Sabtu, 04 Juni 2016

Mengenai Ahli Taurat dan Persembahan

Pw. Hati Tersuci SP Maria (P)
2 Tim. 4:1-8
Mzm. 71:8-9,14-15a,16-17,22
Mrk. 12:38-44


2 Tim. 4:1-8

4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
4:5 Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!
4:6 Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.
4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.


Mrk. 12:38-44

12:38 Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: "Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar,
12:39 yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan,
12:40 yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat."
12:41 Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar.
12:42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.
12:43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.
12:44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."


Mengenai Ahli Taurat dan Persembahan

Saudara terkasih, siapa ahli Taurat? Mereka adalah orang  yang bertugas untuk mempelajari Taurat dan mengajarkannya kembali kepada seluruh orang Yahudi. Mereka biasa disapa dengan “Rabi”, “Tuan”, atau “Bapa”. Mereka biasanya mengenakan jubah putih panjang dan mendapatkan kedudukan yang tinggi dan terhormat. Kadang mereka sendiri juga menempatkan diri pada posisi tinggi dan berbeda dengan orang biasa.
Kritik Yesus bukan masalah fisik di mana mereka biasa duduk di tempat terdepan, penghormatan di pasar, atau pakaian putih mereka, bukan hanya itu. Apa yang menjadi catatan Yesus adalah soal mereka mengambil rumah janda atas nama kedrmawanan  kepada mereka sebagai pengajar yang tidak boleh menerima upah atas pengajaran mereka. Mata orang bisa salah menilai mereka dengan cara berdoa mereka yang panjang-panjang.
Cara hidup mereka adalah atas kebaikan dan kerahaman serta kedermawanan orang yang merek ajar. Mereka tidak boleh menerima bayaran atas pengajaran mereka namun boleh dijamu dan mendapatkan makan dari mereka yang mau memberikannya. Tidak jarang mereka tega datang ke rumah janda yang dengan rela memberikan kepada mereka jamuan. Ini yang menjadi catatan Yesus. Janda mungkin sebagai simbol atas ketidakberdayaan, orang yang paling miskin dan menderita, kekurangan atau dalam keterbatasan.
Mengenai cara mereka berdoa juga menjadi peringatan kepada kita, bagaimana mereka berdoa bagi kemuliaan sendiri bukan berfikir mengenai Tuhan. Kepentingan mereka dengan doa mereka.
Kisah kedua mengenai persembahan janda miskin. Ia memasukkan semua yang ia miliki. Saudara terkasih, kontradiksi yang mampu karena tamak dan rakusnya malah menelan rumah janda, sedangkan janda yang tidak berdaya ini dengan jiwa besarnya mempersembahkan semuanya bagi Tuhan. Yesus berbicara bukan mengenai jumlah, besar atau kecilnya, namun komitmen di mana menyerahkan keseluruhannya bagi Tuhan. Bukan sisa-sisa namun seluruhnya bagi Tuhan. Komitmen itu bukan sebagian saja, namun seluruhnya. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar