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar