HARI
RAYA KELAHIRAN S. YOHANES PEMBAPTIS (P)
Yes.
49: 1-6
Mzm.
139:1-3,13-14ab,14c-15
Kis.
13:22-26
Luk.
1:57-66,80
Yes.
49: 1-6
49:1 Dengarkanlah aku, hai
pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil
aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.
49:2 Ia telah membuat mulutku
sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya.
Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku
dalam tabung panah-Nya.
49:3 Ia berfirman kepadaku:
"Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan
keagungan-Ku."
49:4 Tetapi aku berkata:
"Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan
kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan
upahku pada Allahku."
49:5 Maka sekarang firman
TUHAN, yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk
mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya --
maka aku dipermuliakan di mata TUHAN, dan Allahku menjadi kekuatanku --, firman-Nya:
49:6 "Terlalu sedikit
bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk
mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan
membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari
pada-Ku sampai ke ujung bumi."
Kis.
13:22-26
13:22 Setelah Saul
disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah
telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di
hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.
13:23 Dan dari
keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah
membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.
13:24 Menjelang
kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya
mereka bertobat dan memberi diri dibaptis.
13:25 Dan ketika Yohanes
hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu
sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nya
pun aku tidak layak.
13:26 Hai saudara-saudaraku,
baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar
keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita.
Luk.
1:57-66,80
1:57 Kemudian genaplah
bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan ia pun melahirkan seorang anak
laki-laki.
1:58 Ketika
tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah
menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka
bersama-sama dengan dia.
1:59 Maka datanglah mereka
pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia
Zakharia menurut nama bapanya,
1:60 tetapi ibunya berkata:
"Jangan, ia harus dinamai Yohanes."
1:61 Kata mereka kepadanya:
"Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian."
1:62 Lalu mereka memberi
isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada
anaknya itu.
1:63 Ia meminta batu tulis,
lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan mereka
pun heran semuanya.
1:64 Dan seketika itu juga
terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji
Allah.
1:65 Maka ketakutanlah semua
orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur
di seluruh pegunungan Yudea.
1:66 Dan semua orang, yang
mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?"
Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
1:80 Adapun anak itu
bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai
kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel.
Kelahiran
Yohanes Pembaptis
Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk
merenungkan mengenai Yohanes Pembaptis. Mulai dari sebelum kelahirannya, ia
membawa keajaiban untuk direnungkan. Pertama, soal sebelum kelahirannya, mereka
Elizabet dan Zakaria yang menantikan berpuluh tahun untuk menunggu keturunan. Kedua,
Zakaria yang bisu karena tidak percaya akan penyelenggaraan Tuhan yang
dinilainya sangat tidak mungkin. Ketiga, kebisuan itu terbuka pas nama anak itu
dinyatakan di dalam tulisan. Keempat, orang-orang menjadi terpesona oleh
kejadian demi kejadian, akan jadi apa anak ini.
Saudara terkasih, kita diajak untuk merenungkan
betapa besar kuasa Allah. Puluhan tahun di
dalam penantian, dan mereka tetap setia. Bagaimana kita bisa belajar untuk
tetap belajar dan mencoba untuk setia di dalam pengharapan kita.
Kedua, malah menjadi ironis ketika pada saat
keinginan itu dijawab oleh Allah, malah jatuh ke dalam pencobaan. Titik nadir
untuk bisa berserah itu lepas dan malah membuat Zakaria salah memahami dan
mengerti kehendak Tuhan Allah.
Ketiga, kesetiaan kepada Allah menyelesaikan
semuanya. Lihat jika Zakaria menuliskan nama lain, apa yang akan terjadi? Tentu
saja tetap bisu atau lebih parah. Namun kasih Tuhan itu luar biasa. Allah hadir
dan menggerakan hati kedua orang tua saleh itu.
Mukjizat dan tindakan besar memberikan harapan bagi
si anak dan sanak keluarganya. Bagaimana mereka bisa melihat campur tangan
Tuhan di dalam bayi Yohanes Pembaptis yang akan membuka dan menyiapkan jalan bagi karya Tuhan Yesus.
BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar