Pw.
S. Antonius dr. Padua, ImPujG (P)
1
Raj. 21:1-16
Mzm.
5:2-3,5-6,7
Mat.
5:38-42
1
Raj. 21:1-16
21:1 Sesudah itu terjadilah
hal yang berikut. Nabot, orang Yizreel, mempunyai kebun anggur di Yizreel, di
samping istana Ahab, raja Samaria.
21:2 Berkatalah Ahab kepada
Nabot: "Berikanlah kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan kebun
sayur, sebab letaknya dekat rumahku. Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur
yang lebih baik dari pada itu sebagai gantinya, atau jikalau engkau lebih suka,
aku akan membayar harganya kepadamu dengan uang."
21:3 Jawab Nabot kepada Ahab:
"Kiranya TUHAN menghindarkan aku dari pada memberikan milik pusaka nenek
moyangku kepadamu!"
21:4 Lalu masuklah Ahab ke
dalam istananya dengan kesal hati dan gusar karena perkataan yang dikatakan
Nabot, orang Yizreel itu, kepadanya: "Tidak akan kuberikan kepadamu milik
pusaka nenek moyangku." Maka berbaringlah ia di tempat tidurnya dan
menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan.
21:5 Lalu datanglah Izebel,
isterinya, dan berkata kepadanya: "Apa sebabnya hatimu kesal, sehingga
engkau tidak makan?"
21:6 Lalu jawabnya kepadanya:
"Sebab aku telah berkata kepada Nabot, orang Yizreel itu: Berikanlah
kepadaku kebun anggurmu dengan bayaran uang atau jika engkau lebih suka, aku
akan memberikan kebun anggur kepadamu sebagai gantinya. Tetapi sahutnya: Tidak
akan kuberikan kepadamu kebun anggurku itu."
21:7 Kata Izebel, isterinya,
kepadanya: "Bukankah engkau sekarang yang memegang kuasa raja atas Israel?
Bangunlah, makanlah dan biarlah hatimu gembira! Aku akan memberikan kepadamu
kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu."
21:8 Kemudian ia menulis
surat atas nama Ahab, memeteraikannya dengan meterai raja, lalu mengirim surat
itu kepada tua-tua dan pemuka-pemuka yang diam sekota dengan Nabot.
21:9 Dalam surat itu
ditulisnya demikian: "Maklumkanlah puasa dan suruhlah Nabot duduk paling
depan di antara rakyat.
21:10 Suruh jugalah dua orang
dursila duduk menghadapinya, dan mereka harus naik saksi terhadap dia, dengan
mengatakan: Engkau telah mengutuk Allah dan raja. Sesudah itu bawalah dia ke
luar dan lemparilah dia dengan batu sampai mati."
21:11 Orang-orang sekotanya,
yakni tua-tua dan pemuka-pemuka, yang diam di kotanya itu, melakukan seperti
yang diperintahkan Izebel kepada mereka, seperti yang tertulis dalam surat yang
dikirimkannya kepada mereka.
21:12 Mereka memaklumkan
puasa dan menyuruh Nabot duduk paling depan di antara rakyat.
21:13 Kemudian datanglah dua
orang, yakni orang-orang dursila itu, lalu duduk menghadapi Nabot. Orang-orang
dursila itu naik saksi terhadap Nabot di depan rakyat, katanya: "Nabot
telah mengutuk Allah dan raja." Sesudah itu mereka membawa dia ke luar
kota, lalu melempari dia dengan batu sampai mati.
21:14 Setelah itu mereka
menyuruh orang kepada Izebel mengatakan: "Nabot sudah dilempari sampai
mati."
21:15 Segera sesudah Izebel
mendengar, bahwa Nabot sudah dilempari sampai mati, berkatalah Izebel kepada
Ahab: "Bangunlah, ambillah kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, menjadi
milikmu, karena Nabot yang menolak memberikannya kepadamu dengan bayaran uang,
sudah tidak hidup lagi; ia sudah mati."
21:16 Segera sesudah Ahab
mendengar, bahwa Nabot sudah mati, ia bangun dan pergi ke kebun anggur Nabot,
orang Yizreel itu, untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya.
Mat.
5:38-42
5:38 Kamu telah mendengar
firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
5:39 Tetapi Aku berkata
kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan
siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
5:40 Dan kepada orang yang
hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.
5:41 Dan siapa pun yang
memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua
mil.
5:42 Berilah kepada orang
yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari
padamu.
Santo
Antonius dari Padua
Sebelum membiara, nama Antonius adalah Ferdinan. Ia
lahir di Lisabon, Portugal pada tahun 1195. Sejak masa mudanya, ia sangat tertarik
akan hidup doa, studi, dan pekerjaan rohani bagi kepentingan jiwa-jiwa. Ia masuk
ordo Santo Agustinus di Koimbra dan ditahbiskan menajdi imam. Setelah sekian
lama ia pindah ke Ordo Saudara Dia atau Fransiskan, dan ia mendapatkan nama
Ordo dari Fransiskan dengan nama Antonius.
Sebagai Fransiskan muda ia dikirim ke Afrika. Gangguan
kesehatan membuatnya kembali ke biara induk. Di sana selain belajar dan berdoa
ia menjalankan tugas yang paling hina di biara. Pada tahun 1221 ia mengikuti
kapitel di Asisi tang dipimpin langsung oleh St. Fransiskus. Pada waktu itu ia
diminta berkotbah. Semua saudara yang hadir kagum akan kedalaman dan begitu
menariknya kotbahnya. Sejak itu ia dikenal akan kemampuannya mengenai Ketuhanan
dan sebagai pjangga yang sangat pandai. Ia diminta kotbah di Perancis, Italia,
dan Sisilia.
Paus Gregorius yang pernah mendengar kotbahnya
memberinya gelr ahli Kitab Suci, karena khotbahnya yang berdasar ayat-ayat
Kitab Suci sangat mengena. Banyak orang yang kembali ke pangkuan Gereja berkat
mendengar pengajarannya.
Pada tahun 1231, saat usia 36 tahun ia wafat di
Padua. Paus Pius XII (1929-1958) meresmikan gelar santi sebagai Pujangga
Gereja, ia mengatakan Antonius mengajarkan apa pun selalu berdasar Injil Suci. Ia
sering dimintai pengantara doa untuk barang yang hilang, terutama kembalinya
rahmat pengudusan yang hilang karena dosa.
Berdoa dengan pengantaraan St. Antonius dari Paduan
sebagai sarana membantu mengembalikan barang yang hilang. Ingat ini devosional
bukan seperti dukun dan wes-ewes pasti kembali. Iman dan kepercayaan kita harus
benar, sehingga tidak salah memahami. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar