Pw.
Hati Tersuci SP Maria (P)
2
Tim. 4:1-8
Mzm.
71:8-9,14-15a,16-17,22
Mrk.
12:38-44
2
Tim. 4:1-8
4:1 Di hadapan Allah dan
Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan
dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
4:2 Beritakanlah firman, siap
sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah
dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
4:3 Karena akan datang
waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan
mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan
telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan
telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
4:5 Tetapi kuasailah dirimu
dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan
tunaikanlah tugas pelayananmu!
4:6 Mengenai diriku, darahku
sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.
4:7 Aku telah mengakhiri
pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara
iman.
4:8 Sekarang telah tersedia
bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang
adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua
orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Mrk.
12:38-44
12:38 Dalam pengajaran-Nya
Yesus berkata: "Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka
berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar,
12:39 yang suka duduk di
tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan,
12:40 yang menelan rumah
janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang
panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat."
12:41 Pada suatu kali Yesus
duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak
memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar.
12:42 Lalu datanglah seorang
janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.
12:43 Maka dipanggil-Nya
murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang
memasukkan uang ke dalam peti persembahan.
12:44 Sebab mereka semua
memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua
yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
Mengenai
Ahli Taurat dan Persembahan
Saudara terkasih, siapa ahli Taurat? Mereka adalah
orang yang bertugas untuk mempelajari Taurat
dan mengajarkannya kembali kepada seluruh orang Yahudi. Mereka biasa disapa
dengan “Rabi”, “Tuan”, atau “Bapa”. Mereka biasanya mengenakan jubah putih
panjang dan mendapatkan kedudukan yang tinggi dan terhormat. Kadang mereka
sendiri juga menempatkan diri pada posisi tinggi dan berbeda dengan orang biasa.
Kritik Yesus bukan masalah fisik di mana mereka
biasa duduk di tempat terdepan, penghormatan di pasar, atau pakaian putih
mereka, bukan hanya itu. Apa yang menjadi catatan Yesus adalah soal mereka
mengambil rumah janda atas nama kedrmawanan kepada mereka sebagai pengajar yang tidak
boleh menerima upah atas pengajaran mereka. Mata orang bisa salah menilai
mereka dengan cara berdoa mereka yang panjang-panjang.
Cara hidup mereka adalah atas kebaikan dan
kerahaman serta kedermawanan orang yang merek ajar. Mereka tidak boleh menerima
bayaran atas pengajaran mereka namun boleh dijamu dan mendapatkan makan dari
mereka yang mau memberikannya. Tidak jarang mereka tega datang ke rumah janda
yang dengan rela memberikan kepada mereka jamuan. Ini yang menjadi catatan
Yesus. Janda mungkin sebagai simbol atas ketidakberdayaan, orang yang paling
miskin dan menderita, kekurangan atau dalam keterbatasan.
Mengenai cara mereka berdoa juga menjadi peringatan
kepada kita, bagaimana mereka berdoa bagi kemuliaan sendiri bukan berfikir
mengenai Tuhan. Kepentingan mereka dengan doa mereka.
Kisah kedua mengenai persembahan janda miskin. Ia memasukkan
semua yang ia miliki. Saudara terkasih, kontradiksi yang mampu karena tamak dan
rakusnya malah menelan rumah janda, sedangkan janda yang tidak berdaya ini
dengan jiwa besarnya mempersembahkan semuanya bagi Tuhan. Yesus berbicara bukan
mengenai jumlah, besar atau kecilnya, namun komitmen di mana menyerahkan
keseluruhannya bagi Tuhan. Bukan sisa-sisa namun seluruhnya bagi Tuhan.
Komitmen itu bukan sebagian saja, namun seluruhnya. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar