Jumat, 24 Juni 2016

Kelahiran Yohanes Pembaptis

HARI RAYA KELAHIRAN S. YOHANES PEMBAPTIS (P)
Yes. 49: 1-6
Mzm. 139:1-3,13-14ab,14c-15
Kis. 13:22-26
Luk. 1:57-66,80


Yes. 49: 1-6

49:1 Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.
49:2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.
49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
49:4 Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."
49:5 Maka sekarang firman TUHAN, yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya -- maka aku dipermuliakan di mata TUHAN, dan Allahku menjadi kekuatanku --, firman-Nya:
49:6 "Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."


Kis. 13:22-26

13:22 Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.
13:23 Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.
13:24 Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis.
13:25 Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak.
13:26 Hai saudara-saudaraku, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita.

Luk. 1:57-66,80

1:57 Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan ia pun melahirkan seorang anak laki-laki.
1:58 Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia.
1:59 Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya,
1:60 tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes."
1:61 Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian."
1:62 Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu.
1:63 Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan mereka pun heran semuanya.
1:64 Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah.
1:65 Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea.
1:66 Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
1:80 Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel.



Kelahiran Yohanes Pembaptis

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan mengenai Yohanes Pembaptis. Mulai dari sebelum kelahirannya, ia membawa keajaiban untuk direnungkan. Pertama, soal sebelum kelahirannya, mereka Elizabet dan Zakaria yang menantikan berpuluh tahun untuk menunggu keturunan. Kedua, Zakaria yang bisu karena tidak percaya akan penyelenggaraan Tuhan yang dinilainya sangat tidak mungkin. Ketiga, kebisuan itu terbuka pas nama anak itu dinyatakan di dalam tulisan. Keempat, orang-orang menjadi terpesona oleh kejadian demi kejadian, akan jadi apa anak ini.
Saudara terkasih, kita diajak untuk merenungkan betapa besar kuasa Allah. Puluhan tahun  di dalam penantian, dan mereka tetap setia. Bagaimana kita bisa belajar untuk tetap belajar dan mencoba untuk setia di dalam pengharapan kita.
Kedua, malah menjadi ironis ketika pada saat keinginan itu dijawab oleh Allah, malah jatuh ke dalam pencobaan. Titik nadir untuk bisa berserah itu lepas dan malah membuat Zakaria salah memahami dan mengerti kehendak Tuhan Allah.
Ketiga, kesetiaan kepada Allah menyelesaikan semuanya. Lihat jika Zakaria menuliskan nama lain, apa yang akan terjadi? Tentu saja tetap bisu atau lebih parah. Namun kasih Tuhan itu luar biasa. Allah hadir dan menggerakan hati kedua orang tua saleh itu.

Mukjizat dan tindakan besar memberikan harapan bagi si anak dan sanak keluarganya. Bagaimana mereka bisa melihat campur tangan Tuhan di dalam bayi Yohanes Pembaptis yang akan membuka  dan menyiapkan jalan bagi karya Tuhan Yesus. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar