Selasa, 14 Juni 2016

Kasihilah Sesamamu!

Selasa Biasa Pekan XI (H)
1 Raj. 21:17-29
Mzm. 51:3-4,5-6a,11,16
Mat. 5:43-48


1 Raj. 21:17-29

21:17 Tetapi datanglah firman TUHAN kepada Elia, orang Tisbe itu, bunyinya:
21:18 "Bangunlah, pergilah menemui Ahab, raja Israel yang di Samaria. Ia telah pergi ke kebun anggur Nabot untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya.
21:19 Katakanlah kepadanya, demikian: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah membunuh serta merampas juga! Katakan pula kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Di tempat anjing telah menjilat darah Nabot, di situ jugalah anjing akan menjilat darahmu."
21:20 Kata Ahab kepada Elia: "Sekarang engkau mendapat aku, hai musuhku?" Jawabnya: "Memang sekarang aku mendapat engkau, karena engkau sudah memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.
21:21 Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan malapetaka kepadamu, Aku akan menyapu engkau dan melenyapkan setiap orang laki-laki dari keluarga Ahab, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di Israel.
21:22 Dan Aku akan memperlakukan keluargamu sama seperti keluarga Yerobeam bin Nebat dan seperti keluarga Baesa bin Ahia, oleh karena engkau menimbulkan sakit hati-Ku, dan oleh karena engkau mengakibatkan orang Israel berbuat dosa.
21:23 Juga mengenai Izebel TUHAN telah berfirman: Anjing akan memakan Izebel di tembok luar Yizreel.
21:24 Siapa dari keluarga Ahab yang mati di kota akan dimakan anjing dan yang mati di padang akan dimakan burung di udara."
21:25 Sesungguhnya tidak pernah ada orang seperti Ahab yang memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, karena ia telah dibujuk oleh Izebel, isterinya.
21:26 Bahkan ia telah berlaku sangat keji dengan mengikuti berhala-berhala, tepat seperti yang dilakukan oleh orang Amori yang telah dihalau TUHAN dari depan orang Israel.
21:27 Segera sesudah Ahab mendengar perkataan itu, ia mengoyakkan pakaiannya, mengenakan kain kabung pada tubuhnya dan berpuasa. Bahkan ia tidur dengan memakai kain kabung, dan berjalan dengan langkah lamban.
21:28 Lalu datanglah firman TUHAN kepada Elia, orang Tisbe itu:
21:29 "Sudahkah kaulihat, bahwa Ahab merendahkan diri di hadapan-Ku? Oleh karena ia telah merendahkan diri di hadapan-Ku, maka Aku tidak akan mendatangkan malapetaka dalam zamannya; barulah dalam zaman anaknya Aku akan mendatangkan malapetaka atas keluarganya."

Mat. 5:43-48

5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?
5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."



Kasihilah Sesamamu!

Saudara terkasih, rangkaian kebaruan yang diajarkan dan ajakan Yesus menampakkan hal yang paling khas, di mana bahwa mengasihi sesama memang berangkat dari ajaran Perjanjian Lama (Im.19:18). Mengenai bencilah musuhmu bukan berangkat dari Kitab Suci namun menurut sikap hidup dari sebagian kelompok manusia yang meminta mengasihi orang sekelompoknya. Orang dari kelompok lain di anggap sebagai “musuh” yang perlu untuk menjaga jarak. Pola pikir inilah yang hendak diubah oleh Yesus. Para murid diajar untuk saling mengasihi satu sama lain, namun juga mengasihi orang-orang yang memusuhi mereka bahkan mendoakan mereka.
Hari-hari ini kita menyaksikan betapa bentuk intoleransi itu makin menguat dan menggejala. Menyatakan kafir bagi orang yang tidak sepaham, bahkan seagama sekalipun hanya perbedaan soal berpakaian sudah bisa dicap sebagai “musuh”. Kelompok lain lagi sanagt ekstrem untuk menyatakan orang lain sebagai sesat dan memperbolehkan darahnya ditumpahkan. Abad keduapuluh satu saja masih demikian kolot, ajaran Yesus dua ribu tahun lalu ternyata masih banyak dianut hingga hari ini. permusuhan hanya masalah sangat kecil yang dibesar-besarkan.

Para murid diajak untuk berubah dan mengasihi bahkan mendoakan orang yang berbeda dan selama ini dianggap sebagai kafir atau musuh sekalipun.  Yesus memperlihatkan bagaimana Allah menurunkan hujan bagi semua orang. Tidak pilih-pilih dan pilah-pilah, semua IA berikan anugerah yang sama. Matahari yang sama diberikan Allah kepada siapapun baik jahat ataupun taat, demikian juga dengan alam ciptaan-Nya ini tidak khusus bagi sekelompok orang saja. Apakah kita ikut Yesus atau mau ikuti dunia? BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar